Family

268 8 0
                                    

Ditengah malam, di kamar Ella. Rizki memasuki kamar Ella dengan hati-hati, berusaha untuk tidak membuat kebisingan.


Dia mendekati ranjang Ella dan berbisik, "Kak, maaf gua masuk ke kamar kakak tanpa izin. Gua gak bisa tidur...."

Ella membuka matanya dan menoleh ke arah adiknay, "Loh, Riz...udah jam berapa ini, sana ke kamar lo aja pejemin mata kalo gak bisa tidur, nanti juga tidur sendiri."

Rizki menggeleng, "Susah.. mau ngomong aja sama kakak yang tercantik sedunia ini..hehe..."

Ella tertawa, "Dasar sok romantis,. Yaudah mau ngomong apa emang?"

Rizki pun mulai bicara. "Jadi gini kak...emm anu, gua penasaran.. sama kakak, pas kakak masih cowok kita kan suka mandi bareng dulu.. kakak ngerti maksud gua? gua penasaran...hehe."


Ella kaget mendengar pertanyaan Rizki yang tak terduga. Dia merasa malu dan tidak tahu harus berkata apa. Setelah beberapa saat ragu, Ella akhirnya menjawab.


"Anjayyy ngomong apaan sih lo Riz.. gak usah kek gitu, gak usah nanyain yang gak sopan deh, sana tidur...," ujar Ella, mencoba membatasi pembicaraan.

"Tapi, gua cuma penasaran kak, liat dikit aja kak.. gapapa ya?." timpal Rizki.

Ella kaget mendengar perkataan Rizki. "Ah, enggaklah Rizki. Kakak ini udah jadi cewek. Nggak boleh," jawab Ella seraya menepuk kepala adiknya dengan lembut.

Rizki tetap merengek. "Coba dong kakak, aku penasaran aja. Kakak kan masih sama kayak dulu, kok kayaknya kakak nggak percaya sama gua ya?"

Ella tersenyum dan merangkul Rizki. "Nggak gitu, Rizki. Kakak percaya sama lo kok. Tapi, kalo kakak bilang nggak boleh, berarti nggak boleh ya. Kakak kasihan kalo adik sendiri ngebet-nggebet lihat dalem-dalemnya kakak," ujar Ella sambil mengelus kepala Rizki.

Kemudian Rizki pun menunduk dan berkata. "Yaudah, emm tapi kak.. kalo pegang boleh? bentar aja kak."


Ella langsung menepis tangan Rizki yang hendak memegangnya.

"Nggak boleh, Riz. Jangan bertingkah nggak sopan, apalagi sama kakak sendiri." Ella menjelaskan dengan serius.

Rizki merasa malu dengan tindakannya dan menunduk lagi. "Maaf, kak. Gua nggak niat kok. Cuma penasaran aja," ujarnya sambil menggaruk-garuk kepala.

Ella merasa kasihan dengan adiknya yang baru mengalami masa pubertas. Ia lalu memeluk Rizki dan mengelus kepala adiknya. "Nggak apa-apa, Riz. Kakak ngerti kok.. pasti karna lu baru gede. Tapi jangan kayak gitu lagi, ya? Nanti kakak bilangin mama kalo kayak gitu lagi.. okey?."

Rizki pun tersenyum dan membalas pelukan Ella. "Iya, kak. Maaf ya kak jangan bilangin mama..," ujarnya.


Ella lalu mengecup kening Rizki dan menyuruh adiknya untuk tidur. Rizki pun pergi ke kamarnya dengan senyum bahagia di wajahnya. Sementara itu, Ella masih merenungkan kejadian tadi dan merasa sedikit tidak nyaman dengan pertanyaan adiknya.



______



Pagi harinya, Ella bangun dari tempat tidurnya dengan segar. Ia merasa senang hari ini bisa membantu kakaknya menyiapkan sarapan untuk keluarga. Setelah mandi dan berpakaian, Ella turun ke dapur dan mulai membantu kakaknya menyiapkan sarapan pagi.



Sarah: "Ella, tumben hari minggu bangun awal."

Ella: "Iya lah...biar bisa bantuin kakak hehe."


Sambil menyiapkan sarapan, Ella memikirkan tentang Rizki dan perbuatannya semalam. Ia merasa malu dan tidak nyaman dengan sikap adiknya yang seperti itu. Namun, Ella mencoba untuk mengabaikannya dan fokus pada kegiatan pagi ini.

Setelah sarapan, Ella membangunkan Mama, Ayah, Rizki, dan Rita. Ayah dan Mama segera bangun dan menyapa Ella dengan senyum.



Ayah: "Wihh dua anak gadis ayah yang masak nih."

Mama: "Bagus dongg...."

Ella: "Yok mak, ayah.. makan..."



Rizki dan Rita masih terlihat mengantuk dan tidak terlalu bersemangat. Namun, mereka tetap membalas sapaan Ella.



Rizki: "Oy...."

Rita: "Kak Ella yang masak ya?"

Ella: "Iya dedek..., sama kak Sarah juga.. yok makan..."


Sambil sarapan, Ella menimang dan mencubit pipi Rita dengan geram karena merasa gemas. "Eh Dek Rita, pipinya kenapa empuk banget sih? Kaka harus cubit terus nih," kata Ella sambil tersenyum dan meremas pipi adiknya.


"Aduh kakak, sakit tauuu...," keluh Rita sambil memegang pipinya yang dicubit Ella.

"Eh jangan gitu dong El..., kasian si dedek haha," sahut Sarah sambil tersenyum melihat tingkah laku adiknya yang lucu.

"Cocok sih Kak Ella jadi guru paud biar bisa nimang anak kecil," timpal Rizki sambil tertawa.

"Gak ah Riz.. mau nimang Dek Rita aja yang paling lucu sedunia," balas Ella sambil memandangi Rita yang kembali tertawa.


Ella mengangkat tubuh Rita ke pangkuannya dengan penuh kasih sayang. "Kok dedek bisa jadi makin menggemaskan ya walaupun udah kelas 3 sd?" tanya Ella pada Sarah sambil masih mengelus pipi Rita yang lucu.

Sarah tertawa dan menjawab, "Ya karena Dek Rita itu masih kecil dan imut-imut, jadi gemas terus ya diliat kakaknya."

Ella mengangguk setuju dan terus menciumi pipi Rita sambil berkata, "Iya deh, Dedek lucu banget. Sayang banget deh sama dedek."

Rita pun berusaha melepaskan diri dari pangkuan Ella. "Kakkk... Dedek mau makan dulu .."

Ella terus mencubit dan mencium pipi Rita dengan gemas. "Gak mau.., pipi dedek terlalu menggemaskan, nggak tahan kakak. Dek Rita cantik banget... gemes," ujar Ella dengan senyum manis.

Rita hanya tertawa kecil dan meminta Ella melepaskan dirinya agar bisa makan dengan tenang. "Kakak, lepasinn dong. Dedek mau makan nasi, nggak bisa makan kalo dipegang terus," kata Rita sambil tertawa kecil.


Ella pun akhirnya melepaskan pangkuannya dan membiarkan Rita makan dengan tenang. Ia kembali ke tempat duduknya dan melanjutkan sarapan. Tapi ia tak bisa menahan senyum bahagia yang terus mengembang di bibirnya. Melihat Rita dan keluarganya selalu membuatnya merasa hangat di dalam hati.



Kemudian Ella bicara. "Oh iya Mak..., hari ini kan libur sekolah nih semuanya karena hari minggu. Jadi Ella mau main ke rumah temen hari ini...Abis mandi sama nyuci piring nanti."

Mama dan Ayah Ella pun melirik satu sama lain, kemudian Ayah Ella bertanya, "Boleh...Ke rumah siapa?"

Ella menjawab dengan riang, "Rumah si Rio yah...kenal dong ayah pasti."

Mama Ella mengangguk setuju, "Okey, jangan pulang sampe tengah malem ya."

Ella tersenyum, "Iya, Mama. Minimal sampe maghrib kok hehe."

Rizki yang sedang makan sambil duduk di samping Ella ikut-ikutan bertanya, "Kak, gua juga boleh ikut gak? Udah lama gak ketemu Bang Rio."

Ella memandang Rizki dan tersenyum, "Boleh kok...siap-siap lah, bantu beresin nih bekas piring."

Rizki mengangguk, "Iya, Kak.."


Setelah selesai sarapan Sarah, Ella, Rizki, Rita bekerja sama membersihkan bekas sarapan mereka. Sementara kedua orang tuanya bersantai karena punya anak yang rajin dan mau bekerjasama.

Ella kemudian mandi duluan setelah itu baru Rizki. Ella mengaplikasikan riasan wajah yang sangat cantik dan juga memakai pakaian yang bagus untuk menemui Rio yang dia cintai disana.

Setelah selesai berkemas, Ella dan Rizki bersiap-siap untuk pergi ke rumah Rio. Mereka berjalan kaki menuju rumah Rio yang sebenarnya tidak jauh dari rumah mereka.



....TO BE CONTINUED....

VOTE YOK!!!

ELLA: Embracing FemininityWhere stories live. Discover now