G 37 : It's Over, Serah

141K 14.3K 1K
                                    

Malam pertama mereka tidur bersama. Rasanya entah kenapa sangat nyaman, aman dan tenang. Cheseli tidur menyamping sembari menatap Gamma yang sudah rebahan di springbed kecil yang ia bawa dari kamarnya, laki-laki itu sedang menatap langit-langit kamarnya yang dipenuhi berbagai macam hiasan origami.

"Kakak kok bisa punya itu?"

Gamma berbaring menyamping, ia menatap Cheseli. "Mereka tidur disini."

"Siapa?" Cheseli berpikir keras. "Oh, cewek-cewek kakak?" tebaknya.

"Cheli, tangan." pinta Gamma tiba-tiba.

Cheseli memberikan tangan kanannya. "Harus dipegang juga?" sarkas nya.

"Engga." Gamma menggelengkan kepalanya. "Cuma kamu."

Wajah Cheseli memanas. "Mulutnya manis banget."

Gamma tertawa geli. "Beneran."

Cheseli mendengus. "Iya deh, percaya."

"Maaf."

"Aku engga marah kok." Cheseli tidak bisa marah. "Kakak pasti menderita banget selama ini." Dia menatap Gamma, tersenyum meminta maaf. "Maaf, aku engga sadar dengan penderitaan kakak selama ini." Dia bersenang-senang dengan temen-temennya tanpa mengetahui penderitaan Gamma, dia sangat egois.

"Kak Gamma." panggil Cheseli.

"Hm?" Gamma sepertinya sudah sangat mengantuk.

"Jangan lupa kak, aku akan selalu berada disisi kakak, aku engga akan kemana-mana."

Nafas Gamma terdengar teratur, dia tertidur dengan cepat.

Cheseli tersenyum tipis, dia turun dari atas kasurnya dan menutupi tubuh Gamma dengan selimut, Cheseli merunduk dan mengecup dahi laki-laki itu.

"Selamat malam."

Mimpi indah, Gamma.

***

Gamma melirik sekitar Cafe yang ia datangi, melihat seseorang yang melambai padanya laki-laki itu segera berjalan mendekatinya. Sabtu ini tiba-tiba saja Serah mengajaknya untuk makan bersama, Gamma sebenernya tidak mau, namun untuk membicarakan sesuatu ia akhirnya menyetujui permintaan gadis itu.

Serah sendiri tentu saja sangat senang, selama ini Gamma tidak pernah mau menerima ajakannya untuk pergi. Mereka memang bukan pacar, hubungan mereka berdua itu agak rumit dan saling menguntungkan.

"Kamu mau pesan apa? Biar aku pesanin?"

Gamma menggelengkan kepalanya, dia tidak berencana lama disini.

Serah tersenyum manis, dia merapikan rambutnya. "Btw beberapa hari ini kenapa engga datang ke rumah?"

Inilah yang mau dia luruskan.

"Ayo akhiri." kata Gamma.

Serah terkejut, wajahnya berubah pucat. "Maksud kamu?"

Gamma mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja. "Hubungan ini."

"Kamu udah sembu?" tanya Serah.

"Bukan urusan lo." Gamma bangkit, ia memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu.

Serah terkejut, dia langsung menahan tangan Gamma. "Tidak semudah itu, kamu benar-benar mau semuanya berakhir?"

Gamma (The End)Where stories live. Discover now