Bila pria itu datang ke Cafe milik Istrinya terlebih dahulu, bukankah Pria yang merupakan saingannya itu bisa bertemu dan berdekatan dengan Istrinya?!

Tidak!

Egllar menggelengkan kepala, menghapus suatu hal yang baru saja melintas di benaknya. "Ars dan Al tunggu disini, Daddy akan berganti pakaian terlebih dahulu." suruh Egllar.

"Tetapi Daddy, Daddy tidak perlu berganti pakaian." ucap Ars.

Egllar langsung menempelkan jari telunjuknya di bibir Ars. "Ssst, ini penting! karena Daddy akan pergi ke medan perang." ucapnya, lalu kedua kakinya melangkah pergi menuju kamar utama untuk berganti pakaian.

"Hah?" bingung Ars. Apa yang Ayahnya maksud? Bukankah dirinya hanya akan mengenalkan Ayahnya dengan Ayah angkatnya, mengapa Ayahnya berkata akan pergi berperang?

Al menggelengkan kepala dengan ketidak peka'an kembarannya. Bocah itu mendekat dan duduk di samping Ars, lalu membisikan sesuatu kepada Ars yang membuat Ars membulatkan kedua mata dengan mulut yang terbuka.

•••

Al dan Ars hanya bisa menatap Ayahnya dengan mulut yang terbuka. Lihatlah, rambut hitam yang sudah di rapikan, baju yang sangat cocok dengan tubuh Ayahnya dan jangan lupakan wangi parfum yang tercium di indra penciuman kedua bocah itu. Ayahnya memang tampan! Sama dengan keduanya. Tetapi, apakah ini tidak terlalu berlebihan? Bisa-bisa, ketiganya menjadi pusat perhatian disana.

"Kita pergi." ucap Egllar, yang di angguki oleh kedua bocah itu.

Ketiganya pun berjalan menuju mobil ferrari yang sudah terparkir, lalu memasuki mobil itu. Setelah Ars dan Al memasang sabuk pengaman, Egllar pun melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

Di sepanjang perjalanan, Ars sangat berjasa. Karena selalu memecah keheningan di antara kembaran dan Ayahnya yang dingin itu.

Setelah beberapa belas menit perjalanan, mobil hitam itupun memasuki Cafe milik Zeanna. Ketiganya pun keluar dari mobil.

Egllar melangkahkan kaki menuju cafe milik Zeanna dengan kedua tangan yang menggandeng tangan kedua anaknya. Bisa dirinya lihat, seorang pria duduk di kursi dekat Istrinya, Egllar memang belum bisa melihat wajah pria itu. Namun, tangan pria itu yang berani menyentuh helaian rambut Istrinya, sungguh membuat Egllar murka.

"Istriku!" panggil Egllar setelah tiba di sana. Tentu suara Egllar membuat atensi Zeanna yang tengah berbincang dengan pria itu teralihkan. Tanpa melihat pria yang duduk di hadapan Istrinya, Egllar pun langsung membawa Zeanna kedalam pelukannya seraya mengecup dahi Zeanna lembut.

Tentu prilaku Egllar membuat pria yang di panggil Daddy Zo itu terdiam. Serta para pengunjung Cafe yang melihatnya pun menjadi heboh.

Ars menghela-nafas, bocah itu sekarang mulai terbiasa dengan tingkah Ayahnya itu. Malas melihat kemesraan orangtuanya, Ars pun langsung mendekat kearah pria yang tadi berbincang dengan Ibunya. "Daddy Zo!" panggil Ars dengan tersenyum lebar.

Pria yang di panggil Daddy Zo itupun mengangkat Ars agar duduk di pangkuannya, sementara Al duduk di kursi dekat dengan Ibunya.

Egllar yang mendengar panggilan Ars pun perlahan melepaskan pelukannya dari Zeanna. Karena fokus kepada Zeanna, dirinya hampir lupa bila tujuannya datang kemari adalah untuk bertemu dengan saingannya.

Dengan perlahan-lahan, Egllar pun membalikkan tubuh. Dirinya sangat penasaran dengan Ayah lain dari anaknya itu!

Deg

Egllar menatap pria yang sekarang berada di hadapannya itu dengan pandangan rumit, hingga kini bibirnya pun mulai terbuka. "Gerald?" kaget Egllar.

Pria yang di panggil dengan panggilan Gerald itupun menurunkan Ars dari pangkuannya dan langsung berdiri. "Kakak?" panggil Gerald yang tidak kalah terkejut.

"Hah?" bingung Zeanna.





















04-05-2023

Hello Bee, I'm back!

Wah, notifikasi wp Lumayan banyak. Kalian dateng dari planet mana, sih?

Spam 🐝 disini

Spam Nextnya disini 👉

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Where stories live. Discover now