3. ARTI BALET

22 5 3
                                    

Selamat membaca


Jika di tanya siapa manusia paling menyebalkan sedunia Zeekara akan menyebut Vegas dengan lantang. Sebab sepagi ini, tepatnya jam 6 pagi lelaki itu sudah nangkring di atas motornya menunggunya di depan rumah. Demi apapun jika Mariska sampai tahu, habis ia oleh wanita itu.

"Bun aku berangkat ya, salad sama susunya mana?"

Mariska menatap anaknya kebingungan. Kerasukan apa putrinya pagi-pagi buta sudah siap dengan seragam sekolahnya. Biasanya gadis itu masih berendam di bathtub nya, tapi lihatlah sekarang dia sudah rapih dengan seragam putih abunya.

"Pagi banget kamu mau ngapain di sekolah?" Tanya Mariska.

"Anu.. ituu.. Bun. Aku, aku harus nyelesain tugas kelompok. Iya tugas kelompok, kelompok aku belum selesai dan harus presentasi di jam pertama." Zeekara meringis mendengarnya. Ia tak pandai berbohong.

"Timbang berat badan mu dulu, lalu silahkan pergi." Ujar Mariska mendahului menuju timbangan.

Zeekara berjalan lesu menuju Mariska yang sudah berdiri di sebrang sana sambil menunggunya. Jika kegiatan manusia lain di pagi hari adalah menyarap, maka gadis itu tidak. Zeekara terbiasa dengan langkah menuju timbangan ketimbang langsung duduk di meja makan.

Tapi biasanya Mariska hanya mengecek berat badannya hanya tiga hari sekali, tetapi karena kemarin ia baru menurunkan beratnya jadi Mariska mengeceknya lagi takut beratnya naik kembali. Padahal wanita itu tau, kemarin Zeekara hanya makan salad sayur darinya dan tak makan apa-apa kecuali snack rendah kalori tadi malam. Zeekara selalu melapor makanan yang masuk ke dalam perutnya pada Mariska.

"Oke bagus. Pulang nanti jangan kelayapan langsung pulang. Agenda hari ini wawancara. Jangan sampai berat badan mu naik, awas aja kalo kejadian."

Setelah berujar seperti itu Mariska berlalu dari hadapan Zeekara. Menyiapkan bekal dan susu memasukannya ke dalam ransel Zeekara.

Zeekara keluar dari rumah dengan wajah sedikit di tekuk. Moodnya kurang baik. Tapi di hadapan sana, lelaki itu menyungging senyum paling manisnya menyambut kedatangan Zeekara. Membuat gadis itu sedikit lebih baik saat melihat senyum barusan.

Dengan rambut yang masih rapih khas pagi hari. Dan seragam sekolah yang di balut jaket kulit hitam tentu dengan kemeja sekolah yang di keluarkan, serta celana abu-abu sedikit ketat, seolah mengatakan ini gaya khas dari seorang La Vegas, sedikit berantakan namun terlihat keren jika mata memandang.

"Pagi cantik." Sapa Vegas masih mempertahankan senyumnya.

"Pagi mang ojek," jahil Zeekara.

Vegas memajukan bibirnya seperti bebek, dan itu terlihat lucu di mata Zeekara.

"Duh sedih banget ternyata hubungan kita sebatas pelanggan dan tukang ojek."

Zeekara tertawa. Moodnya membaik setelah bertemu Vegas.

"Maunya hubungan kita gimana nih mang?"

"Maunya eneng jadi pacar saya, gimana mau nggak neng. Kalo mau jawab iya, nolak jawab boleh."

"Apa bedanya kalo gitu!" Seru Zeekara lalu tertawa.

"Jadi pacar saya aja neng, di jamin bahagia selalu!" Ujar Vegas tak berhenti sampai di situ. Sembari menggoda Zeekara, ia menyodorkan satu helm untuk perempuan itu. Setelah helm sudah berada di tangan Zeekara, Vegas beralih menurunkan injakan motornya agar memudahkan perempuan itu naik ke motornya.

"Ah nggak mau saya mang. Katanya mang banyak ceweknya, takut saya."

"Mana ada, cewek yang saya incar kan cuma neng seorang."

NISCALA & AMERTAWhere stories live. Discover now