Tersesat

2K 108 0
                                    

Disisi lain Nana yang ketakutan di rumah sendirian tidak berani masuk ke kamarnya. Ia lebih memilih menunggu orang tua dan saudara-saudaranya pulang di ruang tamu.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, hp Nana berbunyi nyaring, ia telah lama tertidur lelap duduk sedirian di sofa depan meja dengan TV yang masih menyala.

Nana yang terpaksa bangun menerima panggilan dari orang yang dikenalnya.

"Halo," kata Nana masih setengah mengantuk menempelkan hp di telinga kanannya mendengarkan suara yang ada di sana.

Namun, suara dari dalam hp terdengar lirih membuat Nana tidak terlalu mendengarnya.

"Nina, jangan main main," kata Nana merasa ketakutan terlebih lagi dia sendirian di rumah.

Sunyi, tidak ada suara apa pun yang terdengar di hp.

"Nina, gak usah bercanda" ucap Nana gemetaran.

Tok, tok, tok....

Terdengar suara ketukan di pintu

"Nina, kau masih di sana kan?" tanya Nana yang sudah benar-benar takut.

Tak ada jawaban apapun di ujung telpon nya.

"Nina , apakah itu kamu yang di luar ?" Teriak Nana

"Apakah ?" pikir Nana heran bercampur takut.

"Halo," suara perempuan tiba tiba terdengar membuat Nana terkejut.

"Wtf, kau ngapain ngagetin aku," kata Nana kesal yang masih kaget ketakutan membuat jantungnya berdetak tak karuan.

"Mbak, aku kesasar" kata Nina memberitahu pada kakak perempuannya.

"Apa maksudmu, cepat pulang, aku takut sendirian di rumah, mana ayah dan ibu dan kak Ratih juga belum pulang," kata Nana sedikit merengek.

"Di sini gelap, Mbak," kata Nina

"Kau di mana,?" tanya Nana ingin tau.

"Nggak tau Mbak, di sini gelap," jawab Nina

"Bukannya kamu belajar kelompok, di rumah Indri, ?" tanya Nana penasaran.

"Nggak Mbak, aku udah selesai belajar, terus pulang mau ke rumah tapi aku bingung ini di mana," kata Nina ketakutan.

"Motor mu, bagaimana,?" tanya Nana.

"Ya ini aku pake" kata Nina bingung.

Tok, tok, tok....

Terdengar ketukan di pintu.

Nana segera berjalan menuju pintu rumah yang di ketuk.

Membuka gorden mencoba melihat dari balik kaca jendela.

"Tidak ada siapa siapa," pikir Nana merinding.

"Mbak, aku takut ini jalan gelap banget" kata Nina memberitahu.

"Maksudmu apaan,?bukanya kamu sudah sering ke rumah Indri kok bisa tersesat itu lho" tanya Nana bingung

"Gak tau ,mbak lagi ngapain?" tanya Nina

"Ada yang ngetuk pintu, di lihat dari balik kaca tapi nggak ada orang," jawab Nana berdiri depan pintu rumah yang terkunci.

"Mbak, ini aku gimana aku takut" rengek Nina

"Apa di situ tidak ada orang, kalau ada coba tanya orang saja kamu posisi lagi dimana ?" Saran Nana

"Gak ada siapa-siapa mbak disini sepi dan gelap banget"

"Lah, ngapain sih kamu, cepetan pulang, di sini makin serem," kata Nana melihat ruangan rumahnya sepi tidak ada siapapun selain dirinya dan bayinya yang tertidur pulas.

Santet Pring SedapurWhere stories live. Discover now