Bunga yang begitu cantik

129 6 0
                                    


Kita masih ketemu lagi Ya 👍

Udah siap sama bab yang ini belum??

Rote untuk hari ini 1-10

Jangan lupa komentar dan vote nya Yaa 🤩🤩

Langsung aja okey👌👌

Let's Goo..

"Ken gua bakso kosong satu ya" Ucap Samuel

"Yaelah lu El" Keluh Ken

Kini mereka berada di Kanti setelah istirahat semua murid berada di Kanti sekarang.

Ken kembali dan duduk di samping Varo yang sedang asik memakan keripik pedas.

"Bagi oi" ucap Ken

"Beli lah, biar tau harga lu" Ucap Varo "tau nya mintak aja" lanjutnya

"Lu pelit amat prenn" Keluh Ken

Varo yang melihat wajah Ken cemberut, memberi keripik pedas milik nya ke teman nya itu. Yang membuat nya langsung senang

Pesanan yang mereka tunggu telah datang, Raka yang duduk sejejer dengan Vano dan Stiven memukul pundak Stiven karna sudah lapar,

Dan tak sengaja mengenai pinggang Stiven yang merah akibat kakak nya tadi pagi.

                                ***

"Merah gak? " tanya Stiven

"Iya merah, di bikin siapa" Lanjut Vano

"Tadi kak Lionar" ucap Stiven "yaudah lah biarin aja nanti sembuh kok" lanjutnya

"Makanya jangan keras kepala"

                               ***
Raka tak sengaja menyengol pinggang Stiven dengan Lengan nya, yang menyebabkan Stiven kesakitan

"AAAAAAAAA" teriak Stiven
Yang membuat mereka menjadi tontonan seisi kantin

Raka yang melihat itu tak tau,
Iya pun langsung memegang tangan Stiven yang juga memegang pinggang nya.

"Stiven.. Maaf gua gak tau" ucap Raka Panik "maafin gua Yaa?? " lanjutnya

Vano yang berada di samping nya ingin Menenang kan Stiven namun Saat Ia melihat Stiven yang menyandarkan Kepala nya ke pundak Raka pun hanya bisa diam dan menonton saja

Stiven menetralkan diri dan melihat Raka sekilas yang nampak Panik sekali,

Tak ingin membuat teman nya yang lembut seperti cewek itu pun tersenyum ke arah nya

"Haa, gua gak papa kok" Ucap Stiven yang langsung mengacak rambut Raka dengan pelan "jangan di ulangi ya" lanjutnya lembut

"Iya, gak bakal ngulangi lagi deh" Keluh Raka "sekali lagi maaf ya" lanjutnya

"Iya, udah ayo makan udah lapar juga gua" ucap Stiven

Mereka pun memakan makanan yang sedari tadi ada di meja.
Stiven masih merasakan sakit di pinggang nya, bohong jika iya mengatakan tidak apa-apa pada Raka

                                ***

Bel pulang sekolah telah berbunyi, murid yang sedari tadi menunggu bel itu pun kini sudah berlarian untuk meniggalkan lingkungan sekolah secepatnya

Stiven dan yang lainnya berada di Parkiran dan ingin menuju ke bengkel untuk sekedar istirahat di Sana

Mereka meniggalkan kan lingkungan sekolah dengan motor Masing-masing.

Nonim 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang