BIMA.

171 4 0
                                    



Gadis yang berada di kamarnya itu pun keluar dan berjalan menuju dapur, dia memeriksa bahan makanan yang ada di sana, untuk membuat sarapan pagi.
Gadis itu pun mulai memasak, Stiven yang tertidur di Sofa pun bangun Dan mendudukkan dirinya, setelah nya melihat Jam dinding Yang menunjukkan pukul 7:37 dia pun bangkit dan berjalan ke arah kamar saat berjalan dia mendengar suara dari dapur dia pun melihat nya, dan melihat Gadis itu memasak.
"Gak perlu masak. Makan di luar aja" ucap Stiven yang langsung Dilihat gadis itu.
"Aaa, bukan nya kalo makan di luar boros kali ya.. Aku pandai masak kok jadi gak perlu khawatir soal rasanya. "
Stiven pun memutar bola mata malasnya dan berjalan pergi menuju kamar, sampai di kamar ia langsung mandi untuk menyegarkan tubuh nya.
Lima menit berlalu Stiven pun keluar dan berjalan keluar kamar, saat Ia keluar Stiven mencium bau yang Sangat Enak.
Dia pun melihat asal bau itu yang berasal dari dapur. Sebenarnya ia lapar tapi Stiven Segan kepada nya karna ialah yang berbicara tadi untuk makan di luar. Saat Stiven hendak pergi Gadis itu memanggilnya
"Kamu gak makan.. Ayo makan sama-sama kalo aku makan sendiri akunya gak enak. " ucap gadis itu.
Stiven yang sudah dasar nya lapar akhirnya pun duduk di meja makan dan makan bersama dengan gadis itu.
Setelah mereka makan, HP Stiven pun berbunyi. Dia melihat siapa yang menelfon nya, saat di lihat nama dari sang pemanggil Stiven pun mengangkat nya.

"Stiven.. Cari Bima secepatnya waktu kita sedikit Gua di sini udah berusaha buat nutupin semua status kita, tapi tetap aja mereka bisa buka. " Azka
"Oke.. Gua bakal berusaha bertahan sedikit lagi ya" Stiven
"Bukan harus gua aja yang bertahan. Lu di sana juga harus bertahan" Azka

Stiven pun langsung berjalan menuju pintu untuk mencari Orang yang memberikan Informasi itu,
"Kamu mau kemana.. "
"Bukan urusan anda.. Dan satu lagi tetap lah di rumah dan jangan membukakan pintu untuk orang sampai saya kembali" ucap Stiven dan pergi dari Kamar itu. Dia pun Berjalan menuju Lif dan Menekan tombol (1).
Saat di Lif dia memikirkan bagaimana caranya agar dapat bertemu dengan Bima, sedangkan ini sudah hari pertama dan tidak tersisa banyak waktu lagi baginya, Lif pun terbuka dia Stiven langsung berjalan keluar apartemen nya itu, dia harus mendapatkan Bima yang menjadi inti kedatangan nya ke sini. Stiven pun berjalan ke pusat kota untuk mencari lebih dalam lagi. Ya dia tau bahwa mencari orang di pusat kota sangat lah susah, tapi ia harus memeriksanya dan bagaimana pun dia harus mendapatkan orang itu.
Saat berjalan Pesan terkirim dari HP yang berada di Saku jaketLi hitam nya itu. Dia pun melihat pesan yang menunjukkan Foto Seseorang yang terlihat tak asing bagi nya,
Dan juga ada pesan di bawah Foto itu yang dikirim kan Dari Temannya yaitu El
"Ini Bima.. "
Stiven pun melihat Foto itu dengan jelas, saat Stiven sedang memperhatikan dengan baik Foto yang ada di Hpnya itu, ia tak sengaja melihat orang yang sama dengan yang di foto, berjalan ke arah belakang kafe yang terletak di sabrang sana. Stiven pun mencoba mengejarnya nama dia berhasil melarikan diri, Stiven pun memeriksa Jalan yang dilewati oleh Pria Tadi Dan, Stiven melihat Lagi pria yang percis dengan yang di foto itu menuju gang kecil. Ia pun mengikutinya perlahan-lahan, Gang yang di lewati nya itu menuju jalan kecil di depan nya, pria itu pun memberhentikan Taksi dan saat ingin masuk Stiven pun Langsung mengejarnya dan mencengkram tangan Pria itu.
Saat ia melihat wajah nya. Stiven akhirnya mendapatkan nya, ya itu adalah Bima orang yang memberikan informasi itu kepada musuh nya.
"Stiven.. " ucap Bima dengan Terkejutnya. Stiven pun langsung menariknya ke dalam Gang lagi.
Dan mereka pun hanya saling menatap.
"Kamu ngapain di sini. " Bima
"Seharusnya Gua yang nanya gitu ke Lu, lu kan yang nyebar informasi ke musuh gua tentang Sandi Status Kami" Stiven
"Tunggu.. Aku gak ngerti apa maksud kamu" Bima
"Haa, dah lah Bim gua pikir kita teman tapi ternyata Kita musuh" Stiven
"Gua gak pernah ngasih informasi ke musuh kita Stiv" Bima
"Lu pikir gua percaya dengan Omongan lu" Stiven
"Lu harus percaya karna memang gak gua" Bima.
Stiven pun berfikir sejenak kalo memang benar Temannya ini tidak memberikan informasi, lalu siapa yang membiarkan informasi itu.
"Emang Status kalian Bisa di bukan..!? " Bima
"Ya.. Dan kami pikir itu adalah Lu. Karna orang yang memberikan informasi itu kami lacak dan lokasinya di Amerika ini" Stiven
"Lalu.. Lu udah coba cari" Bima
"Belum dan gua lagi berusaha nyari, haa negara ini besar jadi susah buat cari orang" Stiven
"Emm, Kalo gitu gua bakal berusaha bantuin Juga, nanti kalo gua ketemu orang nya gua bakal langsung ngabarin lu" Bima
"Oke.. Makasih banyak ya Bim dan maaf juga soal Gua yang Nuduh lu sekali lagi gua minta maaf" Stiven
"Haa, udah lah kita kan Teman jadi gua maafin tapi kalo untuk yang kedua kalinya, gua gak mungkin maafin lu ya" Ucap Bima sambil Tertawa Ringan.
"Kalo gitu gua pergi dulu ya" Stiven
"Oke.. Oh ya lu tingal di mana" Bima
"Gua tingal di apartemen Good." Stiven
"Aaa, Oke kalo gitu Sampai jumpa lagi"
Mereka pun pergi meninggalkan satu sama lain dengan arah yang berada pastinya.
Stiven yang kembali ke arah semula dan Bima yang berjalan Ke arah yang seharusnya dia Jalani Tempat di mana Taksi tadi berhenti,
Stiven pun Duduk di Sebuah Bar. Dia masih memikirkan siap dalang di balik semua ini, dia juga memikirkan untuk apa dia membantu musuh nya itu. Sebenarnya Stiven sudah lama sekali bermusuhan dengan Zarkos bilang saja musuh bebuyutan.
Dan selama mereka bermusuhan Killer King tidak pernah memakai Identitas (status) aslinya kepada musuh nya itu, dan sekarang entah dari mana mereka dapat menemukan Identitas asli Mereka.
Stiven pun memilih nomor yang ada di HP nya itu dan menelfon Temannya untuk memberikan informasi yang Ia dapat.

"Hallo.. " Azka
"Kita salah.. Bima bukan orang yang memberikan informasi itu" Stiven
"Dari mana lu tau.. Kalian udah jumpa" Azka
"Ya. Tadi kami jumpa dan gua nanya soal orang itu dan dia bilang bukan dia bahkan di bakal bantuin kita buat nyari orang itu. " Azka
"Emm.. Gua juga belum dapat informasi soal orang itu.. Lu sama Bima bisa nyari tau dulu kan tentang orang itu" Azka
"Oke kalo gitu.. "

Stiven pun memutuskan Panggilan dan, berjalan pergi meninggalkan Bar tersebut Ia berjalan Menuju Perusahaan yang bekerja sama dengan nya sebelum nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BC

Nonim 🔞Where stories live. Discover now