Chapter 9

3.3K 476 24
                                    

Taeyong kembali ke kamarnya didampingi Kun, selama diperjalanan menuju kamar Taeyong menceritakan bagaimana ekspresi kaku Chanyeol saat dirinya memanggilnya 'Ayah' dan membuat Kun tertawa terbahak-bahak tidak bisa membayangkan wajah malu seorang Tuan Duke Elixion itu.

Saat Kun membuka pintu kamarnya didalam ada 3 orang Kesatria yang langsung berlutut padanya. "Siapa kalian?" Tanya Taeyong.

"Kami Kesatria yang ditugaskan menjadi pelayan Anda. Saya Kyuhyun Cho Truzel, dikanan saya Jungwoo Blaz Hylkel dan wanita satu-satunya, Seulgi Joel Spiveria." Ujar seorang bernama Kyuhyun itu.

"Hormat kami pada calon matahari Nedmarz. Kami bersumpah akan melindungi Anda dengan seluruh nyawa dan kehormatan yang kami punya." Ucap Jungwoo dan Seulgi bersamaan.

"I-iya terima kasih, sekarang bangunlah tidak perlu terlalu formal seperti itu..." Ujar Taeyong panik.

Jungwoo yang mendapat respon positif dari Taeyong segera mendekati Taeyong dan menatapnya antusias. "Ternyata Anda memang secantik dan sebaik ini, tidak heran para Kesatria sampai bertarung dengan hingga titik darah pengahabisan mereka demi Anda."

"Be-benarkah?" Tanya Taeyong memalu.

Jungwoo mengangguk, "Kami melewati seleksi dahulu sebelum akhirnya kamilah yang berhasil melawan ratusan Kesatria itu! Anda benar-benar sangat terkenal dikalangan Kesatria, Tuan Taeyong!"

"Tidak perlu memanggilku Tuan, panggil Taeyong atau Yongie saja."

"Apakah boleh?" Tanya Seulgi. Taeyong mengangguk lalu dia terkejut saat Seulgi yang tiba-tiba saja memeluknya dan memainkan pipinya.

"Astaga Anda sangat menggemaskan, aku merasa perjuanganku melawan pria-pria itu tidak sia-sia!" Pekik Seulgi.

"Lepaskan tanganmu dari Tuan Taeyong, Seulgi! Itu sangat tidak sopan." Tegur Kyuhyun.

"Kami akan menjaga Anda secara bergantian, Tuan. Jika Anda merasa tidak nyaman dengan keberadaan kami silahkan katakan saja." Taeyong mengangguk kikuk.

"Ka-kalau begitu kalian boleh keluar sekarang." Mereka bertiga mengangguk lalu menunduk dan keluar.

"Malam ini saya yang akan mengawal Anda Tuan, saya berada didepan jika Anda mencari saya." Ujar Kyuhyun dan dibalas anggukkan Taeyong.

Setelah mereka semua meninggalkan kamarnya Taeyong menundukkan dirinya di sofa dan menghela nafasnya panjang. "Kau lelah, Yongie?" Tanya Kun.

"Sedikit, Papa sudah mulai memberitahuku tugas Permaisuri nantinya dan itu sedikit membuat kepalaku pusing." Ujar Taeyong lalu memejamkan matanya.

"Ingin aku buatkan Teh agar kau sedikit tenang?" Taeyong menggeleng.

"Aku ingin segelas susu hangat saja, aku ingin langsung tidur karena besok akan ada guru filsafat datang." Kun mengangguk lalu segera membuatkan Taeyong segelas susu.

Taeyong membuka matanya dan memperhatikan langit-langit kamarnya, dia sangat nyaman disini. Tidak perlu lelah karena membersihkan Istana sendirian, tidak perlu meminum air kotor ataupun memakan sisa makanan milik pelayan. Tapi jujur dia juga merindukan sedikit tanah kelahirannya itu, terutama sang Kakak yang sampai saat ini belum bisa dia hubungi.

"Apa yang sedang kau pikirkan Taeyong?" Tanya Kun yang baru saja kembali dengan segelas susu di tangannya.

Taeyong menerima susu itu lalu tersenyum, "Aku rindu dengan Kakak..."

"Pangeran Kai?" tanya Kun dan Taeyong mengangguk.

"Kenapa kau tidak mengirim surat saja? Bukankah dirinya sedang berada diluar Frediercan?"

El Rey MaskedWhere stories live. Discover now