04.

8.9K 854 65
                                    

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀



Pagi ini beomgyu bangun dengan badan yang terasa sakit, si mungil itu melirik jam. ini masih subuh tapi dia harus membuatkan sarapan untuk keluarganya.

Dengan keadaan yang tak sehat dia membangunkan tubuhnya, matanya membola saat melihat bercak merah di sekitaran bantalnya.

Dengan cepat si mungil itu mengganti sarung bantalnya dan membasuh wajah nya kemudian turun ke bawah membuat sarapan untuk keluarganya.

Jalan si kecil memelan saat melihat kakak ketiganya sudah duduk di meja makan dengan tatapan yang hanya fokus ke laptop.

"Kak.. pagi ini makan nasi goreng kimchi tidak apa apa ya?" Ucapnya pada sungchan, beomgyu melirik sang kakak yang tidak memberi jawaban.

"Diam itu.. artinya iya ya kak?" Tanya lagi hingga dia mendapat deheman singkat dari sungchan yang membuatnya tersenyum cerah.

"Baiklah.. Ayo buat..." Ucapnya si mungil kemudian berjalan ke arah dapur dan membuat nasi goreng kimchi untuk keluarganya.

Tak lama dia membuat sarapan itu, beomgyu menata dengan rapi makanan di atas meja, kemudian melirik kakak ketiganya.

"Kak sungchan..." Ucapnya dengan pelan menatap sungchan, sungchan hanya melirik adiknya sekilas.

"Kak.. tadi pagi di Bantal Gyu ada banyak darah" adunya pada sungchan membuat gerakan dominant itu terhenti. "Kenapa?" Tanya nya menatap adiknya.

Si kecil menggeleng "darahnya keluar dari sini.." ucapnya menunjuk hidungnya. "Tapi gak sakit.. gyu gak ngerasain apa apa.." balasnya.

Sungchan terdiam menatap adiknya. "Ngomong sama Daddy, gue gak ada uang buat bawa Lo ke rumah sakit" ucap anak ketiga Jung itu kemudian kembali fokus pada laptopnya.

Beomgyu meremat tangannya pelan "tapi gak sakit kok kak, gak perlu di bawa ke rumah sakit.. Gyu cuma ngasih tau ke kak sungchan aja" ucapnya pelan namun sungchan tak menjawab.

Beomgyu kembali ke sudut ruangan saat melihat kakak keduanya berjalan menuruni tangga. "Nanti malam Lo ikut gue gyu" ucap Jeno melirik adiknya kemudian mendudukkan dirinya di depan sungchan.

"Kemana?" Tanya sungchan menatap kakak nya, "main.." ucap Jeno menatap datar sungchan.

"Sama temen temen Lo lagi?" Tanya sungchan di balas anggukan oleh Jeno "Lo tau Chan, adek Lo ini bakal laku kalo di jual" timpal Jeno di sertai kekehan.

Sungchan hanya diam menatap jeno sesekali melirik beomgyu yang berdiri menatapnya. "Jangan sampe hamil anaknya, dia bakalan jadi aib kalo itu bener terjadi" ucap sungchan, sementara Jeno hanya tertawa melihat respon sungchan.


Mark berjalan menuruni tangga, matanya melirik adik bungsunya kemudian menghembuskan nafasnya pelan. "Udah baik baik aja?" Tanya Mark pada si bungsu.

Beomgyu tersenyum cerah pada kakak sulungnya kemudian mengangguk kencang, Mark tersenyum kecil melihatnya dan ikut bergabung dengan dua saudaranya yang lain.


"Habisin makanannya, hari ini Daddy ke kantornya siang" ucap si sulung. "Kenapa?" Tanya sungchan sambil menyuapkan nasi goreng itu ke dalam mulutnya.


"Hari ini Daddy pergi ke luar kota untuk beberapa hari, jadi kalian berdua jangan buat masalah selama dalam pengawasan gue" ucap Mark menarik kedua adik nya secara bergantian.

Jeno dan sungchan hanya berdehem tanpa menjawab.















Beomgyu saat ini tengah bermain ayunan di belakang rumahnya, hanya dia dan ayahnya yang berada di rumah saat ini setelah Mark pergi ke kampusnya sementara sungchan dan jeno pergi ke sekolah.


Si bungsu itu terus menggoyangkan ayunan yang dia naiki sesekali melirik ke atas menatap langit biru yang indah. "Gyu gak ada teman" ucapnya mendongak menatap langit langit itu.


"Kalo gyu ada teman pasti seru" ucapnya kemudian turun dari sana dan masuk ke dalam rumah.


"Daddy....!" Panggilnya saat melihat jaehyun berjalan ke arah meja makan.


"Daddy Daddy.. tadi pagi banyak darah di bantal gyu Daddy.. darahnya keluar dari hidung gyu.. banyak..." Adunya pada ayahnya.

Jaehyun menatap datar anaknya. "Bisakah kau diam? Kau terlalu berisik" ucapnya dengan nada menusuk.


"A-ahh.. m-maaf Daddy.. tapi kata kak sungchan Gyu harus mengadukan ini ke Daddy supaya Daddy membawa Gyu ke rumah sakit"






BRAKKK....!!!!




"Aku bilang diam sialan..!!! Apa kau tak mengerti hah!!" Bentaknya menatap tajam anak nya.


Mata beomgyu membola saat mendengar bentakan dari sang ayah. "Kau menganggu ketenangan ku!!" Ucapnya kemudian membanting piring itu dan meninggalkan putranya dalam keterdiaman.


Tubuh kecil itu bergetar hebat saat kaki nya terkena pecahan piring yang ayahnya banting. Nafasnya tersendat melihat kepergian sang ayah.



"M-maaf.. Gyu minta maaf hiks..."













TBC






Yang bilang beomgyu kek y/n, Gyu menye menye, Gyu nangis terus maju Lo. kalo gak suka sama book ini silahkan hapus dari perpus klen, sekian terima jaehyun

putra kecil taeyongWhere stories live. Discover now