perginya Stiven

235 3 0
                                    

.
.
.
.
.

Stiven yang mendengar suara berat dari pria yang menelfon nya satu jam lalu, menjadi pikirannya sekarang dai tidak tau pasti siapa yang menelfon nya itu, kalo saja orang iseng.
Tapi tidak mungkin Stiven tidak mengangap nya sebagai pembicaraan sekilas saja, pasti itu adalah sebuah kode atau peringatan buat nya. Stiven pun berusaha menenangkan pikirannya, dia pun duduk dari tidur nya lalu berjalan menuju balkon nya untuk mencari udara segar.
Sekarang pukul 18:35 Yang dimana Stiven masih saja di luar balkon duduk di atas Kursi yang Ada di sana.
Dia tidak sadar bahwa sudah Ada sang kakak yang Berdiri tepat di belakang nya.
"Ehem.. " Lionar
Stiven yang tadi nya termenung seketika sadar Dan melihat ke belakang nya.
"Kakak dari kapan di situ" ucap nya
"Dari tadi lah.. Kamu mikirin apa ha sampai gak dengar kakak masuk"
"Haa, gak Ada.."
"Kakak udah bicara sama mama dan mama bolehin kamu pergi untuk sementara waktu. "
"Makasih ya kak. Kakak selalu nolong aku"
"Haa, kamu nih udah kayak siapa aja.. Oh iya kakak boleh tau gak masalah kamu Mau pergi kenapa.. ;? "
"Emm, soal itu aku cuma Mau cari tau informasi dari seseorang aja kok di sana"
"Aaa gitu toh. Oke lah kalo gitu kamu mandi cepat abis itu turun ke bawah kita makan"
"Emm.. "
Lionar pun pergi meningalkan Stiven, Stiven pun berjalan masuk ke kamar Dan masuk ke kamar mandi nya. Untuk membersihkan diri.

Drett.. Drett..

Hp yang ditinggalkan Stiven dia atas kasur berbunyi,
Lima belas menit Stiven pun keluar dari kamar mandi nya dengan mengunakan Celana pendek sedengkul Dan kaus Hitam polos nya.
Dia pun berjalan keluar pintu untuk turun Dan makan bbersama keluarga nya.
Dia tidak menyadari bahwa hp nya yang masih terletak di kasur nya.
Saat sampai di meja makan Stiven duduk di depan banyak makanan.
Dia sedikit heran kenapa banyak sekali makanan kalo cuma tiga orang yang makan, kakak yang ibu nya pun duduk di tempat mereka dan melihat nya sekilah lalu melihat makanan nya. Melihat tingkah ibu Dan kakak nya, Stiven pun makin binggung dengan keadaan sekarang
"Mah, Ini kenapa banyak banget makanan nya" Ucap Stiven
"Karna kamu Mau pergi.. Jadi kita ngabisin waktu nya dengan makanan banyak-banyak ya.. Kamu kan besok udah berangkat jadi mama gak bisa ngabisin waktu sama kamu. Jadi sekarang aja oke" Ucap Merry
"Tapi dari mana mama tau soal--"
"Kakak nanya ke Azka kapan kamu pergi Dan dia bilang kamu pergi besok.. Jadi kita ngabisin waktu sekarang aja lagian kalo besok kakak gak bisa Karna kakak juga Mau nyelidiki kasus.. "
"Emm, makasih ya mah, kak"
"Kamu kenapa sih.. Kok bilang makasih aja dari tadi udah sekarang kita makan-makan aja dulu oke"
Mereka pun Mulai memakan makanan yang Ada di meja. Pukul 21:17 mereka telah selesai memakan semua nya Dan mereka pun duduk di sofa yang berada di depan Tv.
"Mah Aku ke kamar dulu ya" ucal Stiven. Merry pun hanya mengganguk saja. Dia pun berjalan menaiki tanga Dan memasuki kamar nya. Stiven pun melihat hp nya yang berada di atas kasur, lalu melihat pesan yang menunjuk kan 24 panggil tak terjawap dari Azka..
Stiven pun menelfon balik kawan nya itu.

"Hallo.. " Azka
"Emm.. " Stiven
"Lu bakal berangkat besok jam 8 pagi Dan bakal tiba di Amerika jam 11.. Di sana udah Ada mobil yang nuggu lu plat nya 3521 ingat plat nya Ya.. Dan juga lu harus Hati-Hati.. " Ucap Azka
"Oke gua bakal ingat plat nya kok. Dan gua juga bakal Hati-Hati. "
"Satu lagi.. Gua dapat informasi di sana bakal banyak yang ngejar lu untuk bunuh lu.. Dan jangan sampai lu ketangkep, dan ingat ini juga kita kerja sama dengan perusahaan yang Ada di sana. Nama perusahaan itu adalah Bio Big dan mobil yang nuggu lu di bandara besok itu mobil dari perusahaan mereka"
"Oke.. Oh iya gimana sama identitas gua pas di sana..!? "
"Gua udah siapa identitas palsu lu pas di sana, dan lu bisa jalanin semua nya di sana juga Ada uang"
"Oke kalo gitu.. "
Mereka pun mengakhiri Panggilan itu Dan Stiven pun tidur untuk menyiapkan dirinya besok

6:48 Stiven masih tertidur pulas, Dan Lionar yang Berdiri di depan kasur adik nya itu pun hanya memandagi wajah yang terlihat begitu tampan itu.
"Stiven.. Stiven banggun" ucap Lionar
Sambil mengoyangkan badan Stiven,
Stiven yang Merasa terganggu pun bangun dari tidur nya Dan melihat Lionar.
"Uuaaa, aahh kenapa kak.. "
"Bangun cepat, trus siap-siap nanti kamu telat."
Mendengar itu Stiven pun bangun Dan langsung berjalan ke masuk ke kamar mandi.
Sepuluh menit berada di kamar mandi dia pun Akhirnya keluar, dan melihat Lionar yang sedang menyiapkan baju ke dalam koper nya.
Stiven pun duduk di kasur nya Dan melihat Lionar.
"Kak.. "
"Emm kenapa"
"Kalo Aku pulang dengan keadaan yang gak sehat gimana"
Lionar terdiam sebantar lalu melanjutkan aktifitas ya lagi.
"Ya gak papa. Pentingan kamu masih hidup.. Ingat dek, kakak gak Mau kamu lama-lama di sana pokoknya dalam waktu satu minggu kamu harus pulang oke."
"Emm, Ya"
Setelah selesai merapikan barang, mereka pun turun ke bawah
Saat mereka turun, Stiven Dan Lionar melihat Merry yang sedang memasak mereka berdua pun berjalan mendekat.
"Wahh, wangi nya.. Mama masak apa" ucap Lionar
"Aaa, biasa lah. Oh iya sebelum pergi kita makan dulu ya" ucap Merry
"Oke, ide bagus. "
Mereka pun duduk Dan makan bersama..

7:43

Mereka telah berada di Bandara bersama dengan teman-temannya untuk mengantar Stiven,
"Oke kalo gitu gua pergi dulu ya" ucap nya pada teman-temannya itu
"Huaa Hiks.. Hiks lu kok pergi sih bikin gua khwatir tau" ucap Ken
"Lebay lu. Orang cuma sebentar doang" Varo
"Tu lah.. Satu minggu gak kerasa kok buat kita, lagian kan Mau gimana pun Stiven bakalan pulang" El
"Iya sih, tapi kalo nanti gua kangen gimana" Ken
"Ya tinggal telefon njir. Susah amat" Azka
"Emm, yaudah deh. Lu baik-baik di sana" Ken.
"Iya gua bakal jaga diri kok" ucap Stiven
"Dan Mah, kak Aku pergi dulu ya" Ucap Stiven kepada keluarga nya itu.
"Iya Hati-Hati ya Sayang.. Nanti kalo dah sampai kabari mama"
"Emm, pasti"
Stiven pun berjalan mendekat ke Arah Vano Dan memeluk nya dengan erat.
"Gua pergi.. " Stiven
"Emm, Hati-Hati"
Stiven pun melepaskan pelukan itu Dan berjalan pergi meniggalkan mereka semua.
Sebenarnya dia tidak tau, satu minggu nya besok dia bakal kembali atau tidak nanti nya..


.
.
.
.
.
.
.
.
.
BC

Nonim 🔞Where stories live. Discover now