27. Immoral

27.7K 4.8K 1.4K
                                    

Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥

> 2400 kata untuk chapter ini. Belum sempat revisi, klo ada penulisan yang salah mohon diingatkan 😊

SELAMAT MEMBACA!



Electra tidak lantas berleha-leha di apartemen walau hari ini adalah hari minggu. Kebetulan Electra tergabung dalam kegiatan kampus bernama raising and giving, yakni kegiatan amal yang diadakan oleh para mahasiswa. Dan pagi ini, mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan menyebar ke beberapa titik lokasi keramaian untuk menggalang dana. Hasil donasi yang diperoleh akan digabung dengan hasil donasi dari para mahasiswa kampus, kemudian akan disumbangkan ke wilayah yang dua hari lalu terkena bencana tanah longsor.

Electra undur diri sejenak karena ingin buang air kecil. Kakinya melangkah menuju toilet umum yang masih dalam kawasan taman tersebut, karena Electra dan beberapa rekannya yang lain mendapat lokasi untuk menggalang dana di kawasan taman kota. Ia berjalan sambil membaca pesan masuk dari Juan, pria itu berkata jika antingnya terjatuh di huniannya. Pantas saja antingnya hanya tinggal sebelah.

Electra masuk ke salah satu bilik dalam toilet untuk buang air kecil. Begitu keluar dari bilik ia mencuci tangan dan bercermin untuk sekedar mengamati penampilannya. Saat keluar dari toilet, Electra yang terkejut menjerit tertahan karena tiba-tiba mulutnya dibekap seseorang menggunakan telapak tangan. Kemudian Electra juga ditarik paksa mengikuti langkah orang tersebut hingga ke belakang toilet.

Tanpa mendengar suaranya dan juga tanpa melihat wajahnya, Electra tahu bahwa orang tersebut adalah Malvin. Aroma parfum mahal pria itu terlalu familier di indra penciumannya. Tapi bagaimana bisa Malvin mengetahui dirinya berada disini? Atau jangan-jangan Malvin sengaja mengikutinya? 

"Beraninya kau memerintah keamanan apartemen untuk melarangku masuk! Jangan menghindariku, Electra!?" Malvin emosi, tentu saja. Tapi ia menahan diri untuk tidak lepas kendali.

Malvin melepas bekapan tangannya, namun posisinya masih berada di belakang Electra. Memeluk erat Electra dari belakang, satu tangannya melingkar di tubuh bagian depan Electra untuk menghalangi pergerakan tangan wanita ini.

"Aku sudah bicara baik-baik, Malvin. Aku tidak ingin berhubungan lagi denganmu." Electra berkata dengan nada bicara santai tanpa menunjukkan kemarahan, sebab tidak ingin memancing emosi Malvin. Lagi-lagi perkataannya sama, ia tidak ingin berhubungan lagi dengan Malvin. Bahkan ia merasa jengah harus mengatakan kalimat yang sama untuk berulang kali.

Electra benar-benar tidak habis pikir dengan Malvin. Padahal sudah ditolak tapi pria ini masih kekeuh memaksakan kehendaknya. Mungkin benar Malvin menginginkannya, tapi bukan hubungan seperti ini yang Electra harapkan. Andai ia menerima Malvin sebagai kekasih, jika suatu saat nanti terjadi perselisihan antara mereka, dengan sikap temperamennya maka tidak menutup kemungkinan Malvin akan bersikap kasar lagi padanya. Sifat dominan Malvin bahkan di luar perkiraannya.

Seseorang yang berkepribadian dominan seringkali menyulitkan hidupnya sendiri, contohnya saja Malvin. Orang bertipe pribadi dominan sangat menyukai tantangan sehingga cenderung nekat. Seorang bertipe dominan tidak mau kalah dalam berbagai hal. Dan, tipe orang dominan suka bertindak sesuai kehendaknya tanpa banyak pertimbangan dan tanpa pemikiran yang matang, selalu melakukan hal yang dianggap benar tanpa memikirkan orang lain.

Hard to Believe (Hiatus)Where stories live. Discover now