Part 27

31 12 1
                                    

Jangan lupa tekan bintang nya.

•••××ו••

👀👀👀

•••××ו••

Sepulang dari pemakaman. Zayn berjalan lesu memasuki apartemen nya. Biasanya dia akan di temani Aulia makan, bercanda, nonton maupun bercinta.

Dia tidak menganggap Aulia jalang. Melainkan sebagai tunangan resminya. Memasuki kamar, yang menjadi saksi bisu kematian Rafa akibat dia dan Aulia yang di bunuh oleh kakak nya sendiri.

Jika Zayn tahu, dia tidak akan pernah mengizinkan Rafa untuk menemui Aulia. Dia memang tidak terlalu mengorek kehidupan Aulia dengan keluarga nya.

Tapi, pemikiran Zayn tentang kematian Rafa dan Aulia terhenti seketika saat netra nya tidak sengaja melihat cctv yang dia pasang dengan sengaja.

"Gue harus cek!!" Zayn lantas mengambil laptop yang dia simpan di lemari pakaian agar tidak seorang pun yang melihat.

Meletakkan di atas pangkuannya kala bokong itu duduk di kasur yang sudah di ganti seprai yang terdapat noda darah.

Berkali kali dia ingin memasang video kejadian saat dia meninggalkan apartemen nya, tidak bisa. Lantas kembali melirik cctv itu.

Matanya menyipit dan semakin memperjelas penglihatan nya. Dan sepertinya ada yang salah dengan Cctv itu.

Ingin memanggil beberapa anak buah yang dia tugas kan untuk menjaga Aulia, tapi dia baru menyadari bahwa tidak ada orang sama sekali.

Saat itu juga Zayn sadar. Kalau ini semua sudah di rencanakan.

Rafa, pria itu kecil kemungkinan melakukan semua ini. Di lihat dari perilakunya dan latar belakang Aulia dia pria yang hanya bermain nakal seperti pada umumnya.

"Sial!!" Umpatan kasar keluar.

Kembali dia mengingat ancaman Shakel kala pria itu datang ke markas nya untuk mencari Arsyila.

"SHAKEL ANJING!!"

Tanpa menunggu lama dia pergi dari sana untuk mengabarkan anggotanya sepertinya dia harus membalaskan semua ini pada pria itu.

Seandainya jika terulang kembali. Dia akan membunuh Arsyila juga.

•••××ו••

Menarik paksa tangan Husna. Rigel menghempaskan tubuh itu di kasur yang sudah la tidak di tempati. Mengabaikan ringisan dan kaki Husna.

"Jadi, selama gue pergi lo tinggal di rumah Shakel?" geram Rigel menyanggah tangannya di kasur agar tidak bersentuhan intim dengan gadis itu.

Husna terdiam. Aura yang di keluarkan Rigel tidak main main. Pria itu sangat menyeramkan.

Rigel yang kesal karena tidak di jawab, mencengkeram kuat dagu Husna sehingga menimbulkan bekas kemerahan.

"Shhh." Husna memegang tangan Rigel dan melepaskannya tapi usaha itu sia sia.

"Jawab!!" desak nya.

"Iyah," lantang Husna. Saat cengkeraman itu terlepas dia bangkit dari tidur terlentang nya. Berdiri cepat dan melompat dari kasur netra nya tidak lepas dari pintu keluar kamar.

Baru dua langkah, tubuhnya sudah kembali terhempas dan di tindih oleh pria berambut gondrong itu.

Ingin Husna Jambak rambut pirang itu hingga terlepas dari kepala.

Rigel yang terlampau emosi. Husna tinggal dengan Shakel. Berarti perempuan itu berani main main dengannya.

Musuh terbesar nya harus sengsara.

SHAKELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang