the Invader

13 2 0
                                    

Dari dulu aturan dirumah ini adalah tidak boleh membawa siapa pun kesini. Tidak seorangpun berani melanggar. Entah ada apa dengan Sena hari ini. Ia bahkan meminta Kai membawa Lira kerumah mereka saat Kai bilang ia akan membawa L dan bicara di rumahnya sendiri. Dan setelah pembicaraan 4 mata antara ia dengan Lira dikamar tamu ia hanya mengatakan mulai hari ini Lira akan tinggal bersama mereka, dikamar Kai. Membuat L langsung berteriak girang dan menyeret Kai untuk menunjukkan kamarnya. Sementara anggota lain memandangnya seolah ia sudah gila.

"Siapa lu....?? Apa lu beneran bos gua...??" Dika tak tahan berseru dengan melotot menunjuk Sena.

??" Dika tak tahan berseru dengan melotot menunjuk Sena

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sen...aku ga pernah pertanyaan apapun keputusan kamu, tapi ini apa sekarang...?? Kamu mau kita terima² aja orang asing yg kita temuin ga sampai 2 jam yg lalu di rumah kita...?? Lalu gimana dg misi kita...?? Kamu sendiri yg bilang klo ini adalah rahasia..." Kata Juno tampak menggebu. Ia benar² tidak habis fikir.

"Aku ga peduli dg misi...yg aku tahu cewek gila itu orang asing...dan dia tiba² muncul disini bilang hal² aneh...aku bener² ga suka ini Sena. Dia bisa saja berbahaya. Dan...klo ada apa² dengan Kai karena keputusanmu ini...aku bakal salahin kamu..." Chandra yg biasanya ga pernah omong panjang pun ikut nyudutin Sena. Sena menarik nafas panjang.

" Kalian masih percaya sama aku kan...? Aku punya alasan sendiri. Yg pasti dia ga akan jadi masalah..." Ucap Sena kemudian. Gadis gila itu membuatnya harus menelan ludahnya sendiri dihadapan para anggotanya. Menyebalkan.

Ketiga anggota lain memandang Sena. Tampak masih tidak terima. Namun mereka akhirnya hanya bisa mendengus dan berbalik ke kamar masing². Selama ini Sena lah otak dibalik operasi mereka. Ia sangat cermat memperhitungkan semua kemungkinan dan potensi bahaya yg bisa muncul saat aksi mereka. Meskipun beberapa kali mereka terluka parah, namun itu ibarat harga paling murah yg mereka bayar setelah dihadapkan pada bahaya dg level tinggi seperti yg mereka hadapi. Ia bisa melihat bahaya 5 langkah didepan mereka semua. Bahaya yg kadang tidak mereka semua sadari ada. Dan berkat itulah mereka semua masih selamat hingga kini. Dan jika sekarang Sena mengatakan gadis gila itu bisa tinggal disini. Ia pasti telah memperhitungkan semua resikonya.
Meski semua orang tidak menyukai keputusannya.

***********************************

Pagi datang dan semua tengah bersiap. Semuanya berniat akan berangkat tanpa sarapan, seperti kebanyakan pagi² mereka sebelumnya ketika mata mereka menemukan Lira duduk menunggu dimeja makan dengan menu sarapan lengkap tersaji di meja. Ia tersenyum riang dan memanggil mereka untuk duduk.

"Hei...ayo sarapan...sebagai ucapan makasih karena Sena dah ijinin aku tinggal sama K, aku td buatin sarapan sekedarnya...pake yg ada di kulkas aja si..hehe.."

Duo badut membeku. Ego mereka berkata agar keduanya cabut aja, tapi raungan perut yg ga pernah diperlakukan dg hormat meminta mereka untuk tinggal. Ini sarapan bro, kapan lagi coba...??. Biasanya mereka hanya sarapan hanya saat libur sekolah. Itupun delivery. Satu²nya yg bisa masak diantara mereka, Kai, tidak sudi memasak untuk mereka semua kecuali mereka sedang sakit, atau hampir mati. Jadilah tiap hari mereka hampir tidak pernah sarapan. Mereka hanya bisa mengisi perut di kantin sekolah setelah itu.

The Black JadeWhere stories live. Discover now