22

8.4K 700 7
                                    

Hai haiiii :)
Lama tak menyapa yaaa
Yuk sebelum baca boleh dulu Lembayunsenj jangan lupa vote and comment nya ya sayang 🤍












Kantor Rain Entertainment saat ini mulai kondusif setelah Calista dan Kelana diamankan. Kelana sempat terdiam setelah Leon mengungkapkan perasaannya. Setelah beberapa menit Kelana membuka mulutnya,

"Gue engga bisa begitu aja percaya dengan semua perkataan lo. Semua ini terjadi terlalu tiba tiba. Gue butuh waktu,"

"Okey sekarang kita pacaran aja dulu. Gue engga mau kalo lo nanti cuma bilang jalanin aja dulu. Akhirnya hubungan kita jadi engga jelas."

"Gue engga bilang jalanin aja dulu yaa, gue cuma bilang butuh waktu."

Leon yang sebelumnya berjongkok lalu bangkit, Leon memakai topi dan kacamata hitamnya. Kelana mendongak untuk melihat wajah Leon yang saat ini sedang berdiri di depannya. Wanita itu berdecak dalam hati, mengapa apapun yang Leon kenakan tampak cocok untuknya.

"Habis ini mau kemana?"

"Hahh?" Kelana baru tersadar dari lamunannya.

"Habis ini mau pergi kemana? Ada acara?

Kelana sebelumnya memang berencana akan sarapan atau lebih tepatnya brunch setelah melabrak Calista. Tapi rencana itu buyar karena pertemuan tidak sengajanya dengan Leon ditambah dengan ajakan menjalin hubungan.

Kelana memilih mengabaikan pertanyaan Leon, wanita itu ingin memperjelas apa yang mereka diskusikan sebelumnya.

"Bentar deh, lo tadi nembak gue?"

"Ya, bisa dibilang begitu."

Dahi Kelana menyerngit, wanita itu merasa ada yang janggal.

"Gue engga bisa gitu aja percaya sama lo. Apalagi dengan track record lo."

"Apa perlu gue ngasih proposal biar nanti bisa lo tinjau dan setujui. Tapi sebelum itu, bisa engga kita ganti lo-gue dengan aku-kamu."

"Kan gue belum ACC proposal lo, belum resmi jadian juga!" protes Kelana.

"Ya engga papa kan latihan. Sekarang aku perlu ngisi perut, capek habis syuting dari kemarin siang, yuk makan bareng."

"Gue juga belum sarapan sih, tapi emang engga papa makan bareng lo. Emang engga bakal diserbu penggemar lo?" inginnya Kelana menolak, tapi rasa lapar diperutnya sudah tidak bisa ia tahan. Namun wanita itu khawatir jika bersama Leon, karena pria itu sekarang sudah terkenal dan memiliki banyak fans di berbagai daerah berkat film-film yang ia mainkan dan wajahnya berseliweran di iklan maupun billboard jalanan.

"Aku-kamu, bukan lo-gue" Leon mengingatkan perjanjian mereka "pesen online aja ya, nanti kita makan di apartement aku. Engga terlalu jauh dari sini kok, kamu mau makan apa?"

Kelana begidik mendengar Leon mengganti panggilan mereka, rasanya agak menggelikan. Saat ini pria itu tengah sibuk membuka aplikasi pesan antarnya, segera memesan agar sesampai apartemen makanan mereka juga sudah tiba.

"Aku langsung cabut, nanti aja makannya."

"Emang kenapa? Kamu pengen makan di mana? Emang restoranya engga bisa pesan online?"

"Gue engga nyaman kalo ke apartemen lo. Udah lah gue cabut." Kelana merasa geli aku-kamuan akhirnya menyerah kembali menggunakan lo-gue.

Wanita itu bangkit dari tempat duduknya, menyambar tasnya. Perutnya sudah mulai keroncongan.

"Tenang aja aku engga bakal macem-macem. Beneran deh, lagian aku udah capek habis syuting, engga bakal apa-apain kamu." Leon menangkap Kelana takut jika ia akan macam macam oleh karena itu mengajaknya ke apartement.

KELANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang