26. Bertemu.

48K 4.2K 375
                                    

Ars yang di panggil Ayahnya pun langsung berbinar, sedangkan Al sedari tadi terus berusaha menarik Ars untuk keluar dari kamar itu. "Daddy bisa melanjutkannya, Al akan membawa Ars keluar." ucap bocah itu begitu pengertian.

"A-al?" panggil Ars dengan berbinar, meminta Al untuk melepaskan tangannya.

Al menggeleng. "Tidak untuk saat ini Ars. Lihatlah, Daddy terlihat sangat kelelahan. Biarkan Daddy beristirahat." ucap Al yang membuat Ars pun mengangguk patuh. "Take care, Daddy." ucap bocah itu lalu melangkah pergi meninggalkan Ibu dan Ayahnya.

Melihat tingkah kedua anaknya sekaligus mengingat hal yang baru saja dirinya lakukan, Egllar pun menyembunyikan ekspresi wajahnya di ceruk leher Zeanna dan menduselkan hidungnya di sana.

"Mengapa kau tidak memberitahuku kalau Al dan Ars berada di sini?" tanya Egllar dengan berbisik.

"Bagaimana aku bisa memberitahumu, bila kau langsung menyambar tubuhku?!" jawab Zeanna kesal.

Dengan telinga yang memerah, pria itupun mengecup leher Zeanna. "Maaf," bisiknya lembut di dekat telinga Zeanna. "tetapi aku sungguh merindukanmu." ucap pria itu lagi.

Egllar mendongak untuk bisa menatap Zeanna. "Bisakah kau mengucapkan tiga kata di pesan itu secara langsung?"

Manik-mata keduanya saling bertemu. Lama, keduanya dalam posisi itu hingga kini Zeanna mencoba membuka mulutnya dengan ragu. "A-aku juga merindukanmu." Setelah mengucapkan itu, Zeanna pun langsung mengalihkan pandangan dari Egllar.

"Sial, sial, sial! Istriku sangat menggemaskan." gumam Egllar. Pria itu mengeratkan pelukannya dan kembali menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Zeanna.

Zeanna tersenyum tipis, wanita itupun membalas pelukan Egllar. Tampaknya Egllar nyaman dengan posisi itu. Bahkan nafas teratur kini terdengar di telinga Zeanna.

Menatap Egllar, lagi dan lagi senyum tipis terpatri di sudut bibirnya. Zeanna mengelus rambut hitam Suaminya, di kecupnya pucuk kepala Egllar lama seraya berucap. "Terima kasih, Suamiku." ucapnya tulus.

Pada dasarnya, Zeanna tidak pernah menyalahkan Egllar atas semua hal yang terjadi kepada dirinya. Tanpa Egllar, dirinya tidak akan pernah memiliki kedua anaknya. Tanpa Egllar, Zeanna tidak akan pernah sekuat ini. Bila kejadian lima tahun lalu itu tidak terjadi, mungkin Zeanna masih ada dalam bayang-bayang keluarga Aditama yang sangat memuakkan itu.

•••

Lagi, Egllar mendengar Ars memanggil Pria lain dengan panggilan Daddy. Sebenarnya, Siapa pria itu?

"Benarkah? Daddy Zo mempunyai waktu hari ini?!" tanya Ars begitu antusias tatkala mendengar perkataan Pria di sebrang sana. Sedangkan Egllar hanya bisa menajamkan pendengarannya agar bisa mendengar perbincangan Ars dengan Daddy Zo nya itu.

"Yeay!" seru Ars dengan riang. Bocah itu berbalik menatap Ayahnya dan langsung menubruk dada bidang Ayahnya. "Daddy, Ars akan mengenalkan Daddy dengan Daddy Zo. Daddy Zo berkata, ia akan pergi ke Cafe milik Mommy. Jadi, kita bisa bertemu dengan Daddy Zo disana." jelas Ars.

Egllar tersenyum tipis seraya mengusap pucuk kepala Ars dengan pelan. Huh, Egllar sudah lama bersabar untuk tidak menyelidiki pria itu! Akhirnya, dirinya bisa mengenal siapa saingannya yang sesungguhnya.

Tunggu!

Ketika tadi dirinya terbangun, Zeanna sudah tidak ada di sisinya. Menurut kedua anaknya, Zeanna telah pergi menuju Cafe!

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Where stories live. Discover now