My

346 13 0
                                    

Ella duduk di depan cermin dengan tatapan bingung, memegang wajahnya sendiri di depan cermin. Dia tidak tahu harus bagaimana menanggapi perasaan Rio yang baru saja diungkapkan kepadanya. Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Ella mengucapkan sesuatu pada dirinya sendiri.

"Elpan, lo sekarang udah jadi cewek seutuhnya. Elpan adalah diri lo yang lama, lo sekarang Ella, tapi itu bukan salah lo. Rio suka sama lo sebagai cewek, dan itu adalah hal normal. Lo harus percaya pada diri sendiri dan ikuti kata hati lo."

Ella berdiri dan membenarkan pakaian serta rambutnya. Dia merasa lebih percaya diri setelah memantapkan hatinya.

"Ya, gua bakal percaya pada diri sendiri. Gua harus kasih tau Rio tentang perasaan gua. Thanks, Elpan, karena lo gua bisa jadi Ella, diri gua yang seutuhnya." ucap Ella pada dirinya sendiri.

Setelah menenangkan diri sejenak, Ella mengambil ponselnya dan membuka aplikasi chatting. Ia mencari nama Rio dan mengetikkan pesan singkat.

Ella: "Rio, gua gugup nih. Lo suka sama gua yang sekarang ini atau sejak gua masih Elpan? Gua bingung harus gimana.."

Tidak lama kemudian, ponsel Ella bergetar menandakan pesan balasan dari Rio.

Rio: "Ella, gua suka nya lo yang sekarang lah, masa gua suka lo pas masih Elpan wkwk. Yang dulu itu masa lalu, dan sekarang lo cantik dan menawan. Jadi gimana?"

Ella membaca pesan tersebut dengan hati berbunga-bunga. Ia merasa senang karena Rio menerima dirinya apa adanya. Namun, di sisi lain Ella juga merasa ragu karena dia tidak tahu apakah dia siap untuk memulai hubungan.

Ella: "Rio, jujur gua juga suka sama lo tapi gua bingung. Gua takut orang-orang bakal ngomongin tentang gua dan masa lalu gua sebagai Elpan."

Rio: "Ella, jangan takut. Gua udah tahu semuanya tentang lo dan itu gak akan ubah perasaan gua sama lo. Jadi, mau kasih gua kesempatan?"

Ella merenung sejenak dan akhirnya membuat keputusan. Ia merasa bahwa dia sudah siap untuk memulai hubungan dengan Rio dan bahwa mereka bisa menghadapi masa depan bersama.

Ella: "Iya, Rio. Gua mau.... Tapi kita harus tetap rahasiain hubungan kita dulu ya, biar gak ada masalah, takutnya ada orang lain yang tau identitas lama gua selain kita berempat dan keluarga gua."

Rio: "Pasti, Ella. Gua bakal jaga rahasia kita dengan baik. Gua senang bisa jadi pacar lo."

Ella tersenyum bahagia membaca pesan terakhir Rio. Ia merasa lega karena Rio menerima dirinya apa adanya. Dia melompat ke atas kasurnya dan memeluk bantal sambil tersenyum lebar.

"Oh God, ini gak mungkin terjadi!" gumam Ella sendiri.

Setelah melompat-lompat dengan senangnya, Ella segera meraih kembali handphone-nya dan membuka chat dengan Rio.

Ella: "Rio, Gua juga senang bisa jadi pacar lo."

Rio: "Baguslah, Ella. Gua selalu mengagumi lo sejak dulu, entah sebagai Elpan atau sebagai Ella sekarang. Gua bakal perlakukan lo dengan baik, janji."

Ella: "Gua percaya sama lo, Rio. Thanks udah ungkapin ke gua."

Rio: "Kapan-kapan kita hangout yok, Ella. Gua pengen bareng lo kapanpun dimanapun."

Ella: "Bisa banget, Rio. Gua juga pengen habiskan waktu lebih banyak sama lo."

Setelah chat selesai, Ella merasa senang dan sedikit gugup. Ini adalah kali pertama ia memiliki pacar sebagai seorang wanita. Ia merasa beruntung karena bisa memiliki seseorang seperti Rio yang tulus mencintainya apa adanya. Ella lalu duduk di atas kasurnya, memeluk bantal, dan tersenyum bahagia.

ELLA: Embracing FemininityOù les histoires vivent. Découvrez maintenant