Part 16

26 12 0
                                    

Tekan dulu bintangnya 😊

•••××ו••

"Sayang, kakak kamu lama banget datang nya?" keluh Zayn sembari mengusap usap pinggang ramping yang di rangkulnya, seraya menatap kumpulan manusia yang baru saja keluar dari pesawat.

Aulia mendengus, dia menepuk rahang itu tak lupa mengecup sehingga menimbulkan noda merah akibat bibirnya. "Sabar, kamu gak sabar lagi yah?"

"Ck, pakaian menggoda kayak gini, gimana gak tergoda coba?" gerutunya menarik tangan Aulia dan menempatkan di depannya, netra nya menggulir bodi yang membuat adik kecilnya menegang terlebih baju yang di pakai Aulia.

Baju tanpa lengan di padukan dengan rok dengan warna merah terang, perut nya sedikit terlihat menambah kesan sexi. Apalagi di tambah make up yang sangat cocok.

 Apalagi di tambah make up yang sangat cocok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Menepuk dada bidang itu dan berbalik pergi kala kakaknya berdiri kisaran 15 menteri dari mereka. "Udah... Kamu gak capek apa? Kita lakuin sebelum datang kesini loh," bisiknya sebelum pergi.

"KAK RAFA!!" teriaknya seraya merentangkan tangannya siap menerjang tubuh tegap yang di balut dengan Hoodie putih.

"Adik gue makin cantik aja." Matanya mengedip nakal dan memeluk sedikit erat, tidak lupa mengusap usap bahu yang terekspos tanpa takut masuk angin.

Aulia melerai pelukan, dia menarik pergelangan tangan yang terlilit jam tangan mahal itu, menuju kekasihnya yang sibuk dengan handphone.

"Yuk, kita pulang!"

"Kamu gak sabar lagi?" bisik Zayn dan mengecup ringan pipi putih Aulia mengabaikan lirikan tajam Rafael Danista.

•••××ו••

Cahaya matahari yang masuk melalui ventilasi, membangunkan dua manusia yang masih tertidur di balik selimut tebal dan hangat.

Mata indah itu menerja menyesuaikan sinar matahari yang masuk pada retina matanya. Arsyila mengalihkan pandangannya pada Shakel yang membelakangi nya. Mengingat kejadian semalam, membuat pipinya merona, tanpa sadar dia tersenyum. Sudah dua kali mereka melakukan itu, walaupun tanpa cinta sama sekali. Maybe.

Shakel yang merasakan pergerakan di samping nya, menatap Arsyila yang tengah senyum senyum bak orang gila.

"Lo gila?"

"Ha?" kaget Arsyila kala suara serak itu terdengar.

"Gak," balas Shakel seraya mengambil boxer nya di lantai, dan memakai nya.

Arsyila menutup mukanya, jari jarinya dia regangkan untuk melihat punggung putih berotot itu.

"Benar aku udah gila."

•••××ו••

"Selamat pagi," kata Husna yang selalu saja sudah standby di meja makan lebih dulu di bandingkan tuan rumah.

SHAKELWhere stories live. Discover now