42.

7.1K 776 34
                                    

🥀🥀🥀

Jeno mengepalkan tangannya membuang pandangan wajahnya dari sang ibu yang duduk di depannya, sedangkan putra sulung Jung, Mark Jung duduk di sisi adik bungsunya sesekali melirik ke arah sang ibu dan Jeno.

Taeyong menatap sendu ke arah Jeno sembari mengelus tangannya yang terdapat infus.

"Nono sudah sangat besar.." lirihnya menatap anaknya dengan pandangan kagum.

Taeyong tersenyum kecut, "Daddy membesarkan kalian dengan dengan baik" lirihnya lagi.

"Untuk apa kau kembali"
Mark langsung menatap adiknya saat mendengar kalimat kurang ajar yang Jeno keluarkan untuk Taeyong.

"Kenapa kau kembali hidup!" Bentaknya menatap tajam sang ibu.

Taeyong menatap mata Jeno yang terlihat sangat marah dan kecewa padanya, "apa lagi mau mu lee taeyong!!!"

"Jeno!" Mark bangkit dan mendekati adiknya, si sulung itu memegang bahu Jeno yang tampak marah.

"Tenang Jen.." ucapnya, "apa! Lo mah Nerima dia lagi?! Setelah semuanya Mark!!" Balasnya pada sang kakak dengan emosi.

"Dia tetap bubu kita Jen!"

Gerakan Jeno terhenti saat Mark mengucapkan kalimat itu untuknya, "ya.. bubu kita.." ucap Jeno melirik taeyong yang kini menangis menatap kedua putra nya.

"Orang ini bubu kita.. dia bubu kita.. kau benar Hyung.. haha.. tapi apa kau lupa jika dia yang menghancurkan semuanya... Dia mengkhianati Daddy Hyung.. aku ingatkan jika kau lupa.." ucapnya sembari menunjuk taeyong.

"Dan sekarang dia kembali! Apa kau pikir aku bisa menerimanya hah...!!!" Lanjut Jeno dengan emosi pada Mark,

"Jalang ini tak pantas hidup bersama Daddy!"

Bugh....!!!

Mark memberikan satu tumbukan pada sang adik, "dia bubu Lo! Bubu Lo Jen!" Amuk mark saat mendengar kata jalang yang keluar dari mulut ibunya dari Jeno.

Jeno tersenyum kecil menatap kakaknya kemudian melirik taeyong yang juga menatapnya, "Lo liat.. ini pertama kalinya kakak gue mukul gue dan itu karna dia ngebela Lo jalang!"

"Jung Jeno!!!"

"Gue cabut! Gue titip beomgyu" timpal Jeno disaat amukan mark terdengar kemudian keluar dari kamar dimana beomgyu di rawat.

BRAKKK....!!

Jeno menutup kuat pintu nya, Mark beralih menatap sang ibu yang menangis sesegukan tanpa mengeluarkan suara.

Mark mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya memutuskan untuk memeluk ibu nya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.


🥀🥀🥀

"Ada pria tampan di luar"

Ucap seorang submisive pada sang adik yang tengah menonton di depan tv dengan terus mengintip dari jendela rumahnya.

"Ck, kelamaan sendiri nih" sindir sang adik di serai kekehan, xiaojun menghelakan nafasnya pelan. "Lihat sini na.. ku rasa dia type mu" ucapnya.

Jaemin yang penasaran langsung bangkit dan berjalan ke arah sang kakak.

"Jeno.." ucap jaemin saat melihat Jeno berdiri di depan mobil putihnya, "ngapain dia disini? Apa dia mengabari ku tadi?" Lanjutnya sambil mengecek ponselnya.

"Kamu kenal na?"

"Kak.. aku keluar dulu" ucap jaemin tanpa menjawab pertanyaan sang kakak dan langsung berjalan keluar dari rumahnya.

"Jeno..." Panggil jaemin, Jeno menoleh ke arah jaemin yang sedang berjalan mendekat ke arahnya, "kamu ngapain ke sini.. kok gak ngabarin... Ughh..."

"Omo...!" Pekik xiaojun saat melihat dominant yang adiknya kenal itu langsung memeluknya.

"J-jen..." Panggil jaemin saat Jeno tiba tiba memeluknya, "Jeno.. ada apa?"

"Aku membencinya jaem.. hiks.. aku membencinya...."

Jaemin melepas pelukan sang dominant kemudian menangkup wajah jeno "siapa? Kamu kenapa?" Tanya nya lagi.

Jaemin berbalik melirik ke arah rumahnya untuk melihat situasi apakah kakaknya masih mengintip atau tidak, jaemin kemudian menarik Jeno untuk menjauh dari sana.

Beberapa waktu berlalu, Jeno menceritakan segala nya tentang apa yang terjadi padanya hari ini, jaemin sempat terkejut dia paham maksud Jeno kali ini.

Jaemin tersenyum kecil menatap Jeno yang masih sesegukan di sampingnya, "bukan nya seharusnya kau senang Jen? Bubu sudah kembali?"

Jeno menggeleng "dia lebih baik tidak pernah muncul"

"Kenapa?"

"Dia yang menghancurkan semua nya jaem.. dia menghancurkan keluarganya sendiri.. dia meninggalkan aku, Mark, sungchan dan beomgyu apa dia tak berfikir bagaimana nasib anak anaknya?!" Ucapnya dengan suara yang lantang.

Jaemin mengangguk paham saat mendengar kalimat yang Jeno ucapan "lalu? Apa kau sudah mendengar semuanya? Tidak mungkin bubu mu meninggalkan kalian jika tidak ada sebab"

"Apapun alasannya, aku yakin dia lebih memilih orang itu"







TBC

putra kecil taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang