Rizki Rio

264 7 0
                                    

Ella dan Rizki akhirnya tiba di rumah Rio. Mereka disambut oleh Rio, Heri dan Yayan yang sedang asyik main game di ruang tamu.

"Hai Ella... Wihh tumben bawa si Rizki." ucap Rio yang baru keluar dari kamar tidurnya.

"Iya Rio... dia mau ikut katanya udah lama gak liat lo," jawab Ella sambil memperkenalkan Rizki.

"Wehh mantap.. sini Rizki mabar kita....," ajak Heri dengan ramah.

Mereka pun mulai asyik main game bersama-sama. Tiba-tiba, Rizki mengeluarkan suara kaget saat karakter game-nya terbunuh.

"Huuuu, Noob yahaha..." ejek Rio sambil tertawa.

"Njir ngatain Noob...Haha...gua jarang main pake PS soalnya, game mobile gua mah biasanya," jawab Rizki


Mereka semua menertawakan Rizki kemudian kembali asyik main game sambil berbincang-bincang.

Rizki bertanya. "Bang... gua penasaran, perasaan lo semua pas tau kakak gua berubah dari Elpan jadi Ella gimana? gua liat tetep masih akrab aja gitu kayak dulu."

Rio mengangkat bahunya dan menjawab, "Ya agak kaget.. cuma gak ada yang aneh sih, kan memang udah nasibnya kek gity. Kita semua terima aja. Lagian dia baik dan cantik banget kok, lo gimana sebagai adeknya?," ujar Rio sambil menatap Rizki.

Rizki hanya tertawa kecil mendengar ucapan Rio. "Gua juga sih terima-terima aja sih Bang. Cuma tadi malem sih gua penasaran, makanya gua tanya-tanya. Soalnya dulu kan sering mandi bareng pas masih Elpan, jadi penasaran aja sama isi dalem nya hehe...." ujarnya sambil tersenyum lebar.

Rio merasa sedikit kesal mendengar perkataan Rizki barusan, dia berkata pada Rizki. "Gila lo mau liat dalem kakak lo sendiri? Lo gak boleh gitu sama kakak sendiri Riz,... dia itu sekarang cewek, gak usah minta yang aneh-aneh. Lagian lo tau kan dia pacar gua sekarang."

Rizki merasa sedikit tersinggung dengan kata-kata Rio. "Iya sih Bang Rio, tapi gua cuma penasaran aja kok. Kan dulu gua sering mandi bareng sama kakak waktu dia masih cowok, jadi penasaran aja dalemnya gimana."

Yayan mengangguk setuju. "Iya sih, gua juga penasaran. Tapi kan dia udah pacarnya Rio... Nanti Rio ngamukk haha."

Heri pun turut bicara. "Gak boleh gitu lagi ya Riz...gua jitak kepala lo kalo sampe gitu beneran..."

Rizki akhirnya mengalah. "Oke deh, gak jadi deh. Gua gak mau bikin masalah juga sih. Lagian juga kan cuma iseng aja kok."

Rio tersenyum lega. "Baguslah kalo gitu. yok lah fokus main nya sekarang."

Mereka pun mulai bermain game bersama-sama, sambil sesekali berbincang-bincang dan tertawa-tawa. Rizki memang penasaran, tapi ia akhirnya memutuskan untuk menghormati keputusan kakaknya yang sudah menjadi perempuan dan memiliki hubungan dengan Rio. Semua terlihat berjalan dengan baik dan menyenangkan.

Ella mengamati mereka bermain game dengan seru, sementara dia hanya bisa menonton dari belakang dengan sedih. Dia merasa kesepian karena tidak bisa bergabung dengan mereka.

"Tapi stiknya cuma cukup buat 4 orang ya, Gua gak bisa ikutan main," kata Ella dengan suara sedih.

Rio mengangkat kepalanya dari layar dan menoleh ke arah Ella. "O iya ya. Maaf ya sayang hehe...," ujar Rio sambil memberikan senyuman kecil.

"Yaudah gak apa-apa," jawab Ella sambil tersenyum. Dia merasa senang karena mereka mengerti situasinya.

Kemudian Ella mendekati Rio yang sedang bermain game dengan serius. "Rio sayang.. semangatt, lo jago banget mainnya."

Rio tersenyum pada Ella, "Makasih sayang. Lo mau gantian?" tanyanya sambil menunjukkan stik ps yang dia pegang.

Ella tersenyum kecut, "Gak ah, udah cukup seru nonton lo main aja." Jawabnya sambil duduk di sebelah Rio.

Rio mengangguk, "Oke deh, tapi kalo lo mau main juga nanti gantian sama gua aja."

Ella menggelengkan kepala, "Gak usah, kasian juga kalian udah seru-seruan." Jawabnya sambil melihat Yayan dan Heri yang masih fokus bermain game.

Rizki lalu mengajak Ella untuk berbicara, "Kak, lu gak bosan nonton aja? Gua bosen nih, keluar bentar yok nyari jajanan."

Ella tersenyum, "Yaudah, kita jalan-jalan aja yuk. Kita cari jajanan juga buat makan semuanya."


Mereka berdua lalu keluar dari rumah Rio dan mulai berjalan-jalan di sekitar lingkungan. Mereka membeli beberapa cemilan dan duduk di taman kecil di dekat rumah Rio sambil makan dan berbincang-bincang.

Ella bertanya pada Rizki, "Kapan SMP kalian ulangan Riz?"

Rizki menggelengkan kepala, "Minggu depan udah mulai kak."

Ella mengangguk mengerti, "Oh gitu ya. Lo udah milih jurusan buat SMA nanti belum?"

Rizki menggaruk kepalanya, "Belum kak, masih bingung. Kakak pilih jurusan apa waktu SMA dulu?"

Ella tersenyum, "Kakak waktu itu pilih IPA, tapi sebenernya gak terlalu niat juga. Waktu SMA lebih sering ngikutin ekstrakulikuler dan kegiatan sosial gitu."

Rizki mengangguk-angguk, "Oke, nanti kalo udah mau milih jurusan SMA gua tanya-tanya lagi deh sama kakak."

Ella tersenyum dan membalas, "Iya, kalo butuh bantuan atau nanya-nanya tentang sekolah atau apapun, bilang aja sama kakak."

Mereka lalu melanjutkan mengobrol tentang hal-hal yang mereka sukai dan rencana mereka untuk masa depan.

Kemudian mereka berdua kembali ke rumah Rio dan membagikan cemilan yang mereka beli.

"Eh, Sayang, ini jajanan kesukaan lo kan?" tanya Ella sambil menunjukkan bungkusan cemilan yang mereka beli di toko.

"Iya, bener banget. Lu beliin, buat gua?" jawab Rio sambil membuka bungkusan cemilan tersebut.

"Iya, pas di toko lihat ini langsung teringat sama lu," jawab Ella sambil tersenyum manis.

Rizki pun menambahkan, "Coba yang itu dong kakak, gua juga penasaran."

Ella pun memberikan satu bungkus cemilan tersebut kepada Rizki. "Ini buat Riz aja, kakak enggak terlalu suka cemilan manis."

Rizki dengan senang hati menerima bungkusan cemilan tersebut dan langsung membuka dan memakan cemilannya. Sementara itu, Rio dan Ella terus berbincang-bincang dan menikmati cemilan yang mereka makan bersama.

Tiba-tiba, Rizki merasa ada yang tidak enak di perutnya dan terus berdesak-desakan ke kamar mandi. Ella pun menghampiri Rizki yang terlihat sedang kesakitan.

"Riz, lu kenapa? Apa yang salah dengan cemilannya?" tanya Ella khawatir.

"Iya, kak. Gua kenapa ya, tadi abis makan jajanan itu gua jadi sakit perut," jawab Rizki dengan wajah kesakitan.

Ella pun meminta Rio untuk mencarikan obat untuk Rizki sementara dia menemani Rizki di kamar mandi. Setelah beberapa saat, Rizki merasa sedikit membaik dan keluar dari kamar mandi.


"Makasih, kakak. Gua udah enak sekarang," kata Rizki sambil tersenyum ke Ella.

Rio pun kembali dengan obat dan minuman untuk Rizki. Mereka pun menghabiskan waktu bersama hingga sore hari, sebelum akhirnya Ella dan Rizki pulang ke rumah.


...TO BE CONTINUED....

VOTE YOK!!!

ELLA: Embracing FemininityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang