11.Egllar dan Keposesifan nya.

82.5K 5.6K 238
                                    

Semua pasang mata tertuju kepada Egllar dan Zeanna tatkala keduanya memasuki gedung acara. Zeanna berjalan dengan elegan dan penuh percaya diri, tidak ada satupun rasa takut di sorot kedua matanya. Wanita itu juga tidak ingin mempermalukan Suami dan juga dirinya sendiri.

Ketahuilah, bahwa Egllar sangat jarang menghadiri acara seperti ini. Tujuan utamanya menghadiri acara ini adalah, memperkenalkan Istrinya kepada semua orang. Lagian, pria itu juga tidak ada niat untuk menyembunyikan statusnya yang sudah ber-Istri.

"Selamat datang Presdir, sebuah kebahagiaan bagi saya karena Anda datang di acara yang sederhana ini. Saya harap anda menikmati jamuan terbaik yang sudah koki hidangkan." ucap Tuan besar Alexander.

Egllar mengangguk."Selamat atas pernikahan Putri Anda." jawabnya dengan nada datar.

Sedangkan para pengusaha menatap pria itu lapar. Mungkin ini adalah kesempatan pengusaha-pengusaha itu agar dilirik oleh Egllar. Selain mendapatkan perlindungan, kerja sama dengan Z'Tecnologi akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Sungguh kerja sama yang menjanjikan. Tetapi apabila mereka sampai menyinggung seorang Egllar, bisa di pastikan. Menit itu juga, perusahaan itu akan musnah.

Zeanna menarik lengan Egllar, wanita itu merasa sesak ketika berada di antara para konglomerat itu. "Ssst, biarkan aku pergi." bisik Wanita itu. Egllar langsung mengeratkan tangannya yang berada di pinggang Zeanna.

"Aku tidak akan benar-benar pergi, aku hanya akan duduk di pojok sana dan menikmati hidangan itu." bisik Zeanna lagi dan akhirnya Egllar pun melepaskan tangannya dari pinggang Zeanna.

"Jangan pergi jauh-jauh! Aku akan segera menyusulmu dan jangan pernah lepaskan Jasku dari pundakmu!" bisiknya penuh peringatan.

'Heh, kau tidak bisa melihatku. Aku tidak akan mematuhi perintahmu.' suara hati Zeanna.

Egllar menatap wanita itu dengan tajam. "Patuhlah, kau tahu bahwa Hukuman itu masih berlaku." Ucapnya lagi yang membuat Zeanna mengumpat kesal.

Apakah pria ini bisa mendengar suara hatinya?!

Zeanna pun melangkahkan kaki pergi menjauhi Egllar, terlihat Egllar yang mulai di kerumuni oleh para penjilat. Mengambil minuman di meja, Wanita itu pun duduk di sofa dan menikmati setiap tegukannya. "Ini adalah alasanku membenci acara konglomerat. Dasar para penjilat."

Seorang pria botak menghampiri Zeanna dengan tatapan mesum yang membuat Zeanna merasa tidak nyaman. "Nona cantik ini. Mengapa duduk disini sendiri? Biarlah pria baik hati ini yang menemanimu." ucap pria itu.

"Enyahlah!" ucap Zeanna dingin.

"Ya, apa Nona cantik ini mengatakan sesuatu?" Sepertinya pria botak ini mempunyai masalah pada pendengarannya.

"Aku bilang, EN.NYAH.LAH!" ucapnya penuh penekanan dengan raut wajah datar.

"Cih, kau terlalu tidak tahu diri. Kau kira aku tidak tahu, kau mungkin menaiki ranjang pria tua untuk bisa berada di tempat ini." Pria itu memegang lengan Zeanna yang langsung di tepis oleh Wanita itu.

"Yo, bukankah ini kakak tersayangku?" ucap seorang wanita yang menghampiri Zeanna. Terlihat wanita itu tengah menggandeng kekasihnya.

Menatap Zeanna dan pria botak itu, Wanita itupun menutup mulut tidak percaya. "Oh, Apakah ini kekasihmu, Ka? Tidak heran, kalian terlihat sangat cocok." ucap wanita itu yang tidak lain adalah Diandra.

"Setelah beberapa tahun tidak bertemu, ternyata tipe kakak berubah menjadi pria tua, ya?"

"Dasar wanita Jalang, siapa pria yang kau sebut tua." ucap pria botak itu tidak terima.

"Tentu pria yang sadar diri."

Pria yang berada disamping Diandra menatap Zeanna dengan tidak percaya. 'Dia semakin cantik, sayang sekali.'

Zeanna terdiam. Wanita itu tidak menyangka akan bertemu dengan dua orang yang sangat tidak ingin ia temui. "Wow, bukankah ini adikku tersayang? Aku tidak menyangka akan bertemu dengan Nona Aditama." ucap Zeanna menyindir.

"Bagaimana kabar Ayah?" tanya Zeanna yang membuat Diandra naik pitam. Ia tidak sebodoh itu untuk tidak paham bahwa Zeanna menekankan bahwa dirinya hanyalah anak tiri.

Diandra tersenyum palsu. "Tentu, keadaan Ayah sangat baik."

Diandra memeluk tangan Keflan seolah-olah memperlihatkan kemesraan keduanya. "Ini adalah kebetulan yang sangat bagus, beberapa hari lagi pernikahanku dan Keflan segera dilaksanakan. Aku harap kakak akan datang,"

Diandra melirik pria botak yang masih berada di dekat Zeanna. "Tentu dengan seorang pendamping pria." lanjutnya.

"Kalau begitu, aku akan pergi. Jangan lupa datang bersama kekasihmu itu, ka." ucapnya lalu pergi dari sana.

•••

"Saya harap, kita bisa bekerja sama dengan baik." ucap seorang pria. Sedangkan sudut mata Egllar setia mengawasi Zeanna.

Tatapannya menghunus tajam tatkala Egllar melihat Istrinya di dekati oleh seorang pria. Terlihat Istrinya itu terusik, namun kesabaran Egllar habis tatkala pria botak itu memegang lengan Istrinya.

Dirinya harus keluar dari kerumunan ini.

Sangat sulit. Dasar penjilat sialan!

Setelah beberapa menit, Pria itupun berhasil keluar dari keruman itu. Egllar pun berjalan dengan cepat, kemudian pria itu langsung memberikan satu tijuan telak ke bagian pipi pria botak itu.

Buk

"Bajingan! Berani-beraninya kau menyentuh Wanitaku. Apa kau ingin mati saat ini juga?" murka Egllar. Pria itu sangat tidak rela bila orang lain menyentuh miliknya.

Tentu kejadian itu membuat suasana memanas seketika. Sekarang seluruh manusia yang berada disitu tahu, bahwa Egllar bukan seorang Gay. Dan mereka juga tahu bahwa Egllar sudah mempunyai seorang Wanita pujaan.

Egllar mendekat seraya mencengkram kerah baju pria botak itu dan hendak memberikan tinjunya, lagi. "Hentikan!" seru Zeanna.

Zeanna pun menarik Egllar agar menjauh dari sana. "Apa yang kau lakukan! Apakah kau ingin merusak pernikahan orang lain?" tanya Zeanna dengan berbisik.

"Bajingan itu telah menyentuhmu! Dia pantas mendapatkannya." tegas Egllar.

Zeanna manarik keluar Egllar dari gedung itu. "Apa yang kau katakan?"

Egllar menarik lengan Zeanna, membawa wanita itu menuju mobil, dan mengempaskan pelan wanita itu kedalam mobil. "Di mana pria itu menyentuhmu?" tanya Egllar. Pria itu Langsung Mengungkung tubuh Zeanna di bawahnya.

Tampak napas pria itu tidak beraturan. "Hei, tenanglah." ujar Zeanna yang tidak didengar oleh Egllar.

Kedua manik-mata pria itu terlihat begitu tajam saat menatapnya. "Aku tanya sekali lagi, bagian mana saja yang pria itu sentuh!" tanya Egllar memastikan. Zeanna menunjuk lengannya.

"Sial, aku harus membersihkan itu!"































































1-03-2023

Part ini khusus untuk Reader's yang rajin vote, apalagi yang rajin Comment<3
Yang belum vote part sebelumnya silahkan❤

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum