36

16.5K 619 11
                                    



Setelah membereskan ranjang, Kelana dan Leon berbaring di sana. Kelana menatap langit langit kamarnya, sedangkan Leon berbaring menyamping, menyangga kepalanya dengan salah satu tangannya.

Karena teringat sesuatu, Kelana pun berpindah posisi menjadi menyamping menghadap suaminya.

"Kenapa?" tanya Leon yang sudah bisa menebak ada sesuatu yang wanita itu pikirkan.

"Kamu ngga pernah cerita kalo punya adik?"

Leon membenarkan rambut Kelana yang menutupi sebagian wajah wanita itu baru menjawab pertanyaannya.

"Entah, kayak engga pernah kepikiran aja. Lagian aku sama dia juga engga dekat sama sekali."

"Tapi Else sejak kecil emang tinggal sama Mami?"

Leon mengangguk, "kebetulan Mami sama keluarganya punya bisnis bareng gitu. Entahlah aku juga engga terlalu paham bisnis mereka. Ohh iya kayaknya Kakek bakal stay di Jogja lama. Nyaman di sini katanya."

"Terus mau tinggal di mana?" tanya Kelana terkejut dengan berita yang suaminya sampaikan.

"Kemarin lagi nyari nyari rumah. Tapi belum dapet, sementara masih tinggal di hotel."

"Kok kamu engga bilang dari kemarin. Mama punya banyak kenalan, kali aja bisa bantu. Kan enak kalo dapet harga yang lebih murah."

"Boleh, nanti aku hubungin Kakek lagi."

Kelana pun menganguk setuju. Mereka memang untuk sementara LDM, long distance marriage. Kelana masih harus mengurus usahanya di Jogja, sedangkan Leon bekerja di Jakarta. Setelah honeymoon pun, Kelana terbang ke Bali untuk mengecheck bisnis orang tuanya, dan Leon kembali ke Jakarta.

"Terus Else gimana?" tanya Kelana lagi, wanita itu penasaran dengan adik angkat suaminya itu.

"Gimana apanya sayanggg?"

"Dia bakal balik ke Belanda? Atau ikut Mami Papi yang mau tinggal di Jakarta?"

Memang mertuanya memutuskan untuk tinggal di Jakarta sementara. Entah apa penyebabnya. Namun setelah mengetahui jika kakek akan pindah ke Jogja, Kelana penasaran apakah kepindahan kakeknya itu dikarenakan Mami dan Papi yang tinggal di Jakarta. Hubungan mereka memang kurang baik, Kelana pun penasaran dengan keluarga Leon, mengapa hubungan mereka sampai seperti ini.

"Hmm entah."

Sepertinya Leon enggan membahas masalah itu lebih lanjut, karena pria itu memotongnya dengan ciuman. Leon memang tidak menggunakan cara lain, pria itu lebih menyukai menggunakan bibirnya untuk menutup pembicaraan mereka mengenai Else. Lagi pula ini malam pertama mereka, pria itu pikir kenapa mereka harus membicarakan adik angkatnya. Padahal ada kegiatan lain yang lebih menyenangkan.

Tanpa Kelana sadari kini tangan Leon sudah berada di lehernya, gerakan tangannya yang membelai hingga tengkuknya membuat tubuh wanita itu merinding. Kelana menelan ludah. Apalagi saat ini Leon sudah mendekat, ia dapat merasakan tonjolan dari celana Leon yang berada tepat di perutnya.

Kelana bertanya tanya, sejak kapan milik Leon menjadi sekeras itu. Padahal sebelumnya mereka hanya mengobrol mengenai keluarga pria itu. Tatapan Kelana beralih ke wajah Leon, lalu jakun pria itu yang bergerak naik turun.

Seluruh perhatian dan fokus Leon tertuju pada bibir Kelana. Kelana memejamkan matanya saat Leon menarik tengkuknya agar bibir mereka saling bertemu. Bibir pria itu bergerak dalam rasa lapar dan gairah, lidah Leon menyusup ke dalam mulutnya.

Kelana mengeluarkan rintihan lirih penuh gairah, membuat Leon senang dan sekaligus merangsangnya. Ketika tangan Leon sudah menjelahi perut lalu munuju titik sensitif Kelana, wanita itu seketika menghentikan jamahan tangan itu.

"Kenapa?" Leon terganggu dengan interupsi Kelana.

"I'm on my period." Kelana mencoba untuk menjawab.

Nyatanya tangan pria itu tetap bergerak, berganti arah menuju kedua payudara Kelana. Merasa terganggu dengan kaos yang Kelana kenakan, Leon pun meloloskannya. Membuat tubuh atas Kelana terekspose, kini hanya tinggal celana pendek yang menutupi bagian bawahnya.

Kelana mengira mungkin suaminya itu tidak mendengar perkataannya sebelumnya.

"I can't, aku baru haid."

"Hmmm, okey."

Apanya yang okey, gerutu Kelana dalam hati ketika lidah pria itu menyusuri dadanya. Kelana menyelipkan tangannya ke rambut Leon, percuma menghentikan pria itu. Napasnya tercekat ketika mulut pria itu bermain di putingnya.

Kelana mengerang dan merintih. Shit, miliknya menjadi sangat sensitif karena sedang masa datang bulan.

"Ada apa?" meskipun sedang dilanda gairah, nyatanya pria itu menyadari ada yang salah dari rintihan Kelana sebelumnya.

"Payudara aku nyeri karena haid."

Pria itu pun menghentikan kegiatannya, ia baru ingat jika payudara wanita biasanya sensitif dan nyeri menjelang atau saat masa datang bulan. Leon mencium Kelana dengan lembut untuk terakhir kalinya, lalu mencuri satu ciuman lagi karena masih belum puas. Kemudia pria itu benar-benar berhenti dan menyandarkan kepala Kelana ke bawah dagunya. Dipeluknya wanita itu, Leon mengusap-usap punggung istrinya sembari memberikan tubuhnya waktu untuk kembali terkendali.

















Cerita Kelana di wattpad sudah end yaaa.

Tapi akan ada cerita after marriage nya di Karyakarsa yang akan update dua hari sekali. Engga bakal panjang, kurang lebih 10 part.

Dannn untuk part Honeymoon undah bisa kalian akses di Karyakarsa sekarang.

Beberapa orang beruntung dan tercepat bisa pakai kode voucher LION12345 biar dapet potongan harga.

KELANA (END)Where stories live. Discover now