33

7.4K 741 40
                                    



Yuk vote dan comment yang banyak.

Kalo rame malam ini update lagi

Otw nulis part selanjutnya ini





Cinderella Complex merupakan keyakinan yang biasanya dimiliki perempuan, ia memiliki pemikiran seperti Cinderella. Sperti yang kebanyakan orang tau Cinderella hidup di sebuah rumah bersama dengan ibu tiri dan saudara yang jahat, ia merupakan korban dari kehidupan yang dihidupnya berubah 180 derajat setelah bertemu dengan prince charming.

Ini adalah pemikiran perempuan yang merasa di hidupnya penuh malapetaka dan nasib buruk, dan yang dapat menyelamatkan hidupnya adalah prince charming yang menikahinya lalu merubah kehidupannya. Ia berharap hidupnya yang menyedihkan menjadi happilly ever after. Nyatanya tidak ada prince charming yang datang ke hidupnya. Hidup ini bukan seperti fairy tale. Karena pada kenyataannya no one is coming to save you. Your life is 100 % you responsibility.

Suatu ketika Kelana memiliki teman yang berharap hidupnya berubah menjadi bahagia karena menikahi seorang pria. Ia berharap semua masalahnya akan selesai ketika ia menikah. Namun semua pemikiran temaannya itu salah, nyatanya masalah masalah lainnya muncul, masalah keturunan, masalah dengan pasangan, masalah dengan mertua yang tidak cocok, dan permasalahan lainnya. Ia kesal karena masalah tersebut, karena sebelumnya ia hidupnya akan tenang dan bahagia setelah menikah. Nyatanya tidak sepenuhnya seperti itu, sedangkan masalahnya sebelumnya pun belum juga terselesaikan.

"Gue kayaknya mau cerai aja. Suami gue engga pernah belain gue, malah yang ada tambah mojokin. Awal nikah aja dia udah sepakat engga bakal tinggal sama mertua. Tapi ini udah dua tahun kami nikah, masih aja tinggal bareng. Banyaklah alesannya, mana yang sayang duit kalo beli rumah, nungguin ibunya lah. Belum masalah lainnya, tekanan mental tinggal sama mertua."

Kelana masih mendengarkan curhatan dari temannya itu, sedangkan teman teman lainnya seperti Zoe, Sarah, dan Ameera sudah lelah dengan keluhan Mia mengenai rumah tangganya yang sudah sering mereka dengar.

Mereka berlima memang sudah berteman sejak SMA. Mia, Ameera, dan Zoe sudah menikah beberapa tahun yang lalu, sedangkan Sarah masih enjoy dengan masa lajangnya.

Mereka sedang berkumpul di Jiwa Jawi Jogja yang terletak di Bantul, Yogyakarta. Kelana gabung dengan teman temannya setelah mengurus perkembangan pesanan souvenir untuk pernikahannya dan pernikahan Ganesh. Restaurant ini begitu syahdu, apalagi ketika sore hari.


 Restaurant ini begitu syahdu, apalagi ketika sore hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Coba dikomunikasiin sama suami dan mertua aja. Mungkin juga karena dia anak laki laki satu satunya, makannya ibunya begitu." ujar Ameera hati hati, wanita itu sebenernya tidak ingin menggurui atau bagaimana, apalagi dirinya juga masih baru dalam menjalani bahtera rumah tangga.

"Udah. Kayaknya dia udah males gitu. Apalagi ipar ipar gue, duhhh sukanya nyinyir." tambah Mia berapi-api.

Mia memang memiliki empat ipar perempuan yang tidak cocok dengannya. Sedangkan suaminya merupakan anak bungsu dan satu satunya anak laki laki di keluarga itu.

Curhatan Mia terhenti karena kedatangan waiter yang mengantarkan makanan mereka. Kelana menghembuskan napas panjang saat Mia mencegah teman-temannya memakan makanannya terlebih dahulu, karena wanita itu ingin memotretnya. Padahal perut Kelana sudah keroncongan, belum makan sejak tadi pagi.

"Na apa kabar, udah lama engga ikutan kumpul?" tanya Zoe, yang menyadari Kelana lebih banyak diam sejak kedatangannya di restaurant itu.

"Baik, iya sorry soalnya akhir-akhir ini bolak balik Jakarta - Jogja."

"Tapi gue liat sering di Bali juga." tambah Sarah.

"Kadang ke Bali ngurus kerjaan."

"Enak ya bisa jalan jalan. Coba gue, pasti udah di nyinyirin ipar sama mertua, dikira kerjaannya habisin uang suami. Lo sama Zoe enak ya masih single, bisa main dan jalan sepuasnya."

Terselip nada iri di kalimat Mia, Kelana hanya bisa meringis tidak nyaman. Padahal sebelumnya Kelana sudah mengatakan jika ia ke luar kota untuk mengurus kerjaan.

"Mau single atau menikah itu kan pilihan kita sendiri. Engga ada yang maksa lo buat nikah dulu. Semua itu punya plus minusnya, gue sama Kelana emang single, kami kerja bagai kuda buat menghidupi diri gue sendiri, biayain jalan-jalan sendiri, mau kemana-mana ya terserah kami, engga ada ngelarang atau bakal nyinyir. Nah, lo nikah keinginan lo sendiri, tiap malem bisa kelon tuh sama suami, biaya hidup bisa ditanggung suami lo. Ini pilihan gue, dan itu pilihan lo, setiap pilihan hidup itu pasti punya konsekuensi." jelas Zoe panjang lebar karena sudah kesal dengan tingkah Mia.

Suasana menjadi tegang, Mia pun sepertinya syok mendapat balasan Zoe itu. Perempuan itu terdiam. Kelana pun menjadi tidak nyaman, wanita itu yang sebelumnya semangat untuk memakan iga bumbu rujak pesanannya sudah tidak napsu untuk makan.

Padahal wanita itu baru saja akan mengumumkan rencana pernikahnnya pada teman temannya. Namun sepertinya waktunya tidak tepat. Sebenarnya ia hanya akan mengundang mereka pada saat perayaan makan makan di restaurat setelah pemberkatan. Hanya saudara dan teman yang benar-benar dekat yang akan wanita itu undang.

Ponsel Kelana bergetar, nama Leon muncul di layar ponsel. Wanita itu pun meminta izin pada teman temannnya untuk mengangkat panggilan terlebih dahulu. Kelana menyingkir, memilih tempat yang agak sepi.

"Halo,"

"Hai, aku ini di Soetta, bentar lagi take off. Kamu malam ini pulang ke apartemen atau rumah?" nada ceria Leon ikut membuat suasana hati Kelana membaik.

"Kok udah mau ke Jogja? Katanya masih ada kerjaan besok?"

"Engga jadi, lagian kasian kamu ngurusin semuanya sendiri. Kan tinggal 3 hari lagi kita nikah. Emang kamu engga seneng kalo aku cepet cepet ke Jogja?"

"Ya seneng lah." Kelana tersenyum tanpa sadar. "nanti aku jemput aja ya."

"Engga usah. Aku ngabarin bukan biar kamu jemput. Kamu kan udah capek ke sana ke mari ngurus semuanya." tolak Leon.

"Engga papa, nanti kabarin lagi kalo udah sampe."

Mereka pun mengakhiri sambungan telepon tersebut. Suasana hati Kelana membaik karena kabar kedatangan Leon. Apalagi wanita itu memiliki alasan untuk pergi dari suasana awkward di sini.

Kelana pun meminta izin untuk pergi terlebih dahulu karena harus menjemput seseorang. Mungkin ia nanti malam atau besok saja memberikan undangan makan malam perayaan pernikahannya.









Ada yang punya temen kayak Mia?

Gimana perasaan kalian kalo punya temen kayak Mia?



KELANA (END)Where stories live. Discover now