BIO BIG

240 3 0
                                    





Setelah pejalanan panjang yang di tempuh Stiven, dia pun sampai di Amerika tempat yang akan mungkin membunuh nya kapan saja.
Stiven pun berjalan keluar dari bandara dan mencari Mobil yang dibicarakan oleh nya dan Azka sebelum nya.
Saat sedang mencari nya ada seseorang yang terus menatap nya di depan mobil.
Stiven pun melihat nya dan melihat mobil yang bertulis 3521 yang berarti itulah mobil yang ia cari, dia pun berjalan mendekat ke arah pria itu
Saat sampai tepat di depan pria itu
Pria itu hanya menatap nya, membuat Stiven bingung
"Hello.. " ucap Stiven yang langsung menyadarkan Pria itu
"Aaa, iya-- dengan Pak angga ya" ucap pria itu
"Ya.. "
"Silakan masuk pak"
Stiven pun masuk ke dalam mobil itu dan pria itu pun menjalankan mobil nya.
Dia dalam perjalanan mereka hanya saling diam sesekali pria itu pun menatap Stiven. Stiven tau bahwa Dia di tatap tapi dia berusaha menahan diri.
Satu jam perjalan mereka pun telah sampai di salah satu perusahaan yang cukup besar dan megah. Pria itu membuka kan pintu untuk Stiven
"Silahkan Turun pak"
Stiven pun turun dan tanpa aba-aba mobil yang mengantarkan nya pergi. Stiven yang melihat itu pun hanya bisa pasra, dia berjalan masuk ke dalam perusahaan itu dan dia baru ungat, Azka belum memberi tahu kan nama bos dari perusahaan ini.
Stiven pun mengeluarkan HP nya dan menelfon temannya itu.

"Hallo.. Stiv Kenapa" ucap Azka
"Emm, lu belum ngasih tau bos dari perusahaan Bio Big ini kan"
"Aaaa, gua lupa njir maaf. Nama Nya Pak Jun. Itu sih yang gua tau"
"Emm gak ada nama panjang nya apa"
"Itu lah gua belum dapat.. "
"Oke kalo gitu gua cuba tanya dulu"
"Oke.. "

Stiven pun mengakhiri nya dan berjalan masuk. Saat masuk dia masuk Stiven langsung di sambut dengan wanita yang seksi. Dia yang melihat itu pun cukup terbiasa karna dia bukan pertama kalinya datang ke sini dan wanita di negara ini termasuk mengenakan pakaian mini semua.
"Pak Angga. Silahkan masuk bapak telah di tunggu Di ruangan. " ucap wanita itu. Stiven pun berjalan bersama nya. Dan mereka memasuki salah satu ruangan, saat ingin masuk Stiven di tahan oleh wanita itu, dan dia mendekat ke arah Stiven sampai Stiven pun terpojok.
"Maaf Pak.. Tapi kalo ada Apa-apa bapak bisa panggil saya" ucap nya lalu melepas Stiven.
Stiven pun langsung memasuki ruang itu. Dan saat dia masuk dia tidak melihat siap-siap di Sana.
"Silahkan Duduk" ucap pria yang keluar Dari ruangan kecil.. Di dalam ruangan ada ruangan lagi..
Stiven pun duduk bersamaan dengan pria itu.
"Dengan Pak angga bukan" ucap nya
"Yaa.. "
"Saya Jun Bos dari perusahaan ini"
"Aaa, Ya. Pak Jun sudah tau bukan kedatangan saya ke sini" Stiven
"Ya tentu saja saya Tau. Saya dengar dari Pak Edward bahwa anda akan mencari Informasi tentang orang yang terbunuh bukan" ucap Jun
"Emm, Ya.. " Stiven
"Kalo begitu Pak Angga.. Anda bisa meminta pertolongan saya kapan saja"
"Oke kalo gitu saya pergi"
"Baik.. Semoga kita berjumpa lagi"
"Tunggu Pak Angga" lanjut nya
"Ada apa" Stiven
"Kami akan memberikan tempat tinggal untuk Pak Angga. Dan semoga Pak Angga menerimanya"
"Tidak perlu"
"Ayolah Pak Angga. Kami hanya memberi sampai Pak Angga selesai menyelidiki kok"
"Haa oke"
"Oke kalo gitu Sekretaris saya akan mengantar anda ke apartemen anda"
Stiven pun berjalan keluar. Dan saat keluar dari ruangan itu lagi-lagi dia melihat Wanita itu.
"Silahkan Pak biar saya antar"
Stiven pun hanya berjalan mengikuti nya dari belakang.
Saat di Lif hanya ada mereka perdua yang membuat wanita itu bisa sepuas nya dengan Stiven, ya Wanita itu membuka Sikit demi sedikit pakaiannya. Stiven yang melihat itu pun hanya biasa saja. Karna benar dia tidak tertarik dengan wanita itu apa lagi dengan wanita lainnya dia hanya tertarik dengan Pacarnya Yaitu Vano.
Saat Lif terbuka mereka pun melanjutkan perjalanan menuju Apartemen yang tidak jauh dari sana. Dan mereka pun memutuskan untuk berjalan, saat sampai di depan apartemen dan saat mereka inggin masuk Stiven menahan Wanita itu.
"Beritau saya Kamar saya nomor berapa dan anda bisa pergi" ucap Stiven karna dia sudah muak dengan sikap wanita ganjen ini.
"Maaf Pak tapi saya di beri perintah untuk mengantarkan Pak Angga sampai ke kamar Pak"
"Gak perlu. Kamu tinggal kasih tau kamar saya Nomor berapa"
"Maaf Pak saya harus menjalankan perintah dari Bos saya"
"Saya Bila----"
Belum sempat menyelesaikan pembicaraan nya, wanita itu sudah lebih dulu berjalan masuk ke dalam apartemen. Stiven pun makin kesal melihat nya. Dia pun masuk dan menaiki Lif bersama Wanita itu lagi.
Dan saat lif berhenti Tepat di lantai 10 mereka langsung berjalan keluar dan masuk ke dalam Kamar nomor 501
"Silahkan keluar.. " ucap Stiven saat sudah sampai di kamar nya
Wanita itu malah mendekat dan menarik Stiven sampai terduduk Di sofa. Stiven yang melihat itu akan berdiri tetapi di tahan oleh wanita itu dan dia pun langsung duduk di atas paha Stiven
"Anda sedang apa ya" ucap Stiven
"Saya yakin kak Angga lelah. Pak Angga bisa menjadi kan saya sebag--"
"Saya gak perlu. Sekarang silahkan keluar dari kamar saya"
Namun wanita itu tidak bergerak dari tempat nya dan malah memaju mundur kan tubuh nya yang membuat junior Stiven bangun.
Siapa coba laki-laki yang di gituin gak Tegang.
Stiven pun menahan pergelangan tangan wanita itu.
"Jangan sampai kesabaran saya habis"
"Gak papa Pak saya suka yang kasar-kasar"
"Kamu gila yah"
"Saya cuma mau membuat Pak Angga tenang aja kok" ucap nya lalu memaju mundur kan badannya, dia pun, Stiven mulai terbawa dengan suasana
Melihat Stiven yang mulai terbawa nafsu wanita itu pun mulai Melumat bibir Stiven. Stiven yang merasakan itu kaget dengan apa yang dia lihat, dia pun memikirkan tentang kakak nya. Kakak nya juga perempuan sama dengan ibu nya, ibunya juga mengajarkan Stiven untuk tidak berbuat hal tidak senonoh dengan Wanita apa lagi sempat menghamili nya. Sontak Stiven pun langsung mendorong wanita itu untuk lepas dari nya.
Saat lepas Stiven membantu wanita itu untuk berdiri dan membawa nya keluar.
"Maaf tapi saya tidak butuh anda" ucap Stiven lalu menutup pintu untuk nya, dan Stiven juga menganti Kode kamar nya itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku kira dia laki-laki yang Berengsek ternyata tidak.. Lumayan juga cowok yang berasal dari Seoul ini"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Nonim 🔞Where stories live. Discover now