32.

6.7K 749 25
                                    

🥀🥀🥀



Jeno menceritakan semua yang terjadi pada jaemin, entah kenapa dominant remaja itu kini mulai terbuka tentang hidupnya pada submisive di sampingnya sejak beberapa hari lalu

Menurutnya jaemin adalah teman yang tepat untuk dia bisa bertukar pikiran.

Jeno tak mempunyai perasaan apapun pada jaemin, sungguh. Dia hanya menganggap jaemin sebagai teman, hanya teman.

"Aku hanya tak percaya jika bubu seperti itu jaem" ucapnya sambil mendesah berat.

Jaemin menatap temannya kemudian menyenderkan kepalanya pada bahu sang dominant sambil memandang matahari tenggelam di ujung laut.

"Ingat kata Daddy mu.." ucap jaemin menimpali. "Mungkin saja bubu mu mempunyai alasan untuk itu"

"Apapun alasannya, itu salah.. dia masih mempunyai suami dan anak anak yang menunggunya di rumah, cih..."

Jaemin terdiam, Jeno melirik jaemin yang masih bertumpah pada bahu kekarnya. "Bagaimana dengan mu?" Tanya jeno pada jaemin.

"Bagaiman apanya?"

"Keluarga mu" ucap Jeno, jaemin tersenyum kecil "aku memiliki bunda yang sangat aku sayangi, dan ayah.." ucapnya kemudian.

"Ayahmu yang kemarin itu? Dia terlihat sangat galak" ucap Jeno bergidik ngeri mengingat pertemuan singkatnya dengan ayah dari submisive ini.

"Hahah benarkah? Kau dominant pertama yang kubawa bertemu ayah" kekeh jaemin memejamkan matanya saat merasa nyaman pada sandaran nya.

"Kenapa?"

"Hm?"

"Kenapa baru aku?" Jelas Jeno tanpa menatap jaemin.

"Entahlah, ayahku tak suka jika aku membawa dominant kerumah" balasnya "Jeno?" Panggilnya.

Jeno menoleh ke arah jaemin "Jeno terus jadi anak baik ya, jangan kayak dulu.. Nana gak suka" ucapnya.

Jeno tersenyum miring mendengarnya "beomgyu anak baik.. beomgyu gak salah Jen.." lirihnya lagi memejamkan matanya saat matahari semakin tenggelam.














🥀🥀🥀



Prang....!!!


Taeyong mendongak saat melihat piring di lempar ke arahnya, Mingyu! Dominant itu berdiri di depannya dengan wajah liciknya menatap tajam ke arah submisive lemah itu.

"Makan" ucapnya menunjuk nasi yang sudah berceceran di lantai.

Taeyong dengan kondisi yang seperti itu mengutip nasi yang berserakan kemudian menyuapkan nasi kotor itu ke dalam mulutnya.

Mingyu tersenyum saat melihat respon taeyong yang memuaskan untuknya.

"Lee.. apa kau tau, beomgyu putra kita, jaehyun sudah menyekolahkannya.. aku akan menjemputnya setelah dia pulang sekolah besok"

putra kecil taeyongWhere stories live. Discover now