Chapter 19

2.6K 436 15
                                    

"Ja-jadi Tuan dan Nyonya sedang berada di Istana?" Taeyong menatap mereka dengan raut ketakutan. Jaehyun duduk di kursi samping Taeyong kemudian menggengam tangan mungil itu yang sudah bergetar kecil.

"Sayang, apa kau masih takut?" Tanya Jaehyun lembut.

Taeyong menggeleng kemudian menarik nafas perlahan untuk menenangkan dirinya, "Hanya sedikit terkejut mereka bisa berada disini."

"Kau boleh bertemu dengan mereka, dan juga boleh tidak bertemu dengan mereka. Aku tidak ingin ketika kau bertemu dengan mereka nanti, Taeyongku yang ceria ini akan hilang dan diganti Taeyong yang murung." Jaehyun mengelus punggung tangan Taeyong dan memberinya senyuman hangat.

"Keputusanmu adalah hal terpenting saat ini." Lanjutnya.

Kai menepuk pelan pucuk kepala Taeyong dan mengusaknya, "Yang dibilang pria aneh itu benar, Yongie. Dan berhentilah memanggil mereka dengan Tuan dan Nyonya! Bahkan statusmu dengan mereka sudah sama!"

Taeyong terdiam sejenak, memikirkan apa keputusan yang harus diambilnya. Jika dia menolak meminta bertemu pasti Tiffany akan merendahkannya, dengan mengatakan sebegitu buruknya dia hingga terlalu malu untuk bertemu. Dan jika dia bertemu, dia ingin menunjukkan perubahannya kini. Tidak ada lagi Taeyong yang selalu menunduk dan mengucapkan maaf disetiap gerakannya, kini hanya ada Taeyong dengan pandangannya yang selalu lurus menatap lawan dan gerakan anggun miliknya.

"Aku ingin bertemu." Putusnya.

"Kau yakin, Sayang?" Dan Taeyong mengangguk.

Kai menjentikkan jarinya kemudian berdiri, "Kalau begitu ayo pergi sekarang, aku tidak yakin mereka masih bisa bertahan di suhu sedingin ini."

"Kalau begitu kakak sendiri kenapa bisa lama berada disini?" Tanya Taeyong.

Kai mengeluarkan kalung dengan bandul blue stone yang terikat dan menunjukkannya pada Taeyong, "Berkat kalung ini."

Taeyong menyentuh blue stone itu, "Kenapa tidak ditanam seperti milikku? Jika dalam bentuk ini, dalam waktu 3 minggu Kakak harus menggantinya bukan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taeyong menyentuh blue stone itu, "Kenapa tidak ditanam seperti milikku? Jika dalam bentuk ini, dalam waktu 3 minggu Kakak harus menggantinya bukan?"

"Kau bisa menanamnya karena kau tidak bisa memakai red stone, berbeda dengan Kakak yang sangat mengandalkan red stone. Dan jika kakak menanamnya di dalam diri Kakak, maka setelahnya Kakak tidak bisa memakai red stone lagi itu karena pertemuan Mana mereka berdua yang akan netral jika bersentuhan." Taeyong mengangguk dengan bibir membulat.

"Sepertinya kau memang sering membolos belajar ya sampai pengetahuan dasar seperti inipun belum sepenuhnya kau kuasai?" Ujar Jaehyun dengan mata yang menatap tajam Taeyong.

"Ah tidak. Itu hanya perasaan Jaehyun sayang saja! Ayo kita segera kembali, bukankah kita memiliki tamu yang harus disambut? Haha..." Ujarnya dengan tawa canggung. Taeyong kemudian menarik tangan Jaehyun dan menggandengnya.

"Omong-omong Jaehyun sangat tampan ya malam ini!" pekiknya dan dibalas decakan Jaehyun.

"Temui aku di ruang kerja nanti." Ujarnya dingin.

El Rey MaskedWhere stories live. Discover now