2. Positif.

96.6K 6K 321
                                    

"Positif," Zeanna menggenggam erat testpack dengan dua garis merah itu. Mengelus pelan perut yang masih rata, perlahan air bening pun keluar dari kelopak matanya. "aku benar-benar hamil?" ucapnya dengan lirih.

Beberapa minggu telah berlalu, sejak Wanita bernama lengkap Zeanna Agisella, itu menetap di negara Y. Zeanna kini tinggal di kota terpencil di negara maju itu. Dengan bekerja sebagai pelayan Cafe, Zeanna mulai hidup dengan sederhana. Walaupun Wanita itu sudah terbiasa dengan kehidupan mewah, tetapi dirinya tidak mempunyai pilihan lain. Untuk melanjutkan pendidikannya saja ia tidak mampu.

Zeanna tidak bisa menyalahkan pria asing yang bergaul dengannya malam itu. Nyatanya ..., Ia lah yang menggoda dan menyebabkan ini semua terjadi. Seharusnya Ia berterima kasih, karena setelah bermalam dengan pria itu. Zeanna bisa bebas dari Mansion yang sangat memuakkan itu.

Zeanna mengambil Tas yang berada di nakas, Wanita itu kini pergi menuju rumah sakit dengan menggunakan Taksi. Ia ingin tahu lebih jelas, apakah benar ada janin di rahimnya?

Setelah beberapa menit berlalu, Zeanna pun sampai di bangunan yang di dominasi warna putih itu. Wanita itu berjalan dengan ragu, hatinya gelisah. Bila benar ia hamil, bagaimana cara ia menghidupi anak itu kelak?

Apa Zeanna gugurkan saja?

Pikiran jahat terlintas begitu saja di otaknya. 21 tahun, baginya itu adalah umur yang sangat muda untuk mengandung.

Duduk di kursi tunggu, Zeanna menghela-napas. Bisa Zeanna lihat beberapa ibu hamil yang juga sedang menunggu. Bersama suami yang menemani, berbeda dengan dirinya yang pergi sendiri.

Seorang wanita yang duduk di sampingnya tersenyum dengan manis ke arahnya seraya menatap perutnya. "Hai," sapanya. "saya lihat sedari tadi Anda terlihat gelisah. Apa ini pertama kali Anda memeriksa kandungan?" Wanita itu bertanya.

Zeanna mengalihkan pandangan ke sumber suara, dan tersenyum canggung. "I-ya, ini kali pertama," jawabnya dengan gugup.

"Tenanglah, Pertama kali saya memeriksa kandungan. Saya pun sama seperti Anda. Kalau saya boleh tahu, sudah berapa bulan Anda mengandung?"

"Saya tidak tahu, Saya baru saja membeli testpack di apotek. Kemudian saya datang ke rumah sakit untuk memastikannya," jelas Zeanna.

Wanita dengan kisaran umur tiga puluh tahunan itu mengelus pundak Zeanna pelan. "Semoga benar-benar positif," ucapnya, seraya Tersenyum manis.

Doa yang baik, tetapi Zeanna hanya bisa tersenyum untuk menanggapi.

Zeanna menatap perut wanita itu yang terlihat buncit. Wanita yang tahu arah pandang Zeanna itupun berucap. "Sudah delapan bulan," ucapnya, seolah-olah tahu dengan apa yang Zeanna pikirkan.

"Saya menikah ketika umur 23 tahun. Dan saya baru bisa mengandung diumur saya yang ke 35 tahun. Saya mempunyai masalah pada rahim, bahkan ketika Saya hamil. Dokter pun sangat terkejut. Sebab, saya sudah divonis tidak akan pernah bisa mengandung seperti Wanita lainnya." Wanita itu mengelus perut buncitnya dengan sayang. "janin ini adalah sebuah keajaiban," lanjut wanita itu.

Zeanna tertegun mendengar itu. Bila benar dirinya hamil, apakah Ia sekejam itu hingga berniat menggugurkan Janin yang tidak berdosa? Bukankah ini kesalahan yang Ia perbuat? Sedangkan di luar sana, banyak wanita yang ingin mempunyai anak namun takdir berkata lain.

Zeanna bersyukur karena wanita di sampingnya ini telah menghempaskan dan menjernihkan pikiran kejam yang sempat terlintas di otaknya.

Zeanna tersenyum manis. "Anda beruntung karna mempunyai suami yang begitu sabar dan setia. Semoga anak ini lahir dalam keadaan sehat dan begitu pun dengan ibunya," ucap Zeanna dengan tulus.

"Terima kasih. Bila saya boleh tahu, siapakah nama Anda?" ucapnya bertanya.

"Zeanna, itulah nama saya," jawab Zeanna, dengan menyebutkan nama asli. Tanpa menggunakan nama yang beberapa minggu ini telah ia samarkan.

"Shella. Nama saya adalah, Shella. Senang bertemu dengan Anda."

"Dengan Ibu Reanna Angella?" Zeanna mengalihkan pandangan ke sumber suara, kemudian menangguk.

"Ya, saya suster."

"Silahkan masuk."

Zeanna menghembuskan napas pelan. Ia harus menerima apapun hasilnya. "Tenanglah, apapun hasilnya. Saya akan mendoakan yang terbaik untuk Nona Zeanna," ucap Shella. Zeanna tersenyum seraya mengangguk.

Ayo hadapi ini Zeanna!

***

Menyandarkan punggung di headboard, Zeanna menatap hasil USG dengan takjub. Dua titik tertera di gambar kecil itu. Mengelus perut yang masih rata, Wanita itupun berkata. "Mommy menyayangi kalian. Baik-baik di perut Mommy, ya sayang."

Terlepas dari julukan ibu tunggal. Kini Zeanna hanya mempunyai dua janin di rahimnya, Wanita itu tidak mempunyai sandaran kecuali dirinya sendiri. "Kalian tahu Twins? Tuhan begitu adil. Ketika Mommy sendiri dan tidak mempunyai siapa-siapa, Tuhan menghadirkan kalian kedalam kehidupan Mommy."

"Mommy harap, ketika kalian lahir nanti. Kalian tumbuh dengan baik dan menjadi anak yang pintar dan ceria."

Memang, terkadang kehidupan itu terasa sangat lucu. ketika mereka mempermainkan, menyiksa sebuah mental, merusak harapan, bahkan membunuh suatu impian. Pada akhirnya, Tuhan akan memberikan suatu hal yang membuat kita bertahan. Hingga kita dapat melanjutkan kehidupan, walaupun kehidupan yang di maksud itu ... sudah sangat kacau.

Apa yang membuat kalian bertahan hingga titik ini?

***

Di tempat yang lain, seorang Pria mengetuk meja dengan menggunakan jari telunjuk seraya menatap Asistennya dengan teliti. "Sudah beberapa minggu, informasi apa yang telah kau dapatkan?"

Asisten yang bernama Zac itupun mengatakan semua informasi yang telah ia selidiki. "Nona Zeanna mengikuti penerbangan ke negara Y. Dan pergi ke kota kecil di negara tersebut, saya tidak tahu pasti keberadaan Nona Zeanna sekarang. Tampaknya, Nona Zeanna memalsukan Nama, sehingga kini saya sulit untuk mencari tahu keberadaannya."

Pria yang tidak lain adalah Egllar Lucaius De Vaddka, itu menghela-napas dan menatap pigura yang menampilkan sosok Zeanna dengan tatapan yang sulit diartikan. "Zeanna...," ucapnya seolah menerawang.




















27.01.2023

Follow My account
Ig:Wattpad.kimochim_
Ig:Wattpad.wii_
Tiktok: Author Wattpad. (pake titik)

Comment di setiap paragraf okay?!
See you...

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Where stories live. Discover now