Chapter 23

1.6K 302 7
                                    

Berita kehamilan sang Permaisuri dengan cepat menyebar ke seluruh Istana, mulai dari Istana Utama hingga Pavilliun di sekitarnya. Chanyeol juga langsung meninggalkan pekerjaannya di Pavilliun Selatan saat Johnny mendatanginya dan mengatakan kesehatan Jaehyun yang buruk.

"Bagaimana keadaan Jaehyun? Apa bayiku tertular?" Tanya Chanyeol begitu memasuki kamar Taeyong dan Jaehyun.

"Tenanglah, Chan. Jaehyun hanya butuh sedikit istirahat dan Taeyong tidak terkena efek apapun. Lebih daripada itu, ada hal lain yang harus kau ketahui." Baekhyun berjalan mendekati suaminya dan setelahnya menggelayut manja.

"Kau akan segera menggendong Pangeran Mungil, dua Harimau mungil." Lanjut Baekhyun.

Chanyeol mengedipkan matanya dan menatap Baekhyun bertanya. "Aku tidak mengerti apa maksudmu, sayang."

Taeyong terkekeh kemudian mengelus perutnya yang masih rata, "Disini sedang tumbuh Yongie Mungil, Ayah."

Mata Chanyeol memelotot, "Benarkah?" tanyanya memastikan dengan menatap Baekhyun yang sudah tersenyum lebar dan mengangguk.

"Astaga...a-aku tidak menyangka bisa-"

Baekhyun tersenyum teduh, "Maafkan aku tidak bisa memberikanmu Baekkie mungil, tapi Yongie mungil juga bukan hal yang buruk, bukan?"

"Tentu saja, aku sangat bahagia mendengar ini. Aku tidak percaya benih anak sialan itu cukup bagus."

"Sialan, yang terkutuk hanya wajahku bukan benih-benih milikku." Ujar Jaehyun datar dan menggelayutkan tubuhnya pada Taeyong sambil sesekali mendengkur seperti seekor kucing.

"Aku harus membuat pesta besar-besaran, tidak-tidak. Sepertinya membuat hari cuti baru juga bukan ide yang buruk." Ujar Chanyeol menggebu.

"Ayah tunggu. Kun bisa tolong tutup rapat ruangan ini? Dan Doyoung tolong ambil gulungan kertas yang berada di atas meja."

"Ada apa, Sayang?" Tanya Jaehyun.

Taeyong menerima gulungan kertas itu kemudian memberikannya pada Chanyeol, "Kakak kemarin mengirimkan Yongie surat secara pribadi menggunakan burung. Di surat itu tertulis ada satu mata-mata Siwon dan Tiffany di dalam Istana ini, dan kedudukan yang dia miliki cukup tinggi untuk mengetahui seluruh isi Istana. Kakak juga meminta untuk merahasiakan apapun yang terjadi di Istana ini, namun sepertinya berita kehamilanku sudah tersebar."

"Kalau begitu pastikan kabar ini tidak menyebar keluar Istana hingga tikus ini tertangkap, akan sangat bahaya nantinya. Kau juga harus segera menemui Pendeta Agung, Taeyong. Ayah takut segel Dominator-mu nantinya terganggu." Ujar Chanyeol.

"Biarkan aku yang mengantar, Taeyong. Ada satu hal juga yang harus aku pastikan." Ucap Jaehyun kemudian memperbaiki posisi tidurnya.

"Jika Taeyong memiliki entitas Dewa Keenan majikan Naga Savier, seharusnya Taeyong bisa menundukkan Naga Savier tanpa terkena dampak kutukan." Lanjut Jaehyun sambil menggenggam erat Taeyong.

"Kau yakin ingin mulai melatihnya dari sekarang? Disaat masa kandungannya sedang sensitif? Bagaimana menurutmu, Doyoung?" Tanya Baekhyun.

"Aku pikir itu tidak apa, tetapi pelatihan dimulai saat kandungan Taeyong memasuki bulan keempat. Disaat kandungannya sudah mulai kuat." Ujar Doyoung.

"Kalau begitu secepatnya akan aku atur pertemuan dengan mereka." Ucap Chanyeol kemudian mendekati Taeyong dan mengusak kepalanya.

"Terima kasih sudah mewujudkan mimpi kecil, Ayah." Ujar Chanyeol kemudian mencium pucuk kepala Taeyong.

...

"Taeyong, bagaimana jika jadwal kunjunganmu ke Kuil Suci saat acara amal dilaksanakan?" Ujar Sooyoung yang sedang merapikan berkas-berkas di meja Taeyong.

El Rey MaskedWhere stories live. Discover now