48.

7K 726 42
                                    

🥀🥀🥀


Jaemin dengan telaten mengobati luka pada sudut bibir dan pipi Jeno, sesekali dia melirik mata Jeno yang terlihat hanya menatap ke arah bawah.

"Hah.."
Jaemin mendesah kecil kemudian menekan kan tangan nya pada luka Jeno membuat sang dominant memekik kesakitan.

"Sstt..! Na...!!"

"Apa? Sakit?!"
Balas jaemin dengan garang pada Jeno, jaemin melepas kasa dan kapas secara asal kemudian menyilangkan tangannya menatap Jeno dengan tajam.

"Apa?"
Ucap Jeno saat menerima tatapan tak menyenangkan dari submisive di depannya.

"Kenapa ngomong kayak gitu sama kak mark!"

Jeno menaikkan satu alisnya menatap submisive di depannya "ngomong apa? Itu aku hanya membicarakan fakta"

"Fakta apa? Bahwa bubu kamu jalang? Atau apa!"
Tanya jaemin masih menatap Jeno dengan tatapan marahnya.

Jeno mengedipkan matanya menatap jaemin, kenapa jaemin marah padanya? Dia mengatakan hal yang benar kan?

"Terserah kamu lah, aku mau pulang"

Jaemin berdiri dari duduknya kemudian berjalan keluar meninggalkan Jeno yang terlihat bingung.

"Ck" Jeno berdecak kecil mengutip semua kapas dan kasa yang berserakan di lantai hingga matanya melirik ke arah jam.

Seketika dominant itu mematung saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 23.13

"Mampus!"
Jeno menyusul jaemin dengan berlari cepat.

"Jaemin...!!! Na jaemin...!!"

Sett...!!

Jaemin tersentak saat Jeno menarik lengannya dengan nafas yang memburu.

"Aku antar" ucapnya dengan nafas yang belum teratur, "gak usah, aku pulang sendiri" tolak jaemin melepas genggaman Jeno dari lengannya.

"Aku antar.. ayo..."
Dengan sekali tarikan Jeno membawa jaemin menuju mobilnya.

Mobil jeno melaju di gelapnya malam kita Seoul, jaemin terlihat masih dalam kondisi tidak mood sehingga membuat Jeno takut untuk memulai percakapan di antara keduanya.

"Besok aku jemput ya jaem, kita kesekolah bare__"

"Gak, aku dianter ayah"
Tolak jaemin dengan cepat tanpa menoleh ke arah Jeno.

Jeno menghembuskan nafasnya kasar, kemudian menepikan mobilnya.

"Kenapa berhenti.. ughh..."

Jeno menarik tubuh sang submisive agar berhadapan dengannya.

"Apa?"

"Kenapa bersikap seperti itu?"
Ucap Jeno menatap jaemin.

Jaemin tersenyum kecil menatap Jeno, "bersikap seperti apa?"

"Menolak ku? Menghindari ku.. kau bahkan enggan menatap wajah ku saat aku bicara jaem.."
Ucap nya panjang lebar pada jaemin.

"Lalu kenapa? Kau mau mengantarku pulang tidak? Jika tidak aku akan pulang sendiri"

"Jangan mengalihkan pembicaraan jawab saja, kenapa?!"
Jeno kini bersuara lebih tegas dan berat dari pada sebelumnya.

"Kau mau tau?! Karna kau kasar!! Aku benci dominant yang kasar!! Menjauh dariku!"
Jaemin mendorong tubuh Jeno kemudian melepas seatbelt nya.

"Aku akan pulang sendiri, kau kembalilah ke rumah sakit jaga beomgyu" perintah jaemin sebelum benar benar keluar dari mobil.

Jeno menatap tak percaya pada jaemin.


"Ck! Jaemin!!"
Jeno menyusul jaemin dengan turun dari mobilnya dan mengejar submisive itu.

"Kenapa tiba tiba begini? Kau tau bagaimana aku.. jaem..."
Jeno mencoba menghentikan langkah jaemin.

"Aku tau! Aku tau kau begini..!! Tapi aku tak pernah terima jika kau mengatai ibumu tanpa tau kebenarannya Jeno! Apa kau mengerti aku juga seorang submisive yang nantinya akan menjadi seorang ibu.."

Jeno kembali terdiam mencerna apa yang jaemin ucapkan. "pulanglah... Aku bisa sendiri" lanjut jaemin dengan nada yang lebih santai berjalan melewati Jeno.






🥀🥀🥀


"Kak sungchan.. apa kak Mark dan kak Jeno benar benar berkelahi?"

Beomgyu bicara dari atas brangkar dalam posisi berbaring dengan kakak ketiganya yang tengah duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Tidak.. mereka hanya bercanda" ucap sungchan tanpa melihat sang adik.

"Tapi itu terlihat sungguhan, kak Jeno tadi sampai berdarah.. Gyu takut..."

Sungchan menghembuskan nafasnya pelan, bangkit dan mendekat ke arah sang adik.

"Kau tau Gyu.. menjadi kak Mark tidak gampang" ucapnya mendudukkan diri di samping beomgyu.

"Mungkin.. jika aku menjadi kak Mark aku tidak akan kuat, bahkan jika aku menjadi mu akan sama.."

Beomgyu menatap sungchan yang berbicara di sampingnya, sejujurnya beomgyu tak mengerti apa yang tengah kakaknya ini katakan.

"Kak Mark terlihat letih dengan semuanya"

"Semuanya?"

"Hm.. keadaan yang memaksanya menjadi seperti itu.." ucap sungchan pada beomgyu.

"Gyu tidak mengerti" timpal si bungsu menatap sungchan, "tidak usah mengerti, cukup sembuh dan kembali seperti semula mengerti" ucap sungchan mengelus kepala sang adik singkat.


Hingga bunyi ponsel sungchan mengacaukan moment di antara kakak beradik itu.

"Halo.."

Sungchan sedikit berjalan menjauh dari sang adik mengangkat telfonnya.

"Apa tidak bisa besok? Kau tau.. ini sudah tengah malam..."

"....."


"Ya.. ya.. baiklah.. aku datang.." ucapnya sebelum akhirnya mematikan ponsel itu dan memasukkannya kembali ke dalam celananya.

"Beomgyu tidurlah.. kakak harus pergi sebentar, Jika nanti kak mark atau kak Jeno datang bilang saja kakak pergi untuk mencari Kopi mengerti"

Beomgyu mengangguk paham, setelah nya sungchan pergi dengan terburu buru dia bahkan lupa untuk memakai jaketnya dan meninggalkan beomgyu sendirian disana.






TBC

putra kecil taeyongWhere stories live. Discover now