11.🌼 Jantung Sialan!

8.5K 466 16
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Albian dan yang lain di panggil untuk orang pelatih basket mereka, sehingga Alin di titipkan pada Kendrick yang belum masuk ekstrakurikuler sebab baru masuk di sekolah itu alias murid baru.

Alin dan Alden tak sempat melihat Kendrick waktu di perkenalkan karena mereka datang terlambat.

"Gua titip adek gue ya." Kata Albian lalu menepuk pundak Kendrick dua kali.

"Adek sama Ken dulu ya sayang, Abang di panggil pelatih." Alin mengangguk patuh.

"Jaga adik gue Ken." Ucap Alden sebelum menyusul yang lain.

"Kemarilah." Ujar Kendrick menyuruh Alin untuk mendekat padanya.

Alin yang memang anaknya paruh pun mendekat pada Ken yang duduk di kursi kayu tepat di sisi Ken. Sekarang jam istirahat ke dua dan mereka berada di rooftop.

"Kamu tau aku siapa?" Tanya Ken pada Alin.

Alin menatap lekat Ken dari atas sampai bawah, terlihat dia menggeleng polos.

"Kita.... Pernah bertemu, gak ingat?" Alin menggeleng kembali.

"Kendrick, panggil Ken." Alin mengangguk lalu melihat kedepan, keheningan pun menyelimuti keduanya.

Kendrick menyodorkan satu bungkus marshmellow di depan Alin, membuat mata gadis itu langsung berbinar.

Ken membuka bungkusan sebelum memberikannya pada Alin. "Makasih kak Ken." Ucapnya tersenyum manis.

Sementara Alin yang fokus memakan marshmellow nya. Ken memangku dagunya menatap Alin.

"Nih." Ken dengan sigap memberikan susu kotak pada Alin setelah marshmellow tersebut habis.

Alin sudah tidak canggung dan sungkan-sungkan lagi pada Ken. Dia sudah mengklaim kalau Ken adaah orang baik.

"Makasih." Ucapnya memberikan senyuman terbaiknya.

Deg.

Kendrick memegang dadanya melihat senyum itu, entah ada apa dengan tubuhnya ini tapi dia suka sensasi nya. Detak jantungnya berdetak dengan cepat.

"Kak Ken kenapa? Dada Kak Ken sakit?" Tanya Alin khawatir. Dia ikut memegang dada Ken.

Deg deg.

Detak jantung Ken berdetak semakin kencang. Ken berdiri menghindari Alin, bisa bahaya Jika ia tidak segera menghindar.

"Kenapa?" Tanya Alin semakin panik.

"Aku gak papa, jangan mendekat." Belum dua langkah Alin mendekati nya Ken sudah melarangnya mendekat.

"Yaudah Kakak tunggu di sini ya, Alin panggil dokter di UKS."

"Ga-" Alin sudah berlalu dengan cepat pergi dari sana.

"Astaga, malu banget kalau ketahuan." Ujar Ken kembali duduk di kursi.

Di sisi lain, terlihat Alin yang sudah berlari sambil memegang tangan seorang perempuan yang mengenakan jas putih seorang dokter.

"Ya ampun pelan-pelan dek." Ucap wanita itu mengikuti langkah Alin yang terburu-buru.

Brak!

Alin membuka pintu rooftop dengan kasar.

"Kak Ken!"

"Ayo Kakak dokter periksa kak Ken, tadi dia memegang dadanya." Ucap Alon

"Khem, saya tidak papa. Tadi hanya salah paham lalu bisa pergi." Ujar Kendrick pada wanita itu.

Wanita itu mengangguk, tanpa di suruh dua kali dia pergi dari sana. Alin menatap bingung Ken lalu kembali tersenyum.

"Kak Ken sudah sembuh ya?" Tanya nya mendekati Ken dengan pelan.

"Panggil Ken aja."

"Tapi gak sopan."

"Aku yang suruh jadi it's ok."

"Oky."

"Ayo sini." Alin mendekat dengan segera Ken meraih tangan Alin, menarinya dengan lembut untuk duduk kembali di sampingnya.

"Nanti kalau dada Ken sakit lagi, bilang aja sama Alin. Nanti Alin minta obatnya sama abangnya Alin, abangnya Alin ada dokter loh."

"Siap, nanti aku bilang kalau sakit lagi." Alin mengangguk seraya tersenyum manis, kelewatan manis hingga Ken yang melihatnya kembali dag dig dug.

Jantung sialan. Ken tak memegang dadanya nya takut Alin kembali salah faham. Dia hanya tersenyum menganggapi Alin yang terus bercerita panjang lebar, cerewet. Tapi dia suka.


Tbc.





Aduhhhh maaf guys, aku lupa terlambat up lagi. Untung aku buka Wattpad tadi jadi langsung up, aku lagi sibuk susun naskah cerita di sebelah guys jadi gitu dehhhh.




Vote dan komen


Mawar Jk

Posesif BrotherWhere stories live. Discover now