12. Pernikahan yang sesungguhnya?

79.3K 5.2K 300
                                    

"Bajingan, sialan!" maki Egllar lagi dan lagi.

Zeanna mengela-nafas sabar. Ia tidak mengerti mengapa pria itu bisa sampai semarah ini.

"Dia hanya menyentuh lenganku, tidak ada bagian lain yang pria botak itu sentuh." jelasnya kepada Egllar yang kini tengah mengelus lengannya, seolah-olah menghapus jejak dari pria botak tadi.

"Aaaaaa!" teriak Zeanna kaget tatkala dengan tiba-tiba Egllar mengangkat tubuhnya, kini posisi Zeanna berada di pangkuan Pria itu.

Egllar lanjut fokus mengelus lengan Zeanna dengan telapak tangan besarnya. "Kalau tahu itu akan terjadi, aku pastikan kau selalu berada di dekatku," kesal Egllar.

Pria itu menangkup kedua pipi Zeanna agar menatap kedua manik matanya. "Dengar Zeanna, aku tidak suka pria lain menatapmu dan aku lebih tidak suka pria lain menyentuhmu!" ucap pria itu begitu posesif.

Zeanna hanya bisa terdiam. Wanita itu tidak tahu harus berucap apa, telinganya hanya bisa mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Egllar. Kedua manik-matanya juga tidak bisa lepas dari manik-mata hitam kelam milik Egllar. Hingga...

Dengan tiba-tiba Egllar menekan tenguk Wanita itu, mempertemukan bibir sexynya dengan bibir ranum milik Zeanna. Pria itupun mulai Melumat bibi ranum Zeanna dengan Agresif. Membuat Zeanna memukul dada bidangnya dengan membabi buta. Hingga perlahan, lumatan itu kian melembut. Zeanna berhenti memukul dada bidang Egllar dan mulai menikmati ciuman itu.

Zac menutup mata. Pria itu kaget dengan kehadiran Presdirnya yang tiba-tiba, apalagi wajah presedirnya itu terlihat penuh dengan amarah. Duduk di kursi pengemudi, kini Zac berperan sebagai figuran yang menyedihkan.

'Ya, Tuhan. Mengapa aku berada di posisi ini?' suara hati Zac.

Sementara di kursi belakang.

Setelah beberapa menit berciuman, Egllar melepaskan pangutan bibirnya dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Zeanna Dan pria itupun memberikan satu kecupan di leher Istrinya. "Zeanna...I won't let you see another man!" Bisik Egllar di dekat telinganya.

Sontak perkataan Egllar membuat Zeanna tertegun. "K-kau, apa maksud dari ucapanmu?" Akhirnya kata itulah yang keluar dari mulut Zeanna.

Egllar menatap Zeanna lekat. Pria itu menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Istrinya. "Ketika aku datang kepadamu, bukan hanya anak-anak lah yang aku inginkan. Aku juga menginginkanmu Zeanna, kau menikah denganku tidak untuk berakhir berpisah, kan?" tanya pria itu yang membuat Zeanna termenung.

Cup.

Lamunan Zeanna buyar tatkala Egllar mengecup bibir Zeanna sekilas, pria itupun menatap kedua manik mata Zeanna dalam. "Zeanna, mari jalani pernikahan yang sesungguhnya." ajak Egllar dengan serius.

"Apa kau mabuk?"

"Tidak! Aku tidak meminum Alkohol dan Aku nengatakan itu dengan keadaan sangat sadar." bantah Pria itu. "jadi, apa jawabanmu Zeanna?"

"Aku tidak tahu." Jawab Zeanna.

Sebuah pernikahan yang sesungguhnya? Saling percaya, komunikasi, kejujuran. Pasti di pernikahan yang pria itu maksud keduanya membutuhkan itu. Zeanna tidak bisa mengambil keputusan secara langsung! Wanita itu belum mengenal sosok pria yang berada di hadapannya ini. Ia takut, ia takut dengan masa depan yang akan terjadi. Biarkan semuanya mengalir secara alami.

Menghela-nafas sabar, Egllar pun menyembunyikan ekspresi wajahnya di ceruk leher Zeanna lagi. Kemudian pria itupun memeluk pinggang ramping Zeanna erat dengan kedua tangannya. "Kali ini, aku akan bersabar. Bersiap-siap lah Zeanna, karena aku tidak akan lagi menyembunyikan perasaanku." gumamnya.

"Zac, Berhentilah menatap melalui kaca dan lajukan mobil menuju mansion." Perintah Egllar yang di patuhi oleh Zac.

'Akhirnya, Presdir sadar dengan kehadiranku.' suara hati Zac.

Tadi iu sangat canggung dan panas! Bagaimana bisa ia bertanya kepada Presdirnya dalam kondisi seperti itu?

•••

Malam sudah tiba, namun Al dan Ars tidak kunjung tertidur. Kini kedua bocah itu berada di ruang keluarga.

Ars melihat jam yang berada di dinding. "Bibi, mengapa Mommy dan Daddy sangat lama?" tanya bocah itu kepada maid yang menemaninya.

"Sebentar lagi Tuan besar dan Nyonya akan segera datang. Tuan muda, ini saatnya tuan muda untuk tidur." bujuk Maid itu yang sudah keberapa kalinya.

"Tetapi Ars ingin menunggu Mommy dan Daddy pulang, Bi." ucap Ars. Bocah itu menggembungkan pipinya.

Al berjalan menghampiri Ars dan langsung menggenggam tangan Ars. "Ayolah Ars, kita bukan anak kecil berumur 3 tahun lagi. Jangan manja!" Bocah berumur 4 tahun itupun menuntun Ars untuk pergi kedalam lift dan menuju kamar keduanya.

"Tuan muda Al sangat mirip dengan Tuan Besar, sedangkan Tuan muda Ars sangat mirip dengan Nyonya, keduanya sungguh sangat menggemaskan." kagum maid itu.

•••

Egllar yang mendapati istrinya tertidur di pangkuannya pun menggendong Zeanna ala koala dengan hati-hati dan pergi menuju kamar utama.

Merebahkan Zeanna dengan hati-hati, Pria itupun melepaskan sepatu hak tinggi yang Zeanna pakai lalu menyelimuti Zeanna hingga bagian dada seraya memberikan satu kecupan di dahi Zeanna. "Good night my wife." ucapnya. Kemudian ikut berbaring di samping Zeanna, tampak Egllar melingkarkan tangan kekarnya ke pinggang Zeanna.

Zeanna membuka kedua kelopak mata setelah mendengar nafas teratur Egllar. Sebenarnya wanita itu telah terbangun tatkala berada di gendongan Egllar, tetapi Zeanna memilih untuk terus berpura-pura tertidur.

Merubah posisinya, Zeanna pun menghadap pria itu. Bisa ia lihat wajah sempurna milik Egllar. Tangannya terulur untuk menyentuh dan mengelus pucuk kepala Suaminya. "Aku masih belum bisa mempercayai seorang pria sepenuhnya. Aku takut! Aku takut pada akhirnya, akulah yang harus tersakiti." lirihnya.

Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan. Bukan hanya sikap Egllar, namun pertemuannya dengan Adik tiri dan mantan kekasihnya membuat Zeanna lelah. Wanita itu bak bertemu dengan masalalu kelamnya lagi. Namun pada akhirnya, bukankah Zeanna harus menghadapi semuanya? Wanita itu tidak bisa melarikan diri lagi seperti beberapa tahun yang lalu.

Banyak hal yang belum terungkap dan juga Banyak hal yang wanita itu belum ketahui. Kematian ibu kandung dan sikap Ayahnya yang berubah drastis semenjak kedatangan Ibu tiri dan Adik tirinya membuat Zeanna curiga. Bahwa ini adalah suatu hal yang sudah di rencanakan! Ia tahu, seberapa cinta Ayahnya kepada ibu dan dirinya. Mana mungkin seseorang bisa berubah secepat itu?

Mungkin dulu Zeanna hanya bisa menahan diri dan tidak bisa berbuat apa-apa. Tetapi sekarang berbeda, wanita itu telah banyak berubah. 

Egllar memegang lengan Zeanna yang berada di pucuk kepalanya, sontak itu membuat Zeanna kaget. Ia kira, pria itu telah tertidur. "Berhenti menatapku dan tidurlah." ucap Egllar. Pria itu membawa tubuh Zeanna kedalam dekapannya. Kepala wanita itupun membentur dada bidang milik Egllar.



























03-03-2023

Negara di Wp ini hanya Fiksi, jadi Author Wi sengaja gunain huruf. Contoh: negara A, B, C, Y, D, F dan sebagainya..

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya di setip paragraf <3

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum