Pelakunya

148 3 0
                                    

.

.

.

NONIM🔞

NCT : JEAMIN DAN JENO
TBC..

Stiven berada di sebuah bar sekarang, ia mendapat informasi dari Raka bahwa temannya itu mendapat foto, dari pelaku yang mereka cari selama ini, dan orang itu bekerja di salah satu bar yang sering di datangi oleh Stiven di Amerika, namun mengapa Stiven sama sekali tidak menyadarinya.
Jam 1:21 Barnya pun di tutup dan Stiven menunggu Orang itu di luar bar, tak lama setelah itu, seorang pria keluar dari bar mengunakan jas berwarna Hitam. Tanpa aba-aba Stiven langsung menarik lengan pria itu dan menghadap kan nya ke arah ya, saat di sara wajah pria itu cocok dengan wajah pria yang ada di HP Stiven, Stiven pun langsung melayangkan pukulan bertubi-tubi ke wajah pria itu, dan membawanya ke apartemen Stiven.

Sesampainya di Kamar Stiven, ia menyuruh Gadis itu untuk menunggu di Luar. Tak lama Ia menunggu Pria yang berada di depan Stiven pun bangun.

"Aaa, udah bangun" Stiven
"Hahah, rupanya saya tertangkap ya. TIVEN KAI.. "

Mendengar itu, Stiven sangat terkejut, jadi selama ini dia orang nya.

"Haa, jadi kamu orang nya"
"Ya.. Mungkin, kenapa kamu tidak mengenal saya haa"
"Kenapa kamu ngelakuin ini, bahkan kita tidak pernah bertemu sama sekali"
"Aaa, soal itu.. Saya cuma tertarik sama kamu, dan kebetulan saya.. "
"Saya apa.. "
"Saya melihat identitas asli kamu, dan yang lainnya.. Hebat bukan"
"Hebat, hah. Kamu pikir dengan begitu kamu hebat"
"Ya, tentu saja saya bangga. Mau tau bangga karna apa, karna saya tau identitas dari Ketua geng yang terkenal di bandung"
"Jangan harap kamu bisa lolos dari saya"

Stiven pun mengikat Pria yang terduduk di kursi itu, dan mendorong nya ke sudut kasur.
Stiven keluar dari kamar dan mengunci kamarnya. Lalu mendapatkan gadis itu yang sedang tertidur di Atas Sofa. Ia melihat jam yang ada di HP nya yang menunjukkan 2:45,
Dia mendekat dan Duduk di sofa yang berada di sebelahnya, lalu menidurkan tubuhnya di sofa itu.

.
.
.

Stiven bangun dari tidur nya, karna matahari yang menusuk wajahnya. Ia berjalan ke kamar mandi, dan tak lama setelah nya ia masuk ke kamarnya untuk memeriksa Pria itu, Ia masih melihatnya yang sedang tidur dengan terduduk. Bagaimana bisa Orang yang akan di bawa, mungkin juga ia akan di bunuh. Tapi malah tidur dengan nyenyak di kursi bukannya memikirkan cara untuk kabur, itu membuat Stiven tidak percaya pada nya. Namun setelah mendengar TIVEN KAI yang ia katakan kemarin menjadi keputusan bulat bagi nya bahwa ia lah orang nya,
Stiven mengambil satu gayung air dari kamar mandi nya dan menyiram Ke arah Pria itu, yang membuat nya kaget.

"Enak tidur nya..? "
"Aaahhh, kamu, kamu.. "
"Kamu apa ha, bersiap lah kamu akan memulai kehidupan asli kamu di negara lain nanti nya"
"Aaahh, Sial.. "

Stiven mengambil Jaket nya dan melepas ikatan Pria itu. Lalu membawanya pergi, saat keluar kamar ia berjalan menemui Gadis itu,

"Saya akan pergi sekarang, kamu juga bisa menempati Rumah ini"

Stiven pun pergi meninggalkan Apartemen itu dengan Pria yang ada di tangan nya, mereka menuju Bandara untuk pulang membawa hadiah besar bagi para teman-temannya itu,

Tiga jam perjalanan, membuat Stiven cukup lelah, karna di pesawat ia tidak bisa tidur karna ia menjaga, Pria itu. Dan sekarang mereka telah berdiri di Bandara Internasional Seoul, Ya mereka telah sampai di negara nya, saat menginjakkan negaranya lagi Stiven hanya memikirkan Ibunya itu, Karna sekat sampai di Amerika ia tidak pernah menelfon nya. Pasti Ibunya sangat khwatir dengan nya.

Stiven pun menaiki taksi dengan pria itu, untuk berjalan ke rumah Azka, Tibanya di rumah temannya itu, ia langsung menggetuk pintu, yang dibuka kan oleh Azka yang sendiri, ia terkejut dengan keberadaan temannya itu. Sebab ia tidak mengabarinya sebelum pulang sama sekali.

"Lu.. Lu kok"
"Ini orang yang kita cari."
"Aaa, ayo bawa dia ke ruangan gua"

Mereka bertiga pun masuk ke rumah nya dan menuju ruangan bawah tanah yang biasanya Azka pakai saat bekerja.
Saat di sana mereka hanya melihat Pria itu dan memandang satu sama lain, lalu mereka memutuskan untuk pergi meninggalkan Pria itu sendiri di ruangan yang gelap itu,
Dan menuju kamar Azka untuk berbicara.

"Emm, kok lu cepat banget dapat nya. Rasa gua, gua ngirim fotonya baru satu hari lalu lah"
"Aaa, pas gua liat foto nya. Gua baru ingat kalo gua pernah liat tuh orang di Bar, "
"Emm, kalo gitu. Dia kita kurung dulu dan gua nyelidiki lebih lanjut tentang dia oke. "
"Oke, setuju. "
"Emm, "
"Emm, kalo gitu gua pulang dulu ya. Soal nya gua rindu pacar gua"
"Pacar lu..?! "
"Iya pacar gua.. "
"Lu punya pacar. Siapa"
"Vano."
"Haa, Vano.. Wahh sejak kapan kalian haa, gak bilang lu yah"
"Hahah, yaudah gua pergi ya"
"Oke hati-hati"
"Yap.. "

Stiven pun berjalan keluar dari rumah temannya itu, dan mencari taksi di jalan. Stiven pun duduk di taksi yang ia tumpangi itu, ia berniat untuk pergi menemui Vano dulu. Sebelum pulang ke rumahnya. Sebenarnya ia sangat merindukan ibunya itu, namun Stiven juga ingin bertemu dengan pacar kesayangan nya.
Tak lama menempuh waktu, sekarang ia telah sampai di depan rumah Vano, Stiven pun berjalan dan mengetok rumah itu. Saat pintu terbuka dan menujukan wajah ibu dari temannya itu juga terkejut.

"Aaa, Stiven.. "
"Ya tante. "
"Tante dengar kamu pergi ke Amerika, "
"Iya tan, ada urusan"
"Emm, tante khawatir loh karna kamu pergi sendiri"
"Ya, mau gimana lagi lah tan. Lagian kan Tiven udah pulang"
"Iihh, kamu ini ya. Oh ya kapan kamu pulang"
"Ini hari tan"
"Haa, jadi dari Bandara langsung ke sini"
"Gak kok tan, ke rumah Azka dulu"
"Aaa, kalo gitu masuk lah, tante sampai lupa kan nyuruh kamu masuk ayo masuk.. "

Kini mereka telah duduk di ruang tamu bersama dengan adik temannya itu.

"Tunggu yah, tante panggil Vano nya dulu"
"Nanti aja tan biar Tiven yang masuk ke kamar"
"Aaa, oke kalo gitu tante tinggal ya,"
"Iya tante.. "
"Tunggu.. Kamu gak papa kan sendiri"
"Hahah, ya gak papa lah tan, kan ada Adek juga. Bentar lagi Tiven masuk nemuin Vano kok"
"Emm, oke kalo gitu. Tante tinggal ya"
"Ya tan.. "

Stiven pun menggendong adeknya itu dan memeluknya, Ia pasti juga kangen dengan adik ipar nya itu.

.

.

.

TBC.

Nonim 🔞Where stories live. Discover now