Chapter 25

1.5K 320 29
                                    

Yeri melangkahkan kakinya menuju tempat kedua orang tuanya berada, dengan wajahnya yang masam dia berjalan cepat lalu membuka paksa pintu ruangan itu.

"ARGH! AKU SANGAT KESAL!" Yeri berteriak lalu langsung mendudukkan tubuhnya di samping Siwon yang tengah berkutat dengan Red Stone dan beberapa Stone yang tidak diketahuinya.

"Apa yang membuatmu kesal? Harusnya kau bahagia karena akhirnya bertemu dengan putra Duke Ifutis." Ujar Siwon tanpa melihat Yeri yang tengah menatapnya sinis.

"Apa sebenarnya kalian menjodohkan putra Ifutis dengan Taeyong? Bukan denganku?"

"Ah, apa anak bodoh itu sudah memberitahumu? Bilang padanya kalau perjodohan itu batal dan berganti denganmu." Jawab Siwon tenang.

Yeri memukul meja cukup keras, "Apa Ayah tahu apa yang dia lakukan padaku? Dia mengancamku! Apa Ayah akan diam saja?" Pekik Yeri.

"Kau tentu tahu apa alasan Ayah menjodohkan Taeyong dengan putra Duke Ifutis, itu karena keluarga mereka selalu berada di posisi netral dan lebih banyak mendapat dukungan rakyat-rakyat rendahan itu. Karena itu Ayah harus membuat mereka berada di tangan Ayah agar bisa mengatur mereka dengan leluasa. Jadi lakukan saja tugasmu."

"Aku tidak mau, kalau begitu batalkan saja Pertunangan bodoh ini dan kirim surat Pertunangan ke Marquess Lion." Yeri meletakkan tangannya di depan dada dengan mendengus.

Siwon meletakkan Red Stone yang di genggamnya kemudian menatap Yeri tajam, Siwon menyentuh cincin yang berada di jari manis kirinya yang berefek pada Yeri yang merasakan cekikan cukup kuat.

"Yeri!" Teriak Tiffany saat memasuki ruangan melihat Yeri tengah mencekik dirinya sendiri. "Siwon apa yang kau lakukan pada anak kita!"

"Dia sesekali harus diberi hukuman agar tahu siapa diriku sebenarnya, dengan seenaknya ingin memutuskan pertunangan dengan Duke Ifutis. Apa tidak ada hal lain yang bisa aku banggakan dari kalian?!" Siwon berteriak.

"Aku paham, maafkan aku! Tapi lepaskan dahulu sihirmu pada Yeri." Tiffany berteriak panik saat Yeri yang sudah semakin memucat.

"Anak Pertama yang membangkang, anak kedua yang hanya tahu mempercantik diri, dan anak ketiga yang cacat. Dasar tidak berguna, sekarang kalian sangat meremehkan rencanaku, namun aku pastikan di masa depan kalian akan bersujud meminta pengampunanku." Ujar Siwon sambil meludahi Tiffany dan Yeri lalu melepaskan sihirnya pada Yeri dan pergi meninggalkan mereka.

Tiffany berteriak lega saat Yeri yang bisa kembali bernafas dia dengan cepat memberi air pada Yeri lalu duduk di sebelahnya, "Kau tahu kita tidak bisa bebas darinya sebelum rencana 'De' selesai. Bertahanlah dan jangan berbuat ulah lebih dari ini!"

Sedangkan di tempat lain, lebih tepatnya Markas Kai tengah terjadi kerusuhan karena pembobolan Markas. Tentu Kai sangat tidak mengerti kenapa para pembobol itu bisa mengetahui Markasnya yang selalu menyamar menjadi Bar. Kai dengan pedang di tangannya melangkah pelan mendekati ruang pribadinya.

"Heh? Apa yang dilakukan putra seorang Duke disini?" Ujar Kai saat berdiri di depan pintu ruangan yang terbuka lebar menampil seorang pria dengan senyum miringnya tengah duduk di kursinya.

Pria itu tertawa kecil kemudian mengangkat kertas surat-suratnya dengan Taeyong, "Katakan dimana adikmu berada, Pangeran."

Kai menyandarkan tubuhnya di pintu, "Tidak ada kewajibanku untuk menjawab pertanyaan itu. Omong-omong koneksimu cukup bagus hingga bisa menemukan tempat ini, Hangyul."

"Hahaha, terima kasih pujiannya, Pangeran. Aku tidak ingin berbasa-basi, dimana adikmu berada?"

"Bukankah kau bisa mencaritahunya sendiri? Aku yakin kau tidak sebodoh itu."

El Rey MaskedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang