Chapter 21

2.2K 395 14
                                    

! Ada beberapa Istilah yang tidak bisa diubah sesuai Gender dikarenakan kebutuhan cerita ! 

Seperti perkataan orang tua dahulu, pasti akan terjadi sebuah konflik kecil disaat menjelang pernikahan. Seperti munculnya orang dari masa lalu, kekurangan pasangan yang mulai terlihat, atau belum menerima masa lalu miliknya. Tentu saja kunci semua permasalahan itu adalah komunikasi antar pasangan. Saling terbuka, tidak memaksa, dan tidak memojokkan salah satu pihak. Dan itulah yang tidak ingin Jaehyun harapkan terjadi, Papanya selalu berpesan untuk menghormati pasangannya dan tidak menyembunyikan barang sekecil apapun darinya.

Ketika Taeyong keluar dari ruang kerjanya, tanpa banyak berpikir Jaehyun langsung menyusulnya, dia tahu dimana letak kesalahannya yang sangat mendominasi disini. Saat bertemu, Jaehyun langsung membicarakannya. Dia tidak ingin dengan masalah kecil ini, orang tersayangnya akan kembali menghilang, Jaehyun tidak mau.

Malam itu, dengan bulan sebagai saksi, mereka mengakhiri kesalahpahaman itu. Dengan sebuah ciuman yang berisi ribuan cinta mereka.

Dua minggu setelahnya pernikahan itu dilaksanakan. Dengan bantuan Baekhyun dan beberapa teman, akhirnya segala persiapan selesai dengan sempurna. Pernikahan dilaksanakan di Aula Utama Istana dengan pesta yang diadakan selama 2 hari, hari pertama resepsi dan hari kedua pengangkatan Taeyong sebagai Permaisuri. Rakyat juga tidak kalah antusias saat menyambut Permaisuri baru mereka. Pesta rakyat juga dirayakan di Pusat Kota selama 3 hari.

Hari ini adalah hari pernikahan mereka. Taeyong yang didampingi Baekhyun dan Kun yang sedang meriasnya terlihat gugup dan berulang kali menghembuskan nafas kasar. Baekhyun sangat menyadari anak angkatnya ini tengah dilanda rasa gugup, dia memberikan Taeyong tepukan hangat di kepala.

"Sangat gugup?"

Taeyong mengangguk, "Taeyong takut melakukan kesalahan nanti, dan Taeyong masih merasa belum pantas untuk posisi ini. Jaehyun sangat menghormati sebuah pernikahan, sedangkan Taeyong hadir dari hasil pertukaran jual-beli."

"Namun Papa tidak melihat Jaehyun memandangmu seperti seorang budak, Papa bisa melihat ribuan kasih sayang dari matanya. Senyumnya yang hampir tidak pernah terlihat dan perilakunya yang sangat berbeda saat bersamamu, itu saja sudah cukup membuktikan kalau dia sangat mencintaimu."

"Kalau begitu, bagaimana dengan dirimu, Taeyong? Apa kau mencintai, Jaehyun?" Baekhyun bertanya sembari menggenggam tangan Taeyong.

"Taeyong..., Taeyong mencintainya. Rasa gugup saat berada di dekatnya dan rasa rindu saat berada jauh darinya, Taeyong merasakannya..."

Baekhyun tersenyum, "Kalau begitu sudah tidak ada lagi yang harus kau khawatirkan. Sekarang pikirkan bagaimana tampannya suamimu nanti saat di Altar."

"Pasti Jaehyunie sangat tampan..." Ujar Taeyong dengan semburat merah di wajahnya.

"Kalian sudah selesai? Ayo turun, acara sebentar lagi dimulai." Chanyeol masuk ke ruangan Taeyong dengan membawa sebuah buket bunga ditangannya.

" Chanyeol masuk ke ruangan Taeyong dengan membawa sebuah buket bunga ditangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
El Rey MaskedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang