54.

5.9K 679 25
                                    

🥀🥀🥀


Jeno hanya diam selama perjalanan, jaemin juga enggan untuk membuka suara, submisive kecil itu hanya memandang ke arah luar.

Hingga mobil itu terhenti di depan rumahnya, "aku akan masuk, terima kasih sudah mengantar"
Ucap jaemin tanpa melirik Jeno melepas seatbelt nya.

Jeno menyingit kan keningnya melihat kepergian jaemin, anak kedua jung itu terus menatap si kecil hingga jaemin masuk ke dalam rumahnya.

Jeno menghembuskan nafasnya pelan kemudian melajukan mobilnya.



Brakk...!!

Xiaojun terkejut saat mendengar suara pintu yang begitu kuat, adik nya jaemin berjalan ke arah nya dengan lesu setelah melempar asal Tas nya.

"Kamu kenapa?"
Tanya xiaojun menatap jaemin yang sudah mendudukkan dirinya di sofa sampinya.

"Dominant Sialan!"
Umpat jaemin tanpa melihat xiaojun.

"Kami hanya teman! Iya kan jaem.. apa apaan itu! Sembarangan saja!!"

Tak...!

"Auch..."
Jaemin mengelus keningnya pelan saat kakaknya melemparkan satu kacang di keningnya.

"Kak...!" Kesal jaemin, "kamu kenapa? Kakak nanya dari tadi"

"Kakak ingat dominant kemarin? Dia bilang kami cuma teman di depan ibunya ohh aku tak bisa percaya ini..."
Keluhnya pada xiaojun membuat xiaojun menyingitkan dahinya bingung.

"Emang kalian udah pacaran?"
Satu pertanyaan yang di ajukan xiaojun membuat jaemin terdiam menatap kakaknya.

Si kecil kemudian menggeleng sambil mengulum bibirnya, "kalo gitu bukan salah dia.. dia bener kok"
Lanjut xiaojun.

Jaemin berdecak kemudian langsung bangkit dan masuk ke kamarnya, ah mood nya benar benar buruk saat ini.




🥀🥀🥀



Pagi ini, taeyong sudah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit bersama si bungsu.

Sejujurnya kondisi beomgyu belum benar benar membaik, anak itu masih butuh perawatan namun beomgyu kekeh ingin pulang bersama sang ibu yang membuat jaehyun mau tak mau membuat si kecil harus melakukan perawatan jalan.

"Aku sudah membeli semua baju baju bubu yang baru dad"
Ucap Mark pada sang ayah.

Jaehyun mengangguk menatap sang istri yang tengah bersiap untuk pulang dengan sungchan dan yujin yang membantunya.

Jaehyun melirik Jeno yang hanya diam duduk di sofa dengan memainkan ponselnya, "Jeno, nanti ikut dengan adikmu.. pergi ke apartemen wanita itu bawa bajunya kerumah kita"

Jeno menatap ayahnya kemudian mengangguk tanpa menjawab,
"Daddy serius akan menikahkan sungchan dengan wanita itu?"

"Mau bagaimana pun, dia harus bertanggung jawab dengan bayinya"











Mobil jaehyun melaju membelah jalanan Seoul dengan Mark yang duduk di sampingnya, sementara Istri dan anak submisive nya duduk di bagian belakang.

Jeno? Anak itu pergi ke apartemen wanita yang di hamili sungchan. Yujin harus tinggal bersama keluarga Jung setelah ini.

"Haechan ada di rumah dad"
Celetuk Mark tiba tiba melirik sang ayah.

"Sedang apa dia?"

Mark menggeleng, "dia baru mengabariku, paman Johnny dan aunty Ten juga disana"

Jaehyun diam, dia tau untuk apa Johnny kerumahnya, dan dia yakin jika yuta juga berada disana.

Tak lama mobil itu terhenti di depan rumah besar milik Jung jaehyun, jaehyun turun dari mobil nya membantu sang istri untuk turun sedangkan beomgyu dia berada di gendongan mark.

"Apa ada yang sakit?"
Tanya jaehyun saat mendengar Desisan dari bibir taeyong

Taeyong tersenyum kecil kemudian menggeleng "tidak jae.." ucapnya lembut menjawab ucapan sang suami.

"Pelan pelan"
Jaehyun memapah taeyong hingga masuk ke rumahnya.

"Biar ku bantu"
Ten mengambil posisi di sisi kiri taeyong sementara jaehyun di kanan taeyong.

Jaehyun membawa sang istri ke kamarnya, membantu taeyong untuk merebahkan dirinya.

"Aku titip taeyong sebentar Ten"
Ucap jaehyun pada istri temannya itu.

Ten mengangguk, setelahnya jaehyun berjalan keluar tidak lupa menutup pintu kamarnya meninggalkan Ten bersama dengan taeyong di dalam kamar.

"Dia masih sama"
Ucap Ten pada taeyong, "jaehyun... Dia masih terlihat sangat mencintaimu"

Taeyong tersenyum kecut mendengarnya, "ya.. aku terlalu bodoh dulu.."

Senyum ten memudar mendengar ucapan temannya "aku tidak bermaksud seperti itu Tae.."

"Tidak apa apa.. aku mengerti Ten, aku memang bodoh, aku memiliki suami dan anak anak yang sempurna tapi aku memilih untuk bermain di belakang nya"
Lirihnya dengan suara sendu.

Ten terdiam beberapa saat, kemudian membawa taeyong ke dalam pelukannya dan mengelus bahu bergetar itu secara pelan.












"Setelah ini kau bisa mengajukan tuntutan padanya"
Ucap Johnny pada jaehyun.

"Hukuman yang paling ringan, kau tau.. dia hanya mendapatkan hukuman hanya 2 bulan, jika dia mempunyai wewenang disana dan yang terberat.. dia bisa di hukum mati karena penyiksaan yang di lakukan terhadap taeyong selama 12 tahun lebih dan pelecehan anak di bawah umur"







TBC

putra kecil taeyongWhere stories live. Discover now