Part 19

33 10 0
                                    

Aku update lagi hari ini.

Jangan lupa Vote dan komen.

Kalian baca jam berapa?

•••××ו••

Sudah seminggu Husna dan Arsyila di rawat. Masuk ke rumah sakit bersama tentu saja keluarnya juga bersama.
Shakel dalam sehari harus bulak balik ruangan antara istri dan mantannya. Tanpa sepengetahuan keduanya sama sekali. Kewalahan, tentu saja. Tapi, ini demi kebaikan keduanya. Shakel rasa dia seperti memiliki dua istri.

Pembalasan untuk Aulia, dia dan anggota lainnya pending dulu. Menunggu kepulangan Skya, alangkah lebih baik. Dan, hari ini tepat kepulangan gadis itu dari Bali.

Di ruangan yang baru saja di tinggalkan dokter dan suster pasca pemeriksaan keadaan Arsyila. Keduanya kini tengah bersiap siap, Shakel yang merapikan pakaian dan Arsyila yang membersihkan diri di bantu oleh suster baiknya yang sudah berteman akrab dengan dia.

"Yuk pulang!" ajaknya seusai Arsyila selesai begitupun dia.

Arsyila mengangguk, memperbaiki letak hijab nya terlebih dahulu dengan netra fokus pada cermin yang di pegang oleh suster itu. "Makasih yah, kak Desi," ucap Arsyila tersenyum manis selepas cermin itu di letakkan di atas meja.

Suster yang bernama lengkap Desiani, membalas senyuman itu. Dirinya terlonjak kaget saat pasien nya melingkarkan tangan di pinggang ramping nya. Lantas, Desiani ikut memeluk dan tanpa ragu mengecup pucuk kepala wanita berhidung mancung tersebut.

"Jangan lupa datang ke rumah sakit lagi."

Arsyila melerai pelukan, memajukan bibirnya, mendekap tangannya di atas perut. "Kak Desi mau aku masuk rumah sakit?"

"Bukan gitu maksudnya, jalan jalan ke rumah sakit menikmati udara-" perkataannya terpotong oleh Arsyila.

"Udara obat."

"Hehehehe, kamu jalan jalan ketemu aku dong," celetuknya.

"Iya," jawabnya. "Yaudah, aku mau pulang dulu. "Assalamualaikum."

Shakel hanya melirik mereka dengan tangan yang masih menenteng tas pakaian. Dia sudah terbiasa, Arsyila sepertinya masih marah padanya. Dan, dia tidak mempermasalahkan itu semua. Mengingat kejadian sewaktu dia pulang dari klub, malah melihat Arsyila dengan cowok yang menurut Shakel belum ada apa apanya di bandingkan dia.

Mana dekat dekat istri orang.

•••××ו••

"Masuk," perintah Shakel yang sudah membukakan pintu mobil belakang.

Arsyila mengernyitkan keningnya, menengok ke kiri dan ke kanan, tak ada siapa siapa di dekat mereka, lalu membalikkan badan ke belakang, sama. "Untuk aku?" tanya nya memastikan, jari telunjuk menunjuk ke arah nya.

"Iyah," jawab Shakel singkat. "Cepatan masuk!" lanjutnya.

Tidak ingin Shakel marah, Arsyila mengangguk. Dia mendudukkan bokong nya dan melirik kaca spion siapa gadis yang duduk di kursi depan tepatnya di samping Shakel yang baru saja masuk.

"Hai Syila," Memutar setengah kepalanya sehingga dapat melihat Arsyila yang hanya diam saja.

Terlonjak kaget saat gadis yang di liriknya malah menyapa nya. "Hai juga," balasnya dengan senyuman manis.

Ternyata Husna, gadis itu terus menerus menjadi pengganggu. Pantasan dia duduk di kursi belakang. Posisi Husna selalu pertama jika di bandingkan dengan dia. Melirik Shakel yang hanya diam saja.

Helaan nafas Arsyila membuat Shakel melirik dia melalui kaca. "Kenapa?"

"Gapapa."

Dari pada memikirkan hal yang menjengkelkan, lebih baik dia menikmati udara di pagi hari dengan menurunkan sedikit kaca mobil.

SHAKELWhere stories live. Discover now