Emosi

292 11 0
                                    

Pagi hari tiba, alarm membangunkan Ella pukul 6 pagi. Ella terkejut ketika merasakan kebasahan di bagian bawahnya saat terbangun dari tidur. Ia meraba-raba dan merasakan ada darah yang keluar. Ella pun menjadi panik, ia tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya.


"Ella, kenapa?" tanya Mama nya yang mendengar kehebohan di kamar Ella.

"Mama,.. ada darah," jawab Ella dengan suara bergetar.

Mama pun tersenyum dan bilang. "Oh, itu menstruasi. Wahh, pertama kali nih berarti sejak kamu berubah jadi cewek. Yaudah sini mama ajarin cara ngurusnya..."

"Mama gak pernah kasih tau sih... Ella kira menstruasi tuh pas mau kencing aja," ujar Ella dengan rasa sedih.

Mama mengelus rambut Ella dan berkata, "Mama kira kamu gak bakal ngalamin menstruasi, ternyata bisa juga ya. Tenang aja, kamu anak perempuan kesayangan mama jadi mama bakal ajarin kamu kok."


Ella merasa lega mendengar ucapan Mama. Ia merasa lebih dekat dengan ibunya dan merasa dihargai. Setelah mendapat penjelasan dari Mama, Ella merasa lebih siap menghadapi masa-masa menstruasi selanjutnya.


"Hmm...makasih ya, Mak," ujar Ella sambil tersenyum.

Mama kemudian mengambilkan pembalut yang telah mama stok, kemudian memberikannya pada Ella.

Ella merasa sedikit malu dan canggung saat Mama memberikan pembalut kepadanya, namun Mama merasa senang bisa membantu dan mendampingi putrinya yang sudah tumbuh menjadi wanita.


Mama berkata, "Ini, dia... pembalut yang harus kamu pake. Kamu harus ganti setiap 4-6 jam, ya. Kalo lebih dari itu, nanti kotor, bisa infeksi."

Ella memerhatikan dengan seksama saat Mama membuka kotak tersebut dan mengeluarkan pembalut. "Nih liat ya.., ini cara pake nya," kata Mama sambil menunjukkan cara memasang pembalut pada bagian dalam celana dalam.

Ella sedikit kikuk dan merasa agak sulit memasang pembalut tersebut. "Mak.., rasanya aneh ya.., kalo lepas gimana?" tanya Ella cemas.

Mama tersenyum lembut dan berkata, "Tenang. Kamu bakal terbiasa kok. Kalo lepas ya tinggal pake lagi yang baru. Kalo ada apa-apa bilang mama ya... nanti biar mama bantu."


Ella merasa lega mendengar kata-kata Mama dan berterima kasih karena Mama selalu ada untuknya. Setelah itu, Mama memberikan beberapa tips dan saran kepada Ella tentang bagaimana menjaga kebersihan selama menstruasi.


"Mak makasih ya.. Ella bakal turutin ajaran mama," kata Ella dengan senyum di wajahnya.

Mama memeluk Ella dan berkata, "Sama-sama, Ella. Mama selalu siap bantu kamu. Sekarang siap-siap berangkat sekolah."



Ella merasa lega karena Mama selalu ada untuknya dan memberikan dukungan selama masa-masa sulit seperti ini. Dia berjanji akan berusaha lebih baik dan menjaga kebersihan dirinya selama menstruasi.


______


Ella pun berangkat sekolah. Tapi ketika dia tiba di gerbang sekolah, dia merasakan ngilu.

Ella memegang perutnya yang terasa sakit dan menggerutu dalam hati, "Ah, jadi ini yang dirasain cewek pas mens ya?" pikirnya dalam hati.

Dia terus berjalan menuju kelasnya sambil mencoba menghilangkan rasa sakit yang terus berdenyut.

Ketika sampai di kelas, Ella duduk di bangku dan merasa tidak nyaman. Dia mengalihkan perhatiannya ke teman-temannya dan melihat beberapa di antaranya sedang membicarakan sesuatu. "Gaes, Rio gak masuk ya?" tanya salah satu temannya.

ELLA: Embracing FemininityWhere stories live. Discover now