26. Despicable

26.8K 5.4K 1.7K
                                    

Terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥

> chapter ini cukup pendek hanya 1600 kata. Gpp lah ya daripada ga update 😆

SELAMAT MEMBACA!



"Kau ternak dinosaurus?" Celetuk Electra saat mengamati lemari pajangan berbahan kaca yang berisi ratusan miniatur dinosaurus.

"Ya. Aku beternak dinosaurus sejak elementary school," balas Juan dan Electra tertawa kecil karena Juan menanggapi candaannya.

Setelahnya, Juan membawa langkahnya menuju dapur, meninggalkan Electra yang sibuk mengamati isi huniannya.

Lima menit kemudian Juan menghampiri Electra yang kini duduk di sofa. "Minumlah," ujarnya seraya meletakkan kopi dengan gula sesuai permintaan Electra sebelumnya.

"Terima kasih," ucapnya. "Ada private lift tapi kenapa kau tidak pernah menggunakannya?" Tanya Electra dengan pandangan tertuju pada pintu berbahan kaca yang di belakangnya terdapat lift.

Lantai 49 dimana Juan tinggal merupakan hunian eksklusif di Sunlight Apartments. Hunian ini terdiri dari satu lantai khusus dan terletak di lantai teratas gedung apartemen yang memiliki pemandangan indah dan hanya bisa dirasakan oleh penghuninya.
Tak hanya ukuran yang luas dan ruangannya yang dibangun dengan material terbaik dan mewah di kelasnya, unit ini juga memiliki beragam fasilitas mewah seperti foyer, kolam renang, teras, dan termasuk lift pribadi. Oleh sebab itu Electra penasaran kenapa Juan tidak pernah menggunakan private lift yang tersedia.

"Mungkin karena terlalu jauh dari pintu masuk apartemen," balas Juan mengapa ia jarang naik menggunakan lift pribadi. Sebab, lift tersebut terletak kurang lebih 10 meter atau 20 langkah lebih jauh dari lift umum. Tapi Juan akan menggunakannya saat sedang diburu waktu.

Electra mengangguk-anggukkan kepala, paham. "Kupikir kau menggunakan lift umum karena berharap dapat bertemu denganku," seloroh Electra dengan santainya. Tangannya meraih cangkir kopi, menyesapnya dengan pandangan melirik Juan.

"Cukup lama tidak mengobrol denganmu, sekarang kepercayaan dirimu meningkat drastis, Electra," ucap Juan seraya melirik lengan Electra yang terdapat memar.

Sebelumnya Electra menggunakan coat untuk menutupi tubuh luarnya. Kini Electra telah melepas coatnya, menyisakan atasan blouse dan celana jeans berwarna hitam. Blouse berlengan pendek tersebut tidak mampu menutupi memar yang warnanya begitu kontras dengan warna kulit Electra. Terlepas dari alasan apa yang mendasari Malvin marah hingga bertindak demikian, tidak seharusnya Malvin bersikap tercela dengan berbuat kasar pada seorang wanita.

"Tatapanmu terlihat iba. Aku tidak suka dikasihani," ujar Electra yang melihat arah pandang Juan. Memar di lengannya yang berwarna merah, kebiruan dan sedikit hitam memang tampak mengerikan. Namun memar tersebut hanya akan terasa sakit saat ditekan.

"Sudah sejauh apa tindakan yang kau lakukan sebagai upaya pembelaan diri?"

"Aku sudah melaporkannya pada pihak berwajib. Tapi apa yang terjadi tidak sesuai dengan yang kuharapkan." Electra tersenyum masam.

"Orang yang memiliki kekuasaan akan menempati lapisan teratas dalam masyarakat, bukan? Kenyataannya pihak berwajib yang aku harapkan dapat memberikan perlindungan tidak berpihak pada rakyat jelata sepertiku," lanjutnya. 

Hard to Believe (Hiatus)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu