30. You Are Mine!

52.9K 3.7K 140
                                    

Hari telah berganti, matahari pun mulai menyinari bumi. Sedangkan sepasang suami Istri itu masih bergelung di dalam selimut dengan posisi saling berpelukan. Keduanya tampak terlelap dengan nyaman hingga beberapa menit kemudian, salah satu di antara keduanya pun mulai membuka mata.

Egllar yang terbangun terlebih dahulu mengucek kedua kelopak mata, menyesuaikan cahaya yang menyinari indra penglihatnya. Kemudian pria itu menyenderkan punggungnya di heandboard dan tersenyum tipis tatkala melihat wajah damai Istrinya. Perlahan-lahan, Wajahnya pun mulai mendekat untuk mengecup dahi, hidung, lalu turun mengecup bibir ranum Istrinya, singkat. "Aku tidak mengerti, mengapa aku selalu jatuh cinta kepadamu?" setelah mengucapkan itu, Egllar pun turun dari ranjang dan pergi untuk membersihkan diri.

Melihat Suaminya yang sudah berlalu pergi, Zeanna pun membuka kedua kelopak mata. Senyum manis pun terukir di sudut bibirnya. "Aku juga tidak mengerti, mengapa aku bisa jatuh cinta kepadamu." ucapnya, lalu wanita itu turun dari ranjang dan melangkah pergi menuju balkon.

Zeanna membuka gorden dan kaca. Melihat pemandangan di pagi hari yang sejuk, Zeanna pun merentangkan kedua tangannya. Di bawah sana, terlihat para maid sudah sibuk dengan pekerjaannya.

Menyadari kehadiran nyonya mansion. Para pekerja itu pun tersenyum seraya menunduk dan di balas senyuman tipis oleh Zeanna. Zeanna mengernyitkan alisnya tatkala para maid itu mengalihkan pandangan dan sibuk dengan kegiatannya, lagi.

Zeanna pun tersentak tatkala seseorang memeluk tubuhnya dari belakang dan mengecup pundaknya yang memang terekspos. "Good morning my wife." Mendengar suara yang begitu familiar, Zeanna pun berbalik. Seraya tersenyum tipis, Wanita itu melingkarkan kedua tangannya di leher pria yang tidak lain adalah Egllar. "Good morning my husband." jawab Zeanna.

Egllar tidak bisa menyembunyikan ekspresi bahagianya. Rona merah terlihat di kedua pipinya, Egllar pun menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Zeanna. "Aku malu." cicitnya, yang masih bisa di dengar oleh Zeanna.

Zeanna terkekeh, wanita itu mengelus rambut suaminya lembut. "Kenapa malu, hmm?"

Egllar menatap wajah Zeanna intens. "Kau sangat cantik." ucap Egllar, tidak nyambung. Pria itu menyelipkan helain rambut Zeanna ke belakang telinga Zeanna.

Lagi dan lagi Zeanna terkekeh. "Aku bahkan belum mandi." jawab Zeanna.

Egllar mengelus pipi Zeanna. "Itu tidak menjadi masalah, Istriku. Karena kau akan selalu terlihat cantik di mataku." ucap Egllar, dengan serius.

Egllar semakin merapatkan tubuhnya dengan Zeanna dan memeluk Zeanna erat. Pria itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Zeanna, lagi. "Aku bahagia." lirihnya.

Zeanna menangkup kedua pipi Egllar agar melihatnya. "Aku juga bahagia." jawab Zeanna, dengan serius.

Egllar tersenyum, perlahan namun pasti. Pria itu pun memiringkan kepala dan mengikis jarak di antara keduanya, Nafas keduanya sudah saling bertubrukan. Dengan secepat kilat, bibir keduanya pun sudah saling menempel.

Tangannya berpindah untuk menekan tenguk Zeanna dan memperdalam ciumannya. Egllar menggigit bibir Zeanna agar wanita itu membuka mulutnya. Egllar yang sudah mendapat akses pun mulai melancarkan aksinya, Tentu perbuatan Egllar membuat Zeanna kewalahan. Lidah Egllar telah lancar masuk dan beradu dengan lidah Zeanna.

Merasakan sesuatu yang menonjol di bawah sana, Zeanna pun mengalihkan pandangannya. Wanita itu terkejut, ia bahkan tidak sadar kalau Egllar hanya menggunakan handuk putih yang melilit di pinggang. "K-kau.." ucap Zeanna terbata.

Egllar pun tersenyum miring seraya menaikkan satu alis. "Hmm?"

Pria itu mengangkat tubuh Zeanna bak koala seraya melangkah pergi kedalam kamar. Merebahkan tubuh Istrinya dengan pelan, Egllar pun menatap Zeanna dengan hasrat yang memuncak.

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Where stories live. Discover now