Sena the Saviour

19 3 0
                                    

Sang penyelamat. Itulah julukan Sena yg lain dari Dika. Mengeluarkannya dari saat genting dengan seolah begitu mudah. Membuat kedua badut akhirnya percaya penuh pada ketuanya. Apapun yg terjadi, Sena pasti akan datang untuk mereka. Apapun misinya.

Malam ini ada beberapa tugas yg sudah direncanakan dari Sena. Mereka tugas lapangan.
Bagian Dika dan Juno adalah bagian arsip data. Terdengar mudah tapi tidak. Gedung yang di tuju berada dibagian paling dalam gedung dengan berlapis pengamanan canggih. Segala pengaman terkini diterapkan di tiap lapisnya. Membuat penjahat biasa tidak akan mampu menerobos tanpa mati terpotong².

Pembagian tugas telah disusun. Sena bertugas melumpuhkan sistem cctv dan keamanan, kembar bertugas menyusup kedalam, dan Kai bertugas menyusup dr belakang, memastikan jalan keluar aman untuk duo badut. Kenapa yg menyusup harus dua?. Karena sistem pembukaan lapis terdalamnya diatur secara prosedur hanya bisa dilakukan oleh 2 pejabat internal tertinggi, dan harus dengan bersamaan secara manual layaknya pintu lapis sebelumnya, karena itulah duo badut yg dikirim masuk kedalam.

Semua sudah hampir selesai. Dika dan Juno pun telah menyelesaikan semua tugas yg diperintah, dan keduanya sedang perjalanan keluar ketika tiba² alarm berbunyi. Keduanya serempak memaki.

"SHITT....!!!" Ini masih 1 lantai sblm zona aman.
Keduanya berpandangan. Ini mungkin akan jadi pertarungan berat.
Suara derap kaki dan teriakan sekuriti mulai terdengar mendekat. Dijalur komunikasi mereka terdengar suara Kai yg berteriak² pada Sena.

"Sena...!! Apa²an ini...Dika dan Juno masih didalam...!!" Ia terdengar frustasi dan berusaha membuka sandi pintu. Seharusnya masih ada 7 menit sebelum alarm menyala. Kai juga mendengar suara derap kaki mendekat.Sialan.

Sena juga memaki. Ia berlari meninggalkan pos nya sambil menggunakan topeng. Ia harus menolong yg lain...percuma tetap disana. Penjaga telah menyalakan kembali sistemnya. Sekarang Dika, Juno dan Kai seperti tikus yg terjebak. Seseorang harus membantu mereka.

" Senaaa...!!" Kai berteriak. Ia pasti sangat frustasi. Pintu yg berjarak 10 meter dr duo badut tidak dapat terbuka. Sistemnya memang diatur restart kunci setiap kali dinyalakan. Kai dapat mendengar penjaga telah mengepung Juno dan Dika. Ia bisa berkelahi dengan siapapun demi menolong mereka, namun bagaimana melawan pintu besi tebal yg terkunci. Ia mendengar duo badut memaki.

Tak lama terdengar suara perkelahian. Kai tidak bergerak. Ia tetap didekat pintu dan mendengarkan. Walaupun ia tahu ini berisiko. Cctv akan otomatis menyala bersamaan dengan menyalanya sistem. Dan sebuah topeng yg dikenakannya tidak akan banyak menolong. Polisi akan dengan sangat mudah mencari tau siapa dia. Tapi ia tetap tidak mampu pergi. Yang terfikir hanya bagaimana cara menolong Dika dan Juno sekarang.

"Kai...keluar sekarang..!" Perintah Sena dr alat komunikasi mereka. Ia sudah cukup dekat dengan si kembar.

"Tidak..mereka masih didalam..!" Kai langsung menolak mentah². Bagaimana bisa ia meninggalkan mereka.

"Aku yg akan menolong mereka...aku sudah dekat..dan....

Suara rentetan tembakan dan teriakan Dika mengejutkan mereka.

" Keluar Kai...!!!" Sena langsung berteriak. Ia mempercepat larinya. Kai mengerti. Ia segera berbalik. Urusan Dika dan Juno ia serahkan pada sang ketua. Meski demikian bukan hal yg mudah berusaha keluar kembali meski melalui pintu belakang. Sistem telah menyala. Itu artinya baik lewat jalur manapun resiko nya sama. Mati.

Saat ia mampu kembali ke meeting point yg disepakati, kondisinya cukup parah. Namun Kai belum dapat menaruh perhatian pada lukanya. Ketiga sahabatnya belum tampak.
Ia cemas sekali.

Rasanya seperti seabad ketika akhirnya ia melihat ketiganya. Ia melihat Dika terseok² dipapah oleh Sena yg juga menggendong Juno dipunggungnya. Ia agak lega, namun muka Sena masih tegang.

The Black JadeWhere stories live. Discover now