Love Bird

15 2 0
                                    

Tidak pernah terbayang di benak Kaira ia akan diculik tepat di depan teman²nya. Jika saja para orang bodoh ini tahu siapa Kaira mereka pasti tidak akan berani melakukannya. Kecuali mereka memang berniat mati.

Kaira memang tadi berteriak begitu mereka menyeretnya masuk ke mobil. Bukan lantaran takut melainkan kaget karena ada orang yg tiba² menarik dan berusaha membekapnya.

"Jangan takut nona kecil, kami tidak akan menyakitimu. Bos kami telah berpesan untuk tidak menyentuhmu bahkan seujung kuku pun..jadi menurut saja..." Seorang pria berkumis di depan Kaira berkata pelan. Kaira menatap dingin. Tidak bisa membantah karena mulutnya tersumpal maskernya ditambah buntalan kain yg berusaha dijejalkan para pria ini td. Kedua tangannya juga telah terikat ke belakang.

Mobil yg membawa Kaira terus berjalan. Kaca mobil itu gelap semua, kecuali di kursi depan. Kaira tidak bisa mengira ke arah mana mereka membawanya. Ia mendesah pelan. Andai ia mau ia bisa saja menghajar mereka semua disini, namun itu akan sama saja membuka kartunya. Tindakan itu juga beresiko membuka keberadaan teman²nya juga misi mereka. Hanya tindakan bodoh. Sekarang yg bisa ia lakukan hanya bersabar. Hingga ia tahu siapa yg menculiknya, apa tujuannya dan kenapa menculiknya ia tidak bisa melakukan tindakan apapun. Kaira akan tetap menjaga topengnya.

                    **************

Di apartemen markas Black Jade. Duo kembar duduk di sofa di ruang tamu. Juno terus menggoyang²kan sepatunya gelisah, sementara Dika terus menggigit² kuku jarinya. Jauh di depannya Chandra mondar mandir tidak tenang namun tidak berkata apapun. Ketiganya sangat panik namun masih menunggu keputusan ketua mereka, Sena, yg sejak mereka masuk tadi langsung masuk ke kamarnya tanpa mengatakan apapun. Di sudut lain Lira bersandar ke tiang dan menatap tajam kamar Sena. Ia sedang berusaha untuk tidak membunuh bocah bernama Sena karena telah membahayakan nyawa Kai. Lira yakin penculikan Kai berkaitan dengan misi yg direncanakan Sena. Bocah bodoh ini pasti tengah merencanakan sesuatu yg bodoh dengan menyinggung orang² berbahaya dengan melibatkan Kai. Lira tidak peduli mereka tengah melakukan apa, namun jika sampai Kai terluka dalam prosesnya ia tidak akan ragu menghajar Sena.

Di dalam kamar Sena melihat monitor cermat. Melacak mobil Kai melalui sinyal di kalung Kai. Ia kini tahu siapa yg menculik Kai. Mobil penculik itu mengarah pada alamat yg menjadi salah satu target mereka berapa bulan lalu.
Liong.

Bajingan penjahat wanita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bajingan penjahat wanita. Ia pasti tidak bisa melupakan sosok Kai yg tampil cantik waktu itu. Meskipun agak khawatir Sena yakin Liong tidak akan melakukan hal bodoh apapun dalam waktu dekat. Melihat bagaimana ia berusaha mendekati Kai dengan sopan saat itu, Sena yakin Liong sedang menuntaskan rasa penasaran daripada berniat melakukan tindakan kriminal seksual apapun. Ia masih punya waktu untuk menyelamatkan Kai dan memikirkan strategi yg harus digunakan.

Dering telpnya berbunyi. Sena mendesah pelan. Untunglah. Diangkatnya telp itu. Suara di ujung menanyakan sesuatu dan Sena menjawab dengan cermat. Seseorang di ujung mendengarkan semua penjelasan Sena dan kemudian memberikan beberapa instruksi. Sena  membalas dengan beberapa saran dan suara di ujung menyetujui. Tak lama telp ditutup. Sena agak lega. Bantuan datang.

The Black JadeWhere stories live. Discover now