19. Biodata.

47 17 6
                                    

   Illysya memasuki rumahnya saat motor Ali melaju meninggalkan halaman rumahnya. Illysya tak menyangka penulis surat sebenarnya adalah Ali. Ntah kerja Ali yang terlalu rapih atau Illysya yang tidak terlalu peka. Padahal jika A Love I itu disingkat akan tersusun nama Ali.

"Sya, kamu harus putusin Al ya," ucap Papah Rizal yang tiba muncul dari dapur dengan secangkir kopi. Membuat Illysya sedikit tersentak.

"Liat ini beritanya udah tersebar dimana-mana Papah gak nyaka Al anak yang seperti itu. Padahal dia cukup berpretasikan di sekolah anaknya juga terlihat sopan," ucap Papah Rizal yang membuat Illysya melangkah menuju sofa lalu duduk di sana.

"Aku udah putus kok Pah, sama Kak Al sebelum tau berita itu," ucap Illysya menyenderkan punggungnya pada senderan sofa.

"Bagus kalo gitu dan kalo bisa kamu gak usah berhubungan apapun lagi dengan Al atau keluarganya," ucap Papah Rizal yang membuat Illysya menatap Papahnya.

"Papah tau tadi yang anterin kamu itu adiknya Al, 'kan?" tanya Papah Rizal yang membuat Illysya menatap Papahnnya tak percaya. Bagaimana caranya Papahnya tahu jika Ali adalah adik Al?

"Papah kok tau?" tanya Illysya yang membuat Papahnya menunjukkan biodata yang sudah Papah Rizal dapat dari sekolah. Papah Rizal memang terlihat cuek tapi untuk pasangan anak gadisnya Papah Rizal akan mencari tau dari berbagai sumber bagaimana latar belakang dari laki-laki yang akan mendekati anak gadisnya. Biodata itu didapat saat Illysya berpacaran dengan Al.

"Tau dari sekolah kamu. Dari berbagai situs internet juga ada biodata keluarga Al. Dia, 'kan dari keluarga pengusaha tentu gak susah mencari tau seluk beluk keluarganya. Bahkan saat keciduk ke clubing aja beritanya udah kesebar dimana-mana," jelas Papah Rizal yang membuat Illysya memejamkan matanya. Padangan mata Papahnya akan memandang jika Ali akan sama dengan Al bukan jika seperti ini?

"Tapi kita gak bisa, 'kan Pah mukul rata semuanya sama. Karena sifat orang beda-beda Pah," ucap Illysya.

"Iya sifat orang beda-beda tapi sifat Ali adiknya Al lebih buruk dari Kakaknya bukan? Sering terlibat tawuran, sering bolos. Intinya sama-sama buruk Lysya," jelas Papah Rizal.

"Tapi Ali baik sama Lysya Pah," bela Illysya.

"Dulu Al baikkan, tapi apa ujungnya? Nyakitin juga kan. Lisya kalo kamu mau cari cowok cari yang baik atau nanti Papah kenalin sama anak temen Papah," ucap Rizal yang membuat Illysya menyugar rambutnya ke belakang.

"Papah udah pernah bilang sama kamu Lysya orang yang terlihat baik emang belum tentu baik tapi orang yang terlihat buruk sudah pasti buruk," ujar Papah Rizal.

"Kita gak bisa nilai orang kaya gitu Pah. Semua orang punya sisi negatif dan positifnya sendiri. Dan gak semua yang terjadi adalah keinginannya bisa jadi karena situasi dan keadaan. Lagian menurut Illysya tawuran, bolos sekolah masih wajar kok Pah. Gak berlebihan itu cara remaja mencari jati dirinya," Illysya bangkit dari duduknya menaiki anak tangga.

   Illysya menghempaskan tubuhnya di king size miliknya. Saat sudah memasuki kamarnya. Illysya memejamkan matanya. Mungkin Illysya sepikiran dengan Papahnya dulu, tapi setelah tau sifat Ali dan apa alasan Ali menjadi seperti sekarang membuat Illysya merasa Ali tak pantas dinilai seburuk itu karena bagaimana pun yang terjadi bukan sepenuhnya keinginan Ali. Ini hanya karena keadaan dan situasi yang merubah kehidupan Ali menjadi yang seperti sekarang.

   Illysya membuka matanya. Bangkit dari tidurnya. Lalu duduk di meja belajarnya. Tangannya meraih kotak surat miliknya. Surat dari seseorang yang dulu Illysya kira dari Al kini Illysya sudah mengetahuinya ternyata dari Ali

"Aku takut suatu saat kamu nembak aku Li. Aku belum siap mulai pacaran lagi sama siapapun. Aku mau kita jadi sahabat aja sampe aku siap buka hati lagi," gumam Illysya memejamkan matanya katakanlah Illysya belum bisa move on dari Al.

   Setelah Ali mengakui bahwa dirinya adalah penulis surat sesungguhnya tak ada obrolan sama sekali antara Ali dan Illysya keadaan menjadi canggung. Hingga membuat Illysya takut jika Ali sedang berfikir menembaknya atau malah meninggalkannya? Illysya memang belum mau pacaran bersama Ali tapi untuk kehilangan Ali juga Illysya tak ingin. Illysya sudah terlalu nyaman dengan kehadiran Ali tak siap jika Illysya akan menjadi asing dengan Ali hanya karena masalah perasaan.

   Illysya juga tak ingin menjauhi Ali karena permintaan Papahnya. Illysya ingin tetap seperti ini sampai keadaannya benar-benar membaik. Sampai Illysya bisa menghilangkan rasa cintanya pada Al. Illysya berjanji pada dirinya akan segera mencintai Ali, tapi bukan sekarang saatnya. Waktunya belum tepat.

   Illysya membuang nafasnya kasar. Melangkahkan kakinya memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Illysya berharap keadaan akan tetap baik-baik saja seperti yang Illysya inginkan.

⚘💌

By : Triana Alicius

Jangan lupa tinggalkan vote dan komennya ya😁

A Love I [Bismillah Open PO]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora