Cerita ini tentang mereka. Sekumpulan jiwa yang diikat oleh darah dan airmata. Konon dalam kehidupan ini klo kamu beruntung, kamu akan menemukan satu untuk hidupmu. Satu jiwa yg ikatannya takkan putus bahkan hingga kematian didepan wajah mereka. Tid...
Seperti apa rasanya membayar lunas ego dengan jiwa puterinya sendiri.
Menyakitkan.
Herdian Pramono tidak pernah menyangka bahwa kemarahannya pada istrinya yg ia ketahui selingkuh akan ia bayar mahal dengan menggadaikan kebahagiaan Puteri kecilnya. Keputusannya saat itu dengan menceraikan istrinya tanpa memperdulikan puteri mereka adalah bukti betapa besar ego dirinya. Sungguh, jika saja ia tahu akan semahal ini. Ia akan memilih bertahan. Atau mungkin membawa Kaira pergi dengannya saat ia memutuskan. Namun nasi telah menjadi bubur.
Herdian Pramono atau lebih dikenal dengan panggilan Fang mengenal mama Kaira saat bersama² di organisasi. Mama Kaira yg dikenal bernama Jen, hanyalah seorang anggota biasa dibandingkan dengan ayah Kaira yg merupakan tangan kanan Tanaka, orang Yakuza Jepang yg memiliki berbagai bisnis gelap di negara ini yg bahkan tidak pernah kalian bayangkan ada.
Keduanya bertemu saat Fang diminta mengurus penyelundupan obat ekspor tanpa izin oleh Tanaka. Mamanya saat itu hanya perantara biasa yg bertugas mempertemukan antara pemasok ilegal dr luar dengan perwakilan organisasi. Saat itulah keduanya bertemu.
Fang yg belum pernah mengenal cinta merasa seolah sedang dilumpuhkan akal sehatnya oleh mama Kaira. Ia terpesona pada apapun tentang mama Kaira hingga tidak bisa melihat warna asli mama Kaira. Hanya butuh waktu sesaat saja bagi Fang untuk melamar mamanya. Keputusan yg gegabah bagi sebagian orang. Namun Fang terlanjur buta.
Pernikahan itu kemudian memberinya 2 anak kembar ditahun kedua menikah. Fang benar² bahagia. Namun seiring kebahagiaannya, ia juga merasa sangat takut. Berada lama di organisasi seperti ini membuatnya sadar bahwa disini nyawa sama sekali tidak berharga. Ia memang mendapatkan segala yg diinginkan semua orang dengan sangat mudah, namun secepat itu pula itu akan menghilang.
Fang ingin keluarganya aman. Ia tidak ingin mereka berada dalam situasi berbahaya. Dengan tekad itu ia akhirnya menghadap pada ketuanya, Tanaka. Menyampaikan keinginannya untuk pensiun. Dan Tanaka, yang lama mengenal Fang bersedia melepaskannya asal salah satu puterinya tinggal bersamanya.
Ia bimbang. Ini seperti membuang puterinya pada serigala. Meski ia percaya penuh Tanaka akan menjaga puterinya dengan baik, sebab keduanya telah bersahabat lama dan masing² rela mati demi lainnya. Namun tetap saja, ini puterinya. Ia berdiskusi dengan istrinya akhirnya, dan tanpa diduga istrinya bersedia melepaskan satu Puteri mereka. Jen rupanya tidak nyaman berada di dalam lingkungan mafia yg begitu ringan membunuh orang. Ia hanya ingin hidup nyaman tanpa ketakutan.
Fang pun akhirnya melepaskan salah satu Puteri kembarnya. Dan Tanaka sangat bahagia. Berkeluarga adalah impiannya, namun berada di organisasi ini adalah kutukan bagi impiannya. Ia sangat memahami keinginan Fang yg tidak ingin menempatkan keluarga nya dalam bahaya. Namun aturan di organisasi ini adalah "once u in, theres no way out".
