Kedekatan

436 10 0
                                    

Besok pagi nya, Ella kembali sekolah, memakai seragam siswi dan riasan yang membuat nya tambah cantik. di kelas, Rio menyambut Ella.

Rio: "Hai, Ella! apa kabar nih?"

Ella: "Eh Rio... oke-oke aja nih"

Rio: "Oh iya Tadi malam gua khawatir karena lo pulang sendiri. Aman kan pas di jalan?"

Ella: "Iya, aman kok...thanks ya."

Rio: "Anu...makasih ya kemaren mau gua ajak main game bareng. Keluarga gua juga kayaknya udah seneng liat lo."
b
Ella: "Hehe bagus lah."

Rio: "Btw hari ini lo makin cantik."

Ella: "Ehh.. penampilan gua mah biasa aja kali hehe,"

Rio: "Enggak.. gak biasa aja.. memang cantik kok."

Ella merasa senang mendengar pujian dari Rio, tapi di dalam hatinya masih terbayang kenangan masa lalunya sebagai Elpan.

______


Kelas pun dimulai, Ella merasa senang saat dipasangkan dengan beberapa siswa dan siswi dalam pembagian kelompok. Mereka saling berkenalan dan berbicara mengenai topik yang diberikan oleh guru. Setelah beberapa menit, guru meminta setiap kelompok untuk menyajikan hasil kerja mereka di depan kelas.


"Ella, kamu bisa menyampaikan hasil kerja kelompokmu?" tanya guru.

Ella merasa sedikit gugup karena baru pertama kali menyampaikan hasil kerja di depan kelas sebagai seorang siswi. Namun, dia berusaha untuk tetap tenang dan percaya diri.

"Tentu, Pak," jawab Ella dengan suara yang terdengar lantang.

Ella dan kelompoknya mulai menyajikan hasil kerja mereka dengan rapi. Presentasi mereka terlihat bagus dan terstruktur dengan baik. Setelah presentasi selesai, guru memberikan pujian kepada mereka dan memberikan nilai yang baik untuk hasil kerja mereka.

Setelah itu, suasana kelas kembali menjadi ramai. Ella merasa senang dan bahagia karena dia bisa bekerja sama dengan teman-teman barunya dan mendapatkan nilai yang baik dari guru. Dia berharap bisa terus berteman dengan mereka dan belajar bersama di masa depan.

_______


Di jam istirahat. Maya, si siswi yang jatuh cinta pada Elpan. mengajak bicara Ella di kantin.

Maya: "Ella, Gua liat-liat lo ini mirip loh sama si Elpan."

Ella (terkejut): "Mirip dengan siapa, Maya?"

Maya: "Elpan, itu lohhh yang waktu itu kita bahas sama mereka pas dikelas. . Gua merasa lu sama dia itu ada mirip-mirip nya gitu. Tapi entahlah, mungkin cuma karena gua terlalu kangen sama dia."

Ella (cemas): "Oh bisa gitu ya.. entahlah Maya, gua aja gak pernah liat Elpan."

Maya: "Ah, gapapa deh. Mungkin gua terlalu berharap. Gua cuma berharap bisa ketemu dia lagi suatu saat nanti."

Ella (berpikir dalam hati): "Gua harus lebih hati-hati. Kayaknya selama ini tingkah gua masih kebawa tingkah Elpan."

Maya kemudian berterima kasih kepada Ella dan kembali makan makanannya. Ella merasa lega karena berhasil menutupi identitasnya. Namun, di dalam hati, Ella merasa sedih karena mengetahui betapa banyak orang yang merindukan Elpan.

Setelah selesai makan para murid kembali ke kelas dan mengikuti proses kegiatan belajar. Di tengah-tengah pelajaran, Ella terkejut saat Rio memasukkan selembar kertas ke dalam buku catatannya. Ella menyadari bahwa itu adalah nomor telepon Rio.

Rio: "Ella.. nih nomor WA gw, lo simpen aja ya. Kalo suatu saat lo butuh bantuan atau pengen curhat, Gua selalu siap mendengarkan." ujar Rio sambil memberikan senyuman manisnya.

Ella merasa gugup ketika Rio memberikan kertas itu, dalam hati "Gua udah punya sih nomor Rio dari hp lama gua sebagai Elpan.. tapi gapapa deh, anggep aja belom punya."

Ella pun menyimpan kertas itu sambil berterima kasih. Teman-teman sekelas melihat itu, mereka mulai memasang-masangkan Rio dan Ella, bahkan ada yang menyebut mereka pasangan idaman di sekolah.


"Gaes, lihat deh. Rio dan Ella ngapain tuh haha, pasangan baru nih guys." kata salah satu siswa sambil tertawa pelan.

Rio hanya tersenyum dan menatap Ella. Ella merasa malu dan canggung saat dibilang seperti itu oleh para siswa.

Di hari-hari berikutnya, Rio dan Ella semakin dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama di luar sekolah, seperti jalan-jalan ke taman atau nonton film di bioskop. Ella merasa nyaman dengan kehadiran Rio, dia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa takut dihakimi.

Saat bersama Rio, Ella merasa bisa melupakan masa lalunya sebagai Elpan. Tapi di balik senyum dan kebahagiaan yang dirasakan, masih ada rasa cemas di dalam hati Ella. Bagaimana jika Rio mengetahui masa lalunya sebagai Elpan? Ella hanya bisa berharap semuanya akan baik-baik saja.

Tak lama setelah itu, Rio merencanakan liburan bersama ke pantai pada akhir pekan. Ella merasa gugup saat Rio mengajaknya, Heri, dan Yayan untuk pergi berlibur. Ini merupakan kali pertama Ella diundang untuk pergi bersama mereka sebagai wanita, dan dia merasa sedikit gugup.


"Ella, jangan terlalu gugup," kata Rio dengan senyuman lembut. "Kita gak ngapa-ngapain kok, liburan aja. Seneng-seneng bareng gitu loh."

Heri dan Yayan juga memberikan dukungan. "Tenang, Ella. kita bakal jaga  lo dengan baik kok," kata Heri.

"Ella, lo memang satu-satunya cewek yang kita ajak, tapi jangan khawatir ya..kita semua orang baik-baik kok," kata Yayan.

Ella merasa sedikit lebih tenang setelah mendengar dukungan mereka. "Hmm yaudah deh Thanks ya.. Makasih udah ajak gua," jawabnya.


Mereka semua tersenyum dan bersiap-siap untuk pergi berlibur bersama. Ella berharap liburan ini akan menjadi kenangan indah yang akan selalu diingatnya.

Ketika sampai di pantai, Ella dan teman-temannya segera turun dari mobil dan mulai mempersiapkan diri untuk berenang. Ella mengenakan pakaian renangnya yang dia beli dari toko online dan merasa gugup karena hanya satu-satunya wanita di antara mereka.


"Lo bisa ikut berenang kan, Ella?" tanya Rio sambil merangkul Ella.

"Iya, bisa," jawab Ella sambil tersenyum.

"Eh, tapi lo harus pake pelampung dulu ya, ombaknya lumayan nih walau masih aman," tambah Heri.


Ella mengangguk setuju dan segera mengambil pelampung untuk dipakai. Setelah itu, mereka pun berenang bersama di pantai.

Tiba-tiba Ella merasa sedikit sedih dan bersalah karena teman-temannya tidak tahu bahwa dia dulunya adalah Elpab, dan mereka mungkin tidak akan menerima dirinya jika mengetahui hal itu.

"Ella, kenapa ekspresi lo tiba-tiba kayak gitu.. lo sakit ya?" tanya Yayan.

"Eh, enggak apa-apa," jawab Ella sambil mencoba tersenyum.

Rio melihat ekspresi wajah Ella yang sedih dan merasa ada yang salah. "Ada apa, Ella? Kamu kayaknya sedih, cerita aja gapapa kok," kata Rio sambil menghampiri Ella.


Ella merasa hatinya lega mendengar ucapan Rio. "Gimana ya, susah mau ceritainnya," jawab Ella.

"Itu.. ehm.. gua.. gua merasa bersalah karena gak kasih tau ini dari awal ke kalian.. tentang gua yang sebenarnya."

"Hah? tentang lo yang sebenarnya? maksudnya?" tanya Heri penasaran.



...TO BE CONTINUED...

VOTE YOK!!!

ELLA: Embracing FemininityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang