Chapter 3

3.5K 497 7
                                    

Di Istana Nedmarz sedang terjadi kehebohan karena mendengar kabar bahwa sang Kaisar akan segera menikah, tentu saja ini ulah Baekhyun yang sedang memerintahkan seluruh pelayan untuk membersihkan seluruh penjuru Istana. Dia ingin memberikan kesan pertama yang baik untuk calon Permaisuri mereka, apalagi mendengar rumor bahwa Putri Yeri mempunyai paras yang sangat cantik membuat mereka tidak ingin memberikan kesan buruk padanya.

"Kun jangan lupa untuk membersihkan kamar Jaehyun!" Teriak Baekhyun pada salah satu pelayan pribadi Jaehyun.

Kun menatap Baekhyun malas, "Anda tidak tahu kalau Jaehyun tidak ingin siapapun memasuki kamarnya dan hanya Anda yang diizinkan?"

"Bukankah kalian berteman?"

"Apa maksud Anda mengirimkan teror sihir itu berteman? Aku tidak mau, lebih baik aku membantu Johnny daripada dirinya." Baekhyun yang mendengarnya langsung mengerucutkan bibirnya.

"Dasar tidak bisa dipakai." Desisnya.

Di Istana ini semua pelayan dan bangsawan tidak memiliki peraturan yang sangat ketat, mereka bisa dengan bebas bercanda gurau dengan mereka seperti Kun dengan Baekhyun seperti tadi hanya saja masih dalam batas wajar. Tidak ada satupun penghuni di dalam Istana ini yang membenci Jaehyun ataupun takut dengannya, karena hanya merekalah yang mengetahui kebenaran sesungguhnya.

"Paman." Baekhyun menoleh lalu tersenyum.

"Ada apa, Johnny?"

Johnny menyodorkan sebuah surat dengan cap Harimau merah, "Aku pikir ini seharusnya langsung aku berikan pada Paman Chanyeol tapi aku tidak bisa menemukannya, jadi aku memberikannya padamu saja."

Baekhyun segera mengambil surat itu lalu membukanya, "Hey Paman bukankah itu tidak boleh dilakukan?" Tanya Johnny panik.

"Kau sudah mulai tua ya, John? Kau tidak lihat lambang keluarga Frediercan?" Ucap Baekhyun dan tersenyum ketika selesai membaca surat itu.

"Kya! Johnny panggil Jaehyun dan katakan padanya untuk ke ruang kerja miliknya, aku dan Chanyeol akan menunggunya disana!" Ujarnya dan segera meninggalkan Johnny yang masih dalam kondisi syok.

...

"Jadi mereka juga setuju ya..." Ujar Jaehyun tidak percaya.

"Kapan Putri Yeri akan sampai kesini?" Tanya Baekhyun.

"Akan sampai satu hari setelah surat ini sampai, kalau begitu Johnny yang akan menjemputnya diperbatasan. Aku tidak yakin Ksatria mereka akan kuat dengan musim dingin disini." Ujar Chanyeol dan mendapat anggukan Johnny.

"Aku tidak percaya kau akan mendahului diriku dan Yuta, Jae." Ujar Johnny dengan kekehan kecil lalu dia mendekati Jaehyun dan menepuk bahunya. "Kalau begitu aku pamit dahulu, aku harus segera mempersiapkan prajuritku dan segera berangkat." Jaehyun mengangguk lalu tersenyum kecil.

"Hati-hati, jangan sampai pengantinku tergores sedikitpun." Ujarnya dengan nada jenaka.

Johnny tertawa, "Baiklah, Kaisar." Ujarnya dan pergi dari ruang kerja Jaehyun.

Chanyeol menghela nafasnya dan menatap Jaehyun, "Apa kau yakin akan melepaskan wilayah utara begitu saja pada mereka?"

"Aku yakin mereka pasti punya rencana lain disana, tidak mungkin mereka asal meminta wilayah utara yang dipenuhi hutan es itu begitu saja. Kita ikuti permainan mereka dan juga selalu awasi pergerakan mereka, termasuk Putri Yeri." Ucap Jaehyun.

"Kau benar, baiklah. Bagaimana jika aku mengutus Stelad disana?" Tanya Chanyeol.

"Yuta? Itu lebih baik, mulai saat ini kita juga harus mulai menyaring para bangsawan disini Paman. Aku merasakan akan ada hal buruk yang akan terjadi jika tidak cepat bergerak."

El Rey MaskedWhere stories live. Discover now