4. BUKAN SATU-SATUNYA

14 4 3
                                    

Selamat membaca


Di ketuknya pintu bercat putih tulang oleh Vegas. Sembari menunggu sang empunya membuka pintu mata Vegas berkeliling pada rumah megahnya. Sepi, selalu sepi mendominasi rumah megah Vegas dan Aily.

"Masuk aja Mas nggak aku kunci!" Seru Aily dari dalam kamar.

Lantas Vegas memasuki kamar adiknya pelan sekali. Suasana serba pink menyambut indera penglihatan Vegas dan mendapati adiknya tengah duduk di balkon kamarnya sambil di temani buku novelnya dan secangkir susu coklat.

"Ih ngapain jam segini belum tidur?" Vegas ikut duduk di sebelah Aily. Mengecup kepalanya sebelum benar-benar duduk.

"Gabut," katanya.

"Ayo tidur katanya besok ada ulangan, udah belajar? Hm?" Aily mengangguk menjawab kakaknya.

"Yaudah sekarang masuk, gosok gigi, cuci muka lalu tidur, ya." Instruksi Vegas.

"Nanti dulu Mas, aku belum ngantuk."

"Capek nggak hari ini?"

Vegas memandang sayang adik perempuan satu-satunya. Gadis itu memandang Vegas dengan air mata siap terjun dari pelupuk matanya.

"Capek, udahan ya?"

"Aily tega sama Mas? Bertahan ya, sebentar aja." Lirih Vegas tak kuasa hati.

"Ayo masuk anginya tambah kenceng. Besok kamu harus kontrol, nanti Mas temani oke." Aily menggeleng pelan mendengar perkataan Vegas.

"Besok, Mas ada kejutan buat kamu, mau ya datang ke rumah sakit besok? Ya? Mas mohon.." parau laki-laki itu. Jika Aily memilih menyerah, dunia Vegas hancur.

"Sakit, Mas aku kurang suka."

"Aily. Mas mohon. Jangan menyerah..."

*****

Setelah selesai dengan menyiapkan keperluan Aily besok pagi laki-laki jangkung itu kembali ke kamarnya. Lalu memasuki kamarnya dan merebahkan dirinya di kasur besarnya. Menatap langit-langit kamar polosnya, memikirkan hari esok.

Di renggang kannya tubuhnya. Ia merasa hari ini begitu lelah. Tetapi Vegas mengecualikan kegiatannya sewaktu melihat Zeekara, waktunya tak sebentar menemani dan menunggu Zeekara selesai dengan baletnya. Tapi Vegas merasa enjoy melakukannya.

Vegas berpikir. Apakah Zeekara akan menjadi mainannya yang lama seperti perkataannya kemarin-kemarin atau justru sebentar. Tetapi, jika mengingat gadis itu, dia menemukan Zeekara yang belum pernah orang tau. Gadis itu, haus akan validasi.

Drt...drt....

Ponselnya berbunyi. Nama seorang gadis tertampang di layar ponsel. Segera Vegas mengangkatnya sambil bangun dari tidurnya.

"Hai." Sapa Vegas tersenyum.

"Kak lagi ngapain?" Tanya gadis dari sebrang sana.

"Lagi mikirin lo nih." Ujar Vegas sambil terkekeh pelan.

"Dih apa sih Kak gombal banget." Nadanya malu-malu. Vegas yakin gadis di sebrang sana sedang tersipu malu.

"Gue serius tau Ze."

"Lo kira gue baper di bilang gitu doang?"

NISCALA & AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang