14. Tunangan Egllar?

70.6K 4.8K 171
                                    

"Jelaskan!" seru Chalista dengan nada dingin kepada pria yang berada di hadapan, yang tidak lain adalah Egllar.

Pria itu kini berada di mansion besar De Vaddka. Duduk di sofa dengan Chalista dan Ivander yang menatapnya penuh selidik. Egllar pun menghela-napas, kemudian memberikan beberapa kertas kepada Ibunya. "Mom, aku selalu berkata bahwa aku tidak akan menghianati tunanganku. Ketahuilah, bahwa itu bukan hanya omong kosong semata," jelas Egllar dengan tegas.

Chalista membuka lembar demi lembar kertas yang diberikan oleh anaknya. "T-tidak mungkin, kau sudah memiliki anak? Aku sudah memiliki cucu? Dan kau telah menikah tanpa sepengetahuan aku dan Daddymu?"

Chalista menatap Egllar dengan kilatan amarah. "Lalu bagaimana dengan Calon menantuku? Apa maksudmu tidak menghianatinya, padahal kau sendiri telah menikah dan mempunyai anak!" Chalista mengusap wajahnya kasar.

"Istriku, tenanglah. Kau tahu sendiri dengan sifat anakmu, biarkan dia menjelaskan semuanya terlebih dahulu," ucap Ivander menenangkan Istrinya.

Egllar pun menjelaskan semuanya kepada orangtuanya. "Lima tahun lalu aku telah mengambil virginity seorang wanita di sebuah bar. Pada saat itu, Wanita itu dalam kondisi mabuk berat. Aku juga tidak menyangka bahwa Alergiku tidak kambuh ketika menyentuhnya. Aku pun melakukan kesalahan dengan bermalam dengannya. Tentu aku sangat merasa bersalah! Aku juga berjanji akan bertanggung jawab atas apa yang telah ku perbuat. Namun kenyataan berbeda, ketika aku terbangun di keesokan harinya, wanita itu sudah tidak ada. Aku juga tidak tinggal diam, aku mencari dan menyelidiki latar belakang wanita itu. Sampai aku menemukan Suatu hal yang tidak terduga! Mommy tahu? Wanita itu ternyata adalah tunanganku. Dia adalah calon menantu tersayangmu, Mom. Dia adalah gadis kecil beberapa tahun lalu yang berjanji akan menikah denganku." jelasnya.

Setelah mendengarkan penjelasan Egllar, ingatan Chalista kembali berputar ke peristiwa 21 tahun yang sudah berlalu.

Senyum tipis terpatri di bibir seorang gadis kecil. Tampak gadis itu tengah asik bermain dengan seorang bocah laki-laki. "Luca! Ayo tangkap Ze," ucap gadis kecil itu seraya menjauh dari bocah laki-laki tersebut.

"Kalau Luca bisa tangkap Ze, Ze akan mengabulkan permintaan Luca," lanjut gadis kecil itu lagi.

Bocah laki-laki itu pun berlari mengejar gadis kecil itu. "Benarkah? Apapun itu? Kalau begitu Luca akan menangkap Ze," jawab bocah itu kemudian mengejar gadis kecil itu.

"Hahahaha, Luca! Ayo lebih cepat. Mengapa Luca lambat sekali."

"Luca pasti akan menangkap Ze!" seru Bocah laki-laki itu dengan kesal.

"Hahaha, mereka sangat menggemaskan," ujar seorang wanita yang merupakan ibu dari gadis kecil itu.

"Ya, mungkin kelak. Anakku akan mengambil putrimu sebagai seorang istri." Kekeh wanita yang tidak lain adalah ibu dari bocah laki-laki itu, Chalista.

"Kalau itu benar-benar terjadi. Maka kau harus memanjakan anakku!"

"Tentu, bagaimana bisa aku melukai bocah menggemaskan itu."

"Tertangkap!" ucap bocah laki-laki itu dengan ceria tatkala telah menangkap gadis kecil itu dari belakang.

Kedua bocah itu pun membaringkan diri di rerumputan hijau itu. "Apa yang Luca inginkan? Ze adalah peri, peri ini akan mengabulkan permintaan Luca," ucap bocah itu dengan polos.

Sementara bocah laki-laki itu sibuk dengan rumput yang berada di tangannya. Bocah laki-laki itu pun memegang lengan gadis kecil itu dan memasangkan cincin di jari manis gadis itu. "Luca mau, Ze menjadi Istri Luca. Ini adalah cincin tunangan kita."

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Where stories live. Discover now