30. You Are Mine!

Start from the beginning
                                    

"A-aku ingin mandi." ucap Zeanna, mencari alasan. Wanita itu mencoba keluar dari kurungan Egllar.

Egllar tersenyum miring seraya menggeleng. "Tidak untuk saat ini, Istriku!" ucapnya, dengan Deep voice.

"K-kau sedang sakit, Egllar. Kau harus beristirahat!" Zeanna berusaha mencari alasan.

"Istriku, aku sangat mengetahui tentang kondisi tubuhku dan aku baik-baik saja." Zeanna terdiam, Egllar hari ini terlihat sangat menyeramkan.

Pria itu mengelus bibir ranum Zeanna, lalu mendekatkan bibirnya untuk berbisik di dekat telinga Zeanna dengan sensual. "You are mine!" usai mengucapkan itu, Egllar pun menjauhkan bibirnya dan berpindah ke bawah untuk mengisap kulit leher Zeanna.

•••

"Suamiku! Mengapa kau lama sekali? Aku akan meninggalkanmu dan pergi terlebih dahulu jika kau tidak kunjung selesai dengan pekerjaanmu, itu!" Ivander mengalihkan pandangan dari laptopnya. Menatap Istrinya lama, paruh baya itu pun menghela nafas seraya menutup laptopnya.

Menatap Istrinya dengan senyuman hangat, Ivander pun mengelus pucuk kepala istrinya seraya berucap. "Kita pergi sekarang." Paruh baya itu menggenggam lengan Istrinya dengan lembut, kemudian pergi dari ruang kerjanya.

Chalista tersenyum manis tatkala mendengar itu. Akhirnya! Chalista bisa bertemu dengan kedua cucu sekaligus menantu tersayangnya secara langsung. Terlebih, Chalista khawatir dengan keadaan anak sulungnya.

Keduanya berjalan menuju mobil dengan saling bergandengan tangan. Para karyawan yang melihat pasutri itu pun menunduk untuk sekadar memberi hormat.

Setelah masuk kedalam mobil, Ivander pun mengemudikan mobil itu dengan kecepatan rata-rata. "Suamiku, kita harus berhenti sejenak di pusat perbelanjaan. Aku ingin membelikan hadiah untuk Menantu dan kedua cucuku." ucapnya, dengan antusias.

"Baiklah." jawab Ivander, dengan lembut.

•••

Setelah beberapa belas menit perjalanan, mobil mewah itu pun sampai di mansion Egllar. Dengan semangat dan senyum manis di bibir, Chalista pun melangkahkan kaki dengan beberapa paper bag di tangannya. Ivander hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Istrinya.

"Selamat pagi, nyonya besar." sapa para pekerja yang berpapasan dengan Chalista.

Chalista tersenyum tatkala melihat pemandangan yang berada di hadapannya. Di sana, Egllar tengah duduk di sofa dengan kedua cucunya yang duduk di kedua sisi Egllar.

"Anak tidak berbakti!" panggil Chalista, yang membuat ketiganya mengalihkan pandangan ke sumber suara.

"Mommy!" kaget Egllar.

"CUCU KESAYANGANKU!" Heboh Chalista dan langsung menghampiri Ars dan Al.

"Suamiku, lihatlah kedua cucu kita yang sangat menggemaskan ini." Seru Chalista dengan gembira. Wanita itu sibuk menguyel pipi kedua cucunya, bahkan Egllar kini berpindah duduk di samping Ivander.

Mendapatkan uyelan di pipi, Ars pun menatap Ayahnya dengan berkaca-kaca. "Hiks..Daddy!" isak Ars.

"Tidak apa-apa, Ars. Mereka adalah Nenek dan kakek kalian." jawab Egllar, dengan lembut.

"Ars dan Al mempunyai nenek dan kakek?" tanya Ars dengan polos. Egllar tersenyum seraya mengangguk.

Chalista menatap kedua cucunya dengan hangat. "Iya, ayo panggil nenek. Nenek akan memberikan Ars dan Al hadiah jika Al dan Ars memanggil dengan panggilan itu." ucapnya, dengan lembut.

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Where stories live. Discover now