Maya

347 12 0
                                    

Setelah selesai jalan-jalan di taman kota, Rio, Heri, dan Yayan menemani Ella berjalan pulang sampai ke rumahnya dan membawakan barang-barang nya. Sampai di depan rumah Ella, mereka semua berhenti.

Rio: "Yaudah, udah sampe, Ella. Thanks for today ya..."

Ella: "Iya.. thanks juga ya kalian."

Heri: "Yaudah, Ella . Kalo ada apa-apa, kabarin kita."

Yayan: "Iya, kabarin kita. Jangan lupa balas chat kita ya!"

Ella: "Oke, pasti. Bye guys!"

Setelah itu, Ella masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya. Dia melihat jam dan ternyata sudah lumayan sore. Dia merasa sangat senang hari ini bisa jalan-jalan dengan teman-temannya. Ella duduk di sofa, mengingat-ingat kenangan hari ini.

Kemudian orang tua Ella muncul dari kamar, melihat Ella yang baru datang.

Ayah: "Ella, seharian gak pulang kemana tuh.. kenapa gak kasih kabar? Kamu nginep di rumah si Rio pasti ya? ayah khawatir takut kamu lakuin hal gak pantes sama temen laki-laki mu, inget ya kamu kan sekarang cewek."

Ella tersenyum kecut mendengar pertanyaan dari ayahnya. Ia mengerti bahwa ayahnya pasti khawatir karena Ella menginap di rumah teman laki-laki. Namun Ella tidak ingin membohongi ayahnya.

Ella: "Iya ayah, Ella nginep sama teman-teman di rumah Rio. Tapi tenang aja, kita nggak lakuin aneh-aneh kok. Kita cuma nonton film bareng abis itu jalan-jalan di taman kota. Maaf ya Ella lupa kabarin."

Ayah: "Oke, kalo gitu ayah tenang. Kamu jangan sampai keluyuran semalaman ya, kamu itu bukan Elpan lagi... Kalo ada apa-apa, bilang aja sama ayah dan Mama."

Ella tersenyum lega mendengar kata-kata ayahnya. Ia merasa terharu karena masih mendapatkan dukungan dari orang tua meskipun ia sudah berbeda dari sebelumnya.

Ella: "Makasih, ayah. Setelah ini Ella bakal selalu ngasih kabar dan gak keluyuran tengah malem."

Mama: "Oiya Ella, kamu udah makan belum? Mau makan apa?."

Ella: "Iya, Ella udah makan tadi. Mama tenang aja. Ella capek mau istirahat dulu."

Mama: "Oh iya, kalau gitu istirahat dulu ya. Mama masak makanan yang enak buat kamu malam ini."

Ella tersenyum dan mengangguk. Ia merasa bersyukur memiliki orang tua yang selalu baik padanya. Setelah itu, Ella pun masuk ke kamarnya dan istirahat sejenak sebelum makan malam.

Tiba-tiba, ponselnya berbunyi. Dia melihat dan ternyata chat dari Rio.

Rio: "Ella gimana, dimarain ortu gak? Seneng banget tadi bisa seharian baremg hehe. Kapan-kapan gitu lagi yaa?"

Ella tersenyum membaca chat Rio.

Ella: "Santai, ortu gua gak marah kok...iya kapan-kapan kita gitu lagi.. gua seneng kok... See  u later Rio."

Rio: "See u, Ella."

Setelah selesai chatting dengan Rio, Ella merenung sejenak. Dia merasa ada perasaan yang aneh terhadap Rio, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Dia tidak tahu apakah itu hanya karena Rio adalah teman baiknya, atau ada sesuatu yang lebih dari itu.

Ella menghela nafas, berpikir bahwa mungkin dia terlalu berlebihan memikirkan hal-hal seperti itu. Dia kemudian bangkit dari sofa dan memutuskan untuk menonton film sebelum tidur. Dia berharap bisa tidur nyenyak dan bangun dengan perasaan yang lebih baik esok hari.

______

Besok hari nya, Ella berangkat ke sekolah dengan semangat. Di sekolah, saat jam istirahat, Maya tiba-tiba mengajak Ella untuk bicara, Maya mengajak untuk ke tempat yang lebih sepi. Sepertinya ada hal serius yang ingin dibicarakan Maya pada Ella.

ELLA: Embracing FemininityWhere stories live. Discover now