Pengakuan

422 14 0
                                    

Ella menghela nafas. "Aduhh gimana ya bilangnya... gua..gua sebenernya... dulunya Elpan, temen kalian yang ilang kabar. Gua berubah jadi begini karena alasan yang susah dikasih tau, secara alami.. bukan kemauan gua."

Heri, Rio, dan Yayan kaget mendengar pengakuan Ella.


Rio: (terkejut) "Elpan?? serius lo itu Elpan?? Jangan main-main dong Ella.. yang bener.. kok bisa? kok cantik banget? masa Elpan cewek?"

Ella: (mengangguk) "Iya, sumpah gua Elpan..gua gak bohong!!.. Gua tiba-tiba berubah jadi cewek pas bangun tidur.. kalo gak percaya tanya aja orang tua gua. Maaf gua baru kasih tau kalian.. Gua takut kalian ngejauhin gua." ujarnya dengan suara pelan dan menundukan wajahnya.

Heri: (terkejut) "Gila, nggak nyangka banget! masa bisa gitu?" kata Heri sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Yayan: (tertawa) "Hahaha anjay berubah jadi cewek! Serasa mustahil tapi memang beneran mirip Elpan sih lo, dari cara ngomongnya, dan muka pun masih ada miripnya! walau sekarang cantik haha." kata Yayan sambil tertawa.

Kemudian Ella menjelaskan lagi. "Jadi gini gaes. Abis gua berubah fisik secara total gitu kan, Gua langsung dibawa keluarga untuk periksa kondisi ke dokter, dokter bilang gua beneran jadi cewek sejati yang punya Rahim dan bisa hamil dan melahirkan suatu saat."


Rio, Heri, dan Yayan semakin terkejut mendengar penjelasan Ella. Mereka tak menyangka kalau teman mereka, yang dulu adalah seorang laki-laki, tiba-tiba bisa menjadi wanita.


Heri: (terkejut) "Njir, mantep sih bisa gitu!"

Yayan: (heran) "Tapi gimana bisa berubah total sampe ke organ dalam juga? Lu minum obat hormon kali?"

Ella: "Gak lah.. mana ada gua minum obat hormo, dokter bilang perubahan gua itu karena kelainan genetik yang memungkinkan tubuh gua berubah jadi cewek secara alami, nah biasanya itu yang berubah dari cewek ke cowok, sedangkan gua paling langka.. dari cowok ke cewek. Tapi walau dokter jelasin gitu, tetep aja gua ga paham bisa berubah total kayak gini."

Rio: (sambil tersenyum) "Tapi yang pasti, lo tetap temen kita kok entah itu Elpan ataupun Ella. Dan yang lebih penting lagi, lo cantik banget coyy!"


Ella tersenyum lega mendengar dukungan dari teman-temannya. Ia merasa lebih percaya diri dan nyaman dengan keadaannya saat ini, meskipun masih ada beberapa ketidaknyamanan dan tantangan yang harus dihadapi.

Mereka kemudian melanjutkan liburan mereka dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan. Ella merasa bersyukur memiliki teman-teman sebaik mereka yang langsung menerima dirinya apa adanya, dan ia berharap bahwa hubungan persahabatan mereka akan terus berlanjut dalam waktu yang lama.

Waktu sudah hampir malam. mereka keluar dari pantai menuju villa penginapan. Di villa, yayan iseng menanyakan pada Ella.


Yayan: "Elpan..eh Ella. dulu kan pas lo masih cowok, kita berempat suka nonton video mantep-mantep bareng di rumah si Rio. Sekarang pas lo udah jadi cewek masih sering gak?."

Ella terkekeh mendengar pertanyaan Yayan. Ia tidak merasa tersinggung, malah sedikit terhibur dengan keisengan temannya.


Ella: "Haha lo ini masih aja suka ngeles ke pembahasan itu." Ia menggelengkan kepala sambil tersenyum lebar.

Rio menambahkan, "Tapi sekarang kan Elpan udah jadi cewek sejati, gak mungkin kali ya kalo lo masih mau nonton video itu bareng kita haha."

Ella menjawab, "Entahlah, Rio. Terkadang gua masih merasa jadi Elpan yang hobi kek gitu, terkadang juga gua merasa sebagai cewek sejati rasanya aneh gitu mau nonton itu..."

Kemudian Heri lanjut menanyakan. "Ella, maaf nih kalo pertanyaan gua agak nyinggung.Lo kan sekarang udah jadi cewek, suka ada perasaan terangsang sama diri sendiri gak sih? apalagi dulu kan lo suka banget liat body seksi cewek.. hehe"


Ella merasa agak tersipu-sipu mendengar pertanyaan Heri yang cukup personal. Namun, ia mencoba untuk menjawab dengan santai dan jujur.


Ella: "Hmm, kalau soal perasaan terangsang sama diri sendiri, sebenarnya sama kayak kalian para cowok juga, kan? Jujur gua pas bercermin merasa gitu sih hehe, masih kebawa perasaan Elpan kali ya... Dan mengenai suka sama body seksi cewek, ya dulu sih suka banget tapi sekarang gua berusaha ngubah sih soalnya gua cewek sekarang.. harusnya gua suka liatin body cowok ya ga sih."



Rio, Heri, dan Yayan mengangguk-anggukkan kepala mereka, menghargai jawaban dari Ella. Kemudian mereka beralih ke topik lain dan bercanda-canda dengan suasana yang akrab dan hangat.

Tak terasa, waktu sudah larut malam. Mereka semua merasa lelah dan memutuskan untuk tidur. Setelah beristirahat semalaman, mereka bangun di pagi hari dan bersiap-siap untuk kembali ke kota.

Ella merasa senang dan berterima kasih kepada Rio, Heri, dan Yayan karena sudah mengajaknya liburan dan menerima dirinya apa adanya. Ia merasa bahwa mereka semua adalah teman yang baik dan akrab, tanpa memandang jenis kelamin.

______

Pagi harinya tiba, mereka berkemas dan pulang ke rumah masing-masing setelah liburan yang menyenangkan di pantai.


Di jalan pulang, saat di mobil. Heri menanyakan: "Ella, gua penasaran... Lo sekarang sukanya cowok apa cewek? gua paham lo berubah secara alami dari cowok jadi cewek. Tapi gua penasaran sama itu.....Maaf ya kalo nyinggung."

Ella terdiam sejenak, merenungkan pertanyaan dari Heri. Dia memang telah merasakan perubahan fisik yang signifikan setelah tidur dan bangun sebagai seorang wanita sejati, tapi ia belum pernah merasakan perubahan pada orientasi seksualnya. Akhirnya, dia menjawab pertanyaan Heri dengan santai, meskipun dalam hati ia sedikit gugup.


Ella: "Sebenarnya, gua gak tau juga sih, Heri. Gua masih merasa sama kayak sebelumnya, tapi gua gak tau gimana ya jelasinnya. Entahlah sekarang gua suka nya sama cowok atau masih suka sama cewek. Yang pasti, gua juga masih nyoba nyari tau itu."

Rio dan Yayan terdiam mendengar jawaban Ella, sementara Heri terus memandangnya dengan tatapan heran. Akhirnya, Rio berbicara untuk melanjutkan percakapan.


Rio: "Jadi lo belum pernah ada rasain ketertarikan sama cowok, Ella?"

Ella menggelengkan kepalanya, "Belum tau, Rio. Gua masih bingung, lo semua gimana?."

Rio: "Ya gua pastinya suka cewek lah, pake nanya... Tapi Yayan dan Heri gak tau gimana mereka hahah.."

Yayan dan Heri tertawa, "Gua  suka cewek juga lah njir.. apa coba, Rio,.." kata Yayan.

"Iya lah masa gua suka cewek.. masa gua sesama cowok, jelas-jelas kita suka nontonin cewek seksi bareng.. aneh banget haha," kata Heri sambil memandang luar jendela.


Ella tersenyum kecil, merasa lega bahwa teman-temannya menerima perubahan yang terjadi pada dirinya dengan baik dan tidak memandangnya berbeda. Mereka tetaplah teman yang setia, meskipun sekarang ia adalah seorang wanita.

Malam itu, mereka tiba di rumah masing-masing dengan rasa lelah yang menyenangkan setelah liburan yang menyenangkan di pantai. Ella merasa bersyukur memiliki teman-teman seperti Rio, Heri, dan Yayan, yang menerima dirinya apa adanya. Meskipun ia masih mencoba memahami perubahan pada dirinya, setidaknya ia tahu bahwa ia tidak sendirian dan memiliki orang-orang yang selalu mendukungnya.



...TO BE CONTINUED...

VOTE YOK!!!

ELLA: Embracing FemininityWhere stories live. Discover now