Chapter 17

3.2K 480 11
                                    

Cukup lama Jaehyun menemani Taeyong yang tidak ingin ditinggal, sejak tadi Taeyong terus memeluk tubuhnya. "Kau ingin berbicara dengan mereka secepatnya, bukan?"

Taeyong mengangguk, "Iya, karena Lady Karina bilang persiapannya cukup lama jadi aku harus segera izin dengan Papa dan Ayah."

"Ayo ke ruang makan dahulu, ini sudah waktu makan malam."

"Tapi aku masih belum tenang..."

Jaehyun terkekeh kemudian mencubit gemas pipi Taeyong, "Mereka akan menginap disini."

Mata Taeyong membelalak dan menatap Jaehyun, "Serius?" Jaehyun mengangguk.

Taeyong dengan wajah berbinar bahagia langsung menarik tangan Jaehyun untuk segera menuju ruang makan, "Ayo cepat Jaehyun!"

Jaehyun tersenyum kecil dan hanya mengikuti kemanapun si Mungil membawanya, walaupun dia tengah berlari kecil dia tidak lupa menyapa beberapa pelayan yang lewat. Sungguh hanya dengan kehadiran satu anggota baru di Istana, suasana kelam dan mencekam langsung sirna terganti dengan hangat dan membuat siapapun akan nyaman berada lama di Istana.

Taeyong membuka ruang makan dengan sedikit kasar lalu melepas tautan tangannya dengan Jaehyun dan langsung menghambur ke pelukan Chanyeol yang sedari tadi sudah membuka kedua tangannya lebar.

Chanyeol lantas memeluk Taeyong sangat erat dan menciumi pucuk kepala anak itu, "Ayah sangat merindukanmu dan juga bangga padamu."

Taeyong mengedipkan mata bulatnya, "Bangga karena apa? Sepertinya Taeyong tidak ada melakukan apapun."

"Karena kau berhasil memecahkan masalah kekurangan bahan makanan, Taeyong. Apa kau hanya rindu dengan Chanyeol? Tidak dengan Papa?" Tanya Baekhyun dengan raut sedihnya. Taeyong terkikik lalu melepaskan pelukannya dengan Chanyeol untuk beralih ke pelukan Baekhyun yang memeluknya tidak kalah erat dan hangat.

"Kau sangat cerdas Taeyong, sangat cocok dengan Jaehyun-ku yang bodoh itu."

Jaehyun memutar matanya malas dan memilih untuk duduk di tempatnya, Baekhyun selalu saja mencari celah untuk mencercanya. "Yongie jangan terlalu dekat dengannya, aku takut penyakit pemarahnya menular padamu." Ujarnya sambil menggidikkan badannya.

Baekhyun memeloti Jaehyun dan sudah bersiap melemparkan pisau makan miliknya, "Kaisar sialan kau!"

Taeyong dan Chanyeol tersenyum geli melihat Papa dan Anak ini yang tiada hari tanpa berselisih. Akhirnya mereka ditenangkan oleh Chanyeol karena makanan sudah selesai disajikan dan mereka makan dalam diam, itu karena Chanyeol yang tidak menyukai ada pembahasan tentang pekerjaan di meja makan.

Disela makannya, Taeyong melirik Chanyeol dan Baekhyun ragu secara bergantian yang tentu saja mengundang rasa ingin tahu Chanyeol si paling sensitif terhadap sekitar. "Katakan saja apa yang ingin kau katakan, Taeyong."

Taeyong meletakkan alat makan miliknya, "Apa setelah ini, Ayah dan Papa akan langsung kembali ke Kediaman atau menginap?"

"Kami akan menginap, namun akan berada di laboratorium sepanjang malam." Jawab Baekhyun.

"Taeyong ingin berbicara sesuatu, namun sepertinya ini seperti sebuah pembicaraan kerja..."

Chanyeol ikut memberhentikan makannya dan meletakkan alat makannya, lalu dia menaruh seluruh atensinya pada Taeyong, "Tidak apa, setelah ini juga kami tidak memilik cukup waktu untuk bertemu denganmu." Ucap Chanyeol dan diangguk setuju Baekhyun.

"Tadi siang Taeyong melakukan Debut Pergaulan Atas, dan Lady Karina meminta Taeyong untuk terus datang pada Acara Teh selanjutnya yang bermaksud Taeyong sudah masuk ke kelompok itu. Namun salah satu anggota meminta Taeyong untuk mengadakan acara minum teh sebagai persyaratan masuk..."

El Rey Maskedحيث تعيش القصص. اكتشف الآن